Meghantropus MinusNETIZENtus

34 3 1
                                    

  Ramai di surat kabar dan media cetak Republik Instagram, bahwasanya telah ditemukan oleh Paleontologi sebuah fosil kerangka manusia purba dengan tipe manusia kurang akhlak. Fosil itu terdiri dari kerangka Kepala, jari-jari tangan, dan beberapa buah tulang punggung. Para  Paleontologi telah melakukan penelitian mendalam tentang penemuan Manusia Pra-akhlak ini dan hasilnya cukup mencengangkan, dari hasil penelitian tersebut peneliti menemukan bahwa ada kemiripan yang dominan terhadap spesies manusia modern (Homo Netizensis). Tempurung kepalanya cukup besar,keras, dan tebal. Karena ketebalan itulah yang menyebabkan beratnya mencapai 1,25kg. Dari ketebalan itu juga peneliti mendapatkan gambaran ukuran otak manusia pra-akhlak ini, ukuran otaknya kurang lebih hanya sebesar bola tenis. Dari ukuran otaknya Para ahli menduga manusia ini kurang memanfaatkan otak yang mereka miliki, akan tetapi itu bukanlah salah satu alasan utama kenapa kapasitas otak mereka kurang, Iklim iri dan dengki yang ekstrim juga cukup mempengaruhi kapasitas otak mereka yang kecil.

Dari lokasi ditemukannya fosil manusia ini, para peneliti mendapatkan gambaran tentang cara mereka bertahan hidup. Manusia ini bersifat kanibal ( pemakan sesama jenis ), biasa berburu dan mencari manusia lain yang sedang dalam keadaan sukses atau sedang dalam proses meraih kesuksesan. Setelah mereka mendapatkan mangsanya, mereka akan menguliti dan mencari setiap sudut negatif yang ada  di dalam mangsanya itu. Ketika proses menguliti dan mencari kenegatifan mangsanya, mereka tidak memerlukan perkakas dari batu atau tulang-tulang, mereka hanya perlu jari-jemarinya. Karena itulah, bentuk fisiologi jari manusia ini sangat tajam dan ramping.

Manusia pra-akhlak ini biasa menetap dan bermalas-malasan di goa tertutup bersuhu lembab. Diperkirakan mereka menghabiskan waktu disana lebih lama setelah melahap hasil buruanya. Dari sampel tulang belakang bagian atas yang ditemukan, para ahli menyatakan bahwa karena kebiasaan bersandar di gua membuat tubuh mereka bungkuk saat berdiri.

Manusia pra-akhlak ini hidup secara berkelompok. Para peneliti menduga,mereka secara bergantian mencari mangsa atau membagikan hasil buruan daging negatif yang mereka dapatkan ke teman-teman satu goa. Mereka akan sangat gembira sekali jika mangsa yang didapatkannya sedang dalam keadaan gagal atau sedang dalam keadaan sulit.

Selain berburu, mereka juga senang bercocok tanam. Hal ini dilakukan untuk simpanan persediaan makanan
jika memang bahan makanan utama mereka yaitu daging negatif sedang sulit dicari. Adapun tanaman yang mereka rawat adalah tanaman jenis kebencian dan tanaman jenis amarah, para peneliti berhipotesis bahwa mereka menanam jenis tumbuhan ini karena memang waktu panen yang cepat dengan buah yang banyak.

Setelah melakukan riset dan penelitian juga ditemukan beberapa fakta seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Para ahli bersepakat untuk memberi nama manusia pra-akhlak ini dengan sebutan Meghantropus MinusNetizentus, kata Meghantropus merujuk pada manusia yang masih membawa kebiasan purbanya, sedangkan kata Minus merujuk pada kekurangan mereka dalam memanfaatkan kapasitas otak yang telah Tuhan berikan, dan Netizen adalah sebutan manusia yang pernah ataupun masih hidup dan menggunakan fasilitas di Republik Instagram.

  Jadi jika ada orang yang terus-menerus memburu dan mencari kesalahan maka sesungguhnya mereka adalah manusia purba Pra-akhlak yang ciri-cirinya telah di paparkan oleh para Paleontologi  di Republik Instagram.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dunia Ketawa-KetiwiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang