41. Dia Kembali

32.4K 1.6K 83
                                    

Malaaaam! Gimana hari ini? Semua baik-baik aja, 'kan?

Selamat membaca, semoga setelah membaca ini mood kalian bisa balik normal lagi🤗. Semangat untuk hari esok yang lebih baik!❤️

***

Diva baru saja sampai di rumah, setelah membayar ongkos ojek, gadis itu berbalik dan ingin membuka gerbang rumahnya. Namun Diva dikejutkan dengan seseorang yang tiba-tiba menarik tangannya.

Diva sempat ingin berteriak, namun itu hanya tertahan di ujung bibirnya saat mendapati Juna sudah berdiri di hadapannya dengan senyum yang sangat menawan. Senyum yang sudah beberapa hari ini tidak ia lihat.

"Hai." Juna menyapa seraya melambaikan tangannya.

Diva tersenyum kaku, ia tidak percaya dengan apa yang ada di depannya saat ini. Laki-laki yang hampir dua minggu ini tidak dilihatnya sekarang muncul kembali.

"Kak Juna!" Diva tersenyum sumringah. Ia begitu bahagia mengetahui Arjuna, tetangga sekaligus orang orang yang dia rindukan kembali lagi.

"Iya, gue Juna. Masih inget ternyata." Juna terkekeh.

"Masih dong, Kak! Masa iya Diva lupa sama cowok ganteng kayak Kak Juna," canda Diva tertawa kecil.

Juna hanya tersenyum mendengarnya. Matanya menatap sesuatu yang berada di tangan Diva.

"Dari mana?" tanyanya kemudian.

Diva mengangkat sebuah kantong plastik putih yang dipegangnya.

"Biasa, beli kebutuhan wanita, Kak," jawab Diva disertai seulas senyum kecil.

Juna mengangguk saja, ia mengerti apa yang dimaksud oleh Diva.

"Kak Juna apa kabar? Udah lama gak keliatan. Sekarang Kak Juna makin ganteng aja," ucap Diva sambil terkikik sendiri.

Juna tersenyum mendengarnya. Hatinya seperti tergelitik.

Jangan senyum terus dong Kak, Diva jadi salah tingkah nih.

"Gue baik, lo sendiri gimana?" Juna bertanya balik.

"Diva juga baik Kak, tapi ...." Diva menggantungkan kalimatnya membuat kening Juna kontan berkernyit bingung.

"Tapi apa?" sela Juna penasaran.

"Diva kekurangan vitamin C," ungkap Diva memanyunkan bibirnya.

"Vitamin C? Lo sariawan? Panas dalam?" cecar Juna terlihat sedikit khawatir.

Diva menutupi mulutnya, menahan tawa ketika melihat mimik wajah lucu laki-laki di depannya. Kak Juna lucu banget sih. Jadi pengen Diva karungin.

"Bukan! Maksudnya Diva kekurangan vitamin cinta karena gak liat Kak Juna," ungkap Diva sembari tertawa lepas.

Juna melongo sesaat, sebelum kemudian dia mendengus kesal. "Gue kira lo beneran sakit," katanya.

Diva menyengir lebar, memamerkan deretan giginya yang rapi. "Enggak kok, Diva baik-baik aja. Malahan Diva makin cantik," ucap Diva dengan percaya dirinya.

Juna tersenyum penuh arti. Ya, dia membenarkan pernyataan Diva. Mau kapan dan bagaimanapun Diva akan selalu cantik dengan tingkah menggemaskan yang tanpa gadis itu sadari mampu membuat Juna tertarik. Juna ingin mengenal lebih dekat tentang Diva.

"Iya, lo memang cantik." Dan akan lebih cantik lagi kalo gue bisa milikin lo, Diva.

"Oh, iya, Diva mau nanya sesuatu sama Kak Juna," ucap Diva tiba-tiba.

Kembar-Kembar SomplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang