Chapter 3

206 17 15
                                    

"Did that surprise you?"

"Why?" lirih perempuan itu dengan darah yang keluar dari mulutnya.

"Because you talk too much!"jawabnya dengan emosi yang membara dan menusukan kembali pisau pada perut temannya, "Oh my fucking God!"

Ia melepas genggaman pisau yang telah tertancap, lalu memperbaiki posisi duduknya, "Now, shut the fuck up"

Cassie bergerak tak nyaman dengan mata yang masih terpaku pada layar lebar.

"-and watch the movie" lanjutnya -walau ia tahu temannya takkan bisa membuka mata untuk selamanya. Sophia kini bergidik ngeri dan mendekatkan tubuhnya pada Cassie, "Soph?" bisik Cassie risih.

"A-aku ta-takut" balas Sophia. Cassie menggeser tubuhnya ke sisi kiri seraya memutar kedua bola matanya, "Jangan konyol, Sophie. Itu hanya film."

Sophia menggigit bibir bawahnya, "Baiklah"

Kemudian Sophia kembali duduk pada posisi semula. Adegan telepon, kejar, dan tusuk pun terulang kembali.

"Oh my gosh"

"Itu....awas!"

"AAAAAAAAAAA"

Suara kegaduhan meramaikan studio. Jeritan, tangisan, suara misterius membuat Sophia semakin takut.

"Em?" panggil Sophia seraya menyikuti lengan Emma, namun tak ada respon.Duh! Apa yang harus aku lakukan? batin Sophia.

Dilihatnya perempuan itu sudah tertusuk pada bagian paha, disusul dengan dadanya yang kini sedang ditusuk-tusuk oleh seseorang yang mengenakan topeng scream. Darah segar memenuhi layar lebar, "Oh, shit"

"Emma!" sahut Sophie seraya menguburkan kepalanya pada pundak Emma. Cassie hanya mengerinyitkan kening melihat tingkah sepupunya itu.Emma disisi lain, terkejut karena ia baru saja tersadar dari lamunannya.

"Kurasa Sophia ketakutan" bisik lelaki berjaket hitam pada telinga kanan Emma.

Emma masih menatap lelaki itu dengan mulut yang sedikit terbuka, "-Um, kau tak apa, Emma?" lanjut lelaki itu lalu melepaskan tudung yang ia kenakan.

Apa aku baik-baik saja? Seorang lelaki terkeren dan terpintar di sekolah duduk disebelahku dan menawarkan pop cornnya untukku?Zayn Malik yang selama ini aku- "Em?" panggil Zayn.

Emma menutup mulut dan mengatur pernafasannya. Jantungnya berdegup kencang dan tangan Emma terasa dingin, "Halo Zayn" ujarnya dengan suara yang serak, Zayn tersenyum.

Sophia sontak bangun dari pundak Emma, "Em, apa kau baru saja bilang Z-" mata Sophia terbuka lebar ketika mendapati Zayn tersenyum padanya, "-Zayn?"

"Oh, hey Sophie!" sapa Zayn dengan pop corn memenuhi mulutnya.

Cassie spontan memajukan badannya dan menoleh, "Zayn?!"

"Halo, Cassie!"

"Zack?"

"Tunggu, suara itu....." batin Cassie. Ia menoleh ke arah kiri dan menemukan orang yang ingin terakhir kalinya ia temui, "What the fuck!"

"Hai Cassie, senang juga bertemu denganmu" ujar lelaki berambut pirangseraya menggerakan telapak kanannya ke arah Cassie, namun Cassie hanya diam dan mengepal kedua tangannya -menahan emosi.

Sophia disisi lain penasaran dengan orang yang mengajak Cassie bicara, "Cass, siapa it -Niall?!"

Niall tersenyum, "Halo Sophie!"

WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang