Beep
Sambungan telepon antara Emma dengan Sophia terputus seketika. Emma terkejut dan menggelengkan kepala tak percaya. Ditatapnya handphone yang kini berlayar hitam –karena terkunci otomatis, lalu Emma melemparnya tepat di atas sofa.
"Aku tidak tahu, dia- Dasar kau wanita murahan,” suara itu terus berputar dipikiran Emma.
Jason tetap berdiri diposisinya dan mengawasi Emma dengan teliti. Ia menunjukan sikap yang kuat dan dingin, walau ia sebenarnya juga penasaran dengan apa yang terjadi.
Wanita murahan? Siapa yang dimaksud dalam kalimat itu? batin Emma. Ia menundukan kepala dan memainkan jemarinya. Sempat terlintas dipikiran Emma bahwa Cassie berkata seperti itu pada dirinya, mengingat Emma baru saja dipermainkan oleh–
“Hey, Emma. Kau tak apa?” suara pria dibelakang Emma membawanya tersadar, “Uh?”
Jason berjalan dan kini ia menghadap Emma, “Maaf, aku mendengar percakapanmu dengan Cassie” ujarnya dengan nada datar seperti biasa.
Emma mendongak ke atas untuk melihat mata biru Mr. Jason, “Tak apa, Mr.Jason” ujarnya dengan singkat. Kepalanya terus mengulang kalimat itu.
“Dasar kau wanita murahan” wanita?
“Dasar kau wanita murahan” wanita murahan?
Ku rasa Cassie tak pernah menganggapku sebagai wanita, batin Emma.
"You're teenage girl, Em. Sudah saatnya kau membuang boots tomboy-mu itu dan menggantinya dengan apa yang gadis normal lainnya pakai"
“Dasar kau wanita murahan” Tidak.
“Dasar kau wanita murahan” Ya. Sudah jelas itu bukan suara Cassie.
Jika itu bukan Cassie, lalu siapa?
Emma tersontak lalu menutup mulut dengan kedua tangannya, “Oh, tidak!”
Mata Jason mengikuti pergerakan Emma yang sedang mencari kunciran rambutnya lalu mengikat rambutnya menjadi messy bun. Diraihnya handphone secara cepat hingga tak sengaja terlepas dan jatuh tepat di depan kaki Jason, “Shit!”
Emma seketika teringat ia dilarang mengumpat, “Um,aku... –maaf Mr.Jason” ujarnya seraya berjalan menuju Mr.Jason.
Karena benturan cukup keras, handphone Emma menyala. Jason mengambil itu dari lantai lalu menyeritkan dahinya ketika melihat wallpaper yang Emma gunakan. Siapa lelaki ini? Batin Jason.
Dengan salah tingkah, Emma merebut handphone-nya dan berbalik badan. Sial! Semoga Mr.Jason tidak melihatnya, batin Emma.
Emma menekan tombol kunci pada bagian kanan atas handphone-nya dan bergegas ke sofa untuk memasukannya ke dalam tas. Emma tak peduli apakah handphone-nya rusak atau tidak, ia khawatir Jason melihat wallpapernya dan mencari tahu tentang orang itu. Ya, walaupun Emma sedang marah –sangat marah, dengannya.
“Kau mau kemana, Emma?” tanya Jason saat melihat Emma mengenakan high heels. Namun Emma tampak sibuk dan menghiraukan pertanyaan Jason. Ia kesulitan memasang lilitan pada kakinya.
Emma berdiri dan merapihkan dress merahnya, “Maaf, bisa kau ulang,Mr.Jason?”
“Kau mau kemana, Emma?” Jason dengan sabar mengulang pertanyaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wrong
FanfictionMenjadi seorang Emma Payne tidaklah mudah. Terlepas dari segala hal baik yang ia alami, Emma merasa apapun selain bahagia. Ini seperti sesuatu mengganggunya. Sesuatu yang sangat buruk. Kebanyakan orang berkata hidup Payne sempurna. Sangat sempurna h...