⚠️ MC
.
.
.Recommend to Listen :
The Haunted - The Rigs
.
.
.Tubuhnya lemas dan tenaganya hilang. Haerin tidak sanggup melawan setelah Jungkook menyuntikkan sesuatu hingga melumpuhkan hampir semua sarafnya. Ia masih bisa menggerakkan kaki serta tangannya namun hanya gerakan ringan. Bahkan berdiri saja, ia tidak sanggup. Wanita itu pantang menyerah dan terus menyeret tubuhnya untuk menuju pintu keluar yang tertutup rapat. Sedangkan Jungkook tidak melakukan apa pun selain memerhatikan Haerin yang sedang bersusah payah untuk melarikan dari mereka berdua.
Taehyung sudah melepas seluruh kancing kemejanya. Ia berkeringat, udara di dalam aula ini panas seperti yang Haerin rasakan. Taehyung mengambil sebuah gelas lalu menuangkan minuman anggur agar ia bisa melepas dahaganya. Pria itu duduk di sebuah kursi dengan satu kaki menumpu di kaki lainnya. Taehyung menyesap minumannya sembari melirik Jungkook yang belum bertindak sesuai apa yang diperintahnya. Jungkook terlihat tidak tega melakukannya pada Haerin.
"Kal Jungkook," panggil Taehyung.
Jungkook tidak menoleh padanya, pria itu terus memerhatikan Haerin.
"Kal Jungkook!" Suara Taehyung sangat keras sampai menggema di dalam ruangan.
"Aku tidak bisa, Hyung. Ini sama saja pemaksaan untuknya." Jungkook langsung berdiri dan menghampiri Haerin. Pria itu mengangkat tubuh Haerin yang lemas lalu membawanya menuju arah pintu keluar.
"Tidak tega melakukannya karena kau ini kasihan atau karena masih memikirkan Haejin?" tanya Taehyung. Jungkook langsung berhenti.
Taehyung memandang punggung Jungkook. "Dulu kau menyembunyikan apa pun yang kau lakukan dengan Haejin. Sekarang aku sudah memberimu kesempatan agar kau bisa melakukannya secara terang-terangan di depanku. Tapi kenapa kau tidak mau, Kal Jungkook?" tanyanya dengan nada yang angkuh. Taehyung seolah menaikkan derajat dirinya sendiri dan merendahkan Jungkook.
Haerin menatap Jungkook yang masih diam mematung di tempatnya. Jungkook sedang memikirkan sesuatu.
"Ambillah jatahku, Kal Jungkook. Lupakan tentang pemanasan. Mumpung aku belum menjadikannya pasanganku, kau bisa puas melakukan apa pun padanya tanpa merasakan sakit yang luar biasa seperti saat kau melakukannya dengan Haejin. Aku memberimu waktu sampai pagi."
Jungkook tetap membawa Haerin menuju pintu keluar. Sebelum melangkah keluar, pria itu berhenti lagi, pikirannya sedikit berubah. "Aku hanya membutuhkan waktu tiga puluh menit, Hyung." ucapnya.
"Bukankah itu terlalu singkat?"
"Sisanya aku serahkan padamu. Aku akan membawanya ke kamar. Di sini panas, aku tidak mau terbakar." Jungkook berjalan pergi.
♠️♠️♠️
Haerin tidak mengerti apa yang dikatakan Taehyung dan Jungkook barusan. Ucapan mereka tidak mampu ditangkap otaknya yang kini hanya memikirkan bagaimana cara membebaskan dirinya sendiri. Wanita itu masih dalam kesadarannya, terus menatap Jungkook yang membawanya masuk ke kamar. Jungkook membaringkannya Haerin di ranjang dan mengambilkan handuk basah agar bisa membersihkan tubuh Haerin yang terkena sisa-sisa air bewarna hitam tadi.
Makin lama tubuhnya semakin lemas, Haerin tidak bisa bergerak banyak. Berbicara pun rasanya sangat sulit jadi Haerin hanya bisa diam memerhatikan Jungkook yang sedang melepaskan gaun yang dikenakannya. Sejauh ini pria itu tidak melecehkannya sama sekali. Jungkook hanya mengusap permukaan kulit Haerin yang kotor tanpa melakukan hal yang mengacu pada 'kesempatan dalam kesempitan'. Menurut Haerin, Jungkook sepertinya memang berbeda dari anggota Kal yang lain. Pria itu masih agak waras.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEMANDAR [M] ✔
Fanfiction[Diterbitkan | Versi Revisi] Kal Haejin sangat tersiksa dengan hutang budinya pada keluarga Kal. Wanita itu memutuskan mengakhiri hidupnya di depan saudari kembarnya, Im Haerin. Dendam, amarah, serta pahitnya duka bersatu dalam tubuh Haerin. Haeri...