part 5-Magic Hower

0 0 0
                                    

"Amugeotdo saenggakhajima
Neon amu maldo kkeonaejido ma, geunyang naege useojwo

Nan ajikdo mitgijiga anha
I modeun geda kkumin geot gata
Sajiryeo hajima

Is it true? Is it true?
You you
Neumo areumdawo duryeowo
Untrue untrue
You you you

Gyeote meomulleojullae?
Naege yaksokhaejullae?
Son daemyeom naragalkka buseojilkka
Geobna geobna geobna

Siganeul meomchullae?
I sungani jinamyeon
Eobseotdeon iri doelkka
Neol irheulkka
Geobna geobna geobna

Butterfly, like a butterfly
Machi butterfly, but butterfly cheoreum
Butterfly, like a butterfly
Machi butterfly, but butterfly cheoreum"

Lagu itu mengalun dari earphone yang dipakai Athalea. Butterfly by BTS memang sering di putarnya. Sebenarnya dia tidak terlalu suka K-pop tapi Butterfly sungguh membuat dirinya hanyut. Arti dari lagu itu sama seperti perasaannya.

Ia baru saja dari toko alat lukis, membeli beberapa cat dan kuas.
Lagit sore kala itu sangat indah berwarna merah muda dan sedikit jingga dan merah. Beberapa awan nampak menggantung di atasnya.
Lea menengadah, menatap langit. "Ada dua awan disana, mereka bertemu setelahnya memecah menjadi bentuk yang berlainan. Lucu juga." Kakinya kini membawanya menuju danau. Matahari hampir terbenam terlukis diatasnya dengan warna-warna yang indah. Bahkan siluet dirinya juga ada didalamnya. Kemudian dua angsa yang berenang mengapus semuanya. Kini saatnya ia pulang, hari menggelap saat dia melangkahkan kakinya kembali.

Sampai dirumah...
Barusaja ia menaruh tas dan belanjaannya, terdengar dering tanda notif.

"Kak, ada acara camping diBandung"

"Lah terus?"

"Kakak kok gitu sih"

"Ya ampun Drian! Emang kakak harus bilang apa? Kamu kok kayak anak gadis deh, hahaha"

"Ihh kakak nih. Gini kak ini tuh bukan acara sekolah, jadi cuma sama temen-temen."

"Jadi ceritanya mau ngajak kakak?"

"Iya. Ikut yok kak! Refreshing. Kakak tuh butuh yang kayak ginian apalagi kan alam banget. Kakak kan suka"

"Kakak kayaknya gak bisa deh Drian. Masih ada beberapa lukisan yang belum selesai, empat hari kedepan kakak juga harus ke
Studio nyetor lukisan."

"Kakak ini, kali ini aja kak. Kumohon. Yah kak? Yah kak?"

"Adrian! Stop bertindak seperti anak 5 tahun Drian! Umurmu sudah 18 tahun ok, kakak ikut."

"Yes! Oke kak dahhh!"

"Dah"

Lea mematikan ponsel itu dan menaruhnya di nakas. Hari yang melelahkan untuk hati yang tak pernah lelah menunggu.

RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang