part 8- Nada

0 0 0
                                    

Pukul empat sore saat  Aldy tiba di rumah. Hari ini dia harus menghadiri acara yang di isi oleh group akustik temannya.
Rendi memaksanya untuk ikut menjadi gitaris pengganti karna sang gitaris sedang berhalangan.
Rendi dan Aldy adalah sahabat sejak SMP, satu-satunya teman yang masih setia bersamanya hingga sekarang. Dia memetik alat musik itu dengan sangat bagus bukan kebetulan, sebenarnya dia tergabung dalam group akustik saat SMA dan sempat menjuarai beberapa perlombaan, entah mengapa minatnya di bidang musik menurun.

Sangat melelahkan harus duduk dengan memetik alat musik itu berjam-jam bahkan kini tangannya terasa kebas dan kering. Setelah mandi dia memutuskan untuk beristirahat dikamar dengan mendengarkan musik. Dia memang sedikit berbeda, dia menyukai aliran musik yang lembut tapi biasa juga musik yang mengandung banyak emosi. Genrenya cenderung ke lagu sedih. Lagu closer tonight lebih sering terputar di earphone miliknya.

Tok..tok..tok..

Suara pintu diketuk membuatnya terbangun. Sebenarnya dia tidak berencana untuk tidur tapi rasa lelah telah memaksanya dan berhasil membuatnya terlelap cukup lama.

"Sayang, waktunya makan malam. Kau mau turun ke bawah atau mama bawakan ke sini?" Aldy baru bergerak dari tidurnya, mengecek waktu di weker kesayangannya lalu mengembalikannya di nakas.

"Mah, aku akan turun sebentar lagi, aku mau membersihkan diri dulu." Jawabnya tanpa membukakan pintu.

"Baiklah mama tunggu di bawah, papamu sudah datang. Cepatlah!" Aldy mendengar seluruh yang dikatakan mamanya karnya dia sudah terlanjur masuk kedalam kamar mandi.

Mereka makan berempat.

"Dara, kamu sekarang lagi suka apa?" Anton memulai pembicaraan.

"Lagi suka baca, Pah."

RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang