Part 1

1.6K 56 2
                                    

Kelasnya saat ini tidak ada guru, karena sedang di adakan rapat dadakan mengenai perayaan hut sekolah yang ke-55. Dirga duduk di bangkunya yang berada di pojok kelas sedang kakinya ia naikkan ke atas meja. Regan dan andra nampak asik sedang mabar game Pubg di depannya.

Pandangan Dirga tak sengaja tertuju kepada seorang gadis yang sedang bergurai dengan temannya di taman yang ada di depan kelasnya.

"Cantik." Batin dirga.

Tak sadar dirinya tersenyum ketika melihat gadis tersebut sedang berpose selfi dengan teman-temannya.

" WOYY!!" Nevan memukul meja di sebelah Dirga dengan keras. Dirinya mengumpat pelan ketika nevan duudk di sebelahnya.

" Melamun mulu lo kesambet setan sekolah mampus lo!"ucap patrick.

"Diem lo!" Dirga menyingirkan tangan patrick di pundaknya. "Cewek yang duduk di taman siapa namanya?"

Mendengar ucapan dirga membuat teman-temannya tertegun. Dirga nanya soal cewek? Mereka gak salah denger kan?

"Gue nanya!kenapa diem semua?"

"Lo gak kesambet?" Tanya andra.

"Jawab pertanyaan gue!" Ujar dirga.

"Yang di sebelah kiri namanya kanaya, yang sebelah kanan namanya dini."jelas nevan.

"Wahhh kesambet beneran ni bocah,sini gue rukyah dulu." Ucap patrick. Dirga menyingkirkan tangan patrick yang merangkul pundaknya.

"Diem lu warga bikini battom! Sini pijiten gue,pegel semua ni badan gue gara-gara party tadi malem." Ucap regan.

"Tai lu! Party gak ngajak-ngajak!" Ucap nevan.

"Udah gitu kalau mabok pulangnya ke apart gue lagi. Emang bangke ni anak!"kata andra.

"Kenapa gak lo buang ke laut aja ndra?" Ucap dirga.

"Maunya sih gitu tapi sayang gue," kata andra,"lo masih normalkan ndra?" Tanya patrick.

"Ya iyalah. Sayang aja kalau dia gue buang ntar gak ada yang jadi kacung gue dong."ucap andra sambil terkekeh.

"Anjing lo ndra!" Ucap regan kesal," trik pijitin gue cepet sini! masuk angin kayaknya gue." Lanjut regan.

"Ogah gue. Lo kan punya kudis."ucap patrick.

"Sembarangan lo!"

Ponsel regan berbunyi. Dengan segera ia mengambil ponselnya yang ada di atas nakas. Ada satu notif pesan masuk di wa tanpa nama.

+628772XXXXX
Rancor nantang ragonda duel ntar jam 5 di tempat biasa. Kalau gak dateng berarti lo semua CUPU!

" rancor nantangin kita duel." Ucap regan.

Perkataan regan menarik perhatian mereka. Dirga hanya melirik regan sekilas dan melanjutkan kegiatannya menggulir layar ponsel dan membuka pesan dari sang mama.

Dengan kasar Dirga meletakkan ponselnya di atas meja dan melihat ke arah regan."jam berapa?"

"Bentar lagi jam 5 di tempat biasa." Ujar regan.

"Kasih tau yang lain kita turun lapangan!" Ucap dirga.

*****
Kanaya melangkahkan kakinya dengan lesu. Dirinya memilih pulang dengan berjalan kaki karena sudah sangat lama ia menunggu di halte tak ada angkot yang lewat. Mau menggunakan jasa ojek online ponselnya lowbat dan dirinya lupa tak membawa power bank. Disepanjang jalan dirinya hanya melamun dan menundukan kepala tanpa melihat keadaan sekitar.

Langkahnya terhenti ketika sampai di pertigaan gang. Kanaya berjalan mundur merapatkan dirinya pada tembok di belakangnya. Tubuhnya terasa kaku, otot kakinya melemas. Kanaya tak dapat berbuat banyak ketika tanpa sadar dirinya terjebak di tengah tawuran. Tanpa ia sadari air matanya menetes dari pelupuk mata dan tubuhnya bergetar hebat karena ketakutan melanda.

"Ya tuhan selamatkan aku!" Ucap kanaya dalam hati. Dirinya hanya mampu berdiam tanpa tau harus melakukan apa.

"Heyy Awass!!" Sontak dirga berlari menghampiri kanay kala dirinya melihat ada lemparan batu yang mengarah ke adara dan memeluknya untuk menyelamatkannya dari lemparan batu anak rancor.

"Awws"ringis dirga ketika batu itu menghantam punggungnya dengan keras." Ikut aku!"

Dirga menarik kanaya dan mengajaknya ke warung pojok yanv tak jauh dari tempat tawuran terjadi," Woy lanjutin, gue cabut dulu!" Teriak dirga sebelum pergi.

*******
Sesampainya di wp ketakutan kanaya tak kunjung hilang. Air matanya tak berhenti menetes dan rasa lemas di tububnya tak kunjung hilang.

" gak usah takut. Disini udah aman." Dirga berjongkok di depan kanaya dan menggegam tangannya mencoba menenangkan.

Entah ada apa dengan dirinya, sejak melihat kanaya lewat jendela kelasnya, dirinya langsung jatuh hati dengan gadis ini. Apakah dirinya terjebak cinta paa pandangan pertama? Entahlah namun rasa ingin melindungi serta menjaganya semakin tinggi di hati dirga. Apa dirinya jatuh cinta  dengan gadis ini?

"Ma..makasih." Ucap kanaya lirih.

"Iya sama-sama nay. Lo gak apa-apa?" Tanya dirga. Kanaya hanya menggelengkan kepala.

Dengan lembut dirga menghapus air mata yang ada di pipi dan dan mengusap pundak kanaya. Kanaya sudah bercerita kenapa dirinya bisa sampai  terjebak dalam tawuran.

Suara derum kendaraan bermotor yang mebgisi hampir seluruh jalan. Anak ragonda kembali dengan aman,walaupun ada beberapa yang babak belur.

"Gimana?" Tanya dirga ketika melihat anak ragonda datang ke wp.

" Beres boss!!" Jawab mereka semua.

Dirga hanya menganggukan kepala." Ayo gue anterin pulang." Ajak dirga ke kanaya.

"Enggak usah, gue pulang sendiri aja takut ngrepotin." Ucap kanaya.

" gue gak nerima penolakan." Tanpa menunggu respon kanaya dirga menggegam tangan kanaya dan menariknya menuju ke motornya.

" Inget ga, anterin pulang jangan nyasar kemana-mana!" Tawa andra di atas motornya membuat dirga ikut tertawa.

" Pegangan yang kenceng nay, eh peluk maksudnya , biar gak terbang!"

" Lu kira gue mau ngapain anjing!"

Regan tertawa puas mendengar jawaban dirga dari balik helm.

Kanaya diam saja. Dirinya hanya menundukan kepala dan tak sadar mengeratkan pegangannya ke tangan dirga. Dirga hanya terkekeh pelan tanpa menghiraukan teman-temannya. Dirinya mengambil helm untuk kanaya dan memakaikannya kepada kanaya yang membuat teman-temanya kembali heboh.

Kanaya naik dan duduk di jok belakang. Kanaya memegang erat jaket dirga, bahkan tanpa sadar menariknya terlalu kencang karena merasa terlalu tinggi duduknya.

"Jangan di tarik, kalau takut pegangannya gini," ucap dirga. Tangannya menarik tangan dan melingkarkan di perutnya.

"Anjirr dirga gas poll!!" Teriak andra.

"Pepet teruss jangan sampe lepas!" Sahut nevan.

" ADEK JUGA MAU DI GITUIN SAMA ABANG" Ucap patrick manja.

" Anjing jijik gue sama lo!"ucap andra dan menampol wajah patrick.

" sakit goblokk," sungut patrick kesal.

"Duhh malu banget aku!!" Batin kanaya.

"Gue cabut dulu."ucap dirga dan menyalakan motornya pergi dari wp.

" jangan di bawa serius omongan temen gue. Mereka cuma bercanda."

Kanaya hanya menganggukkan kepala atas ucapan dirga, karena dirinya tidak terlalu mendengar dengan jelas omongan dirga setelah mereka pergi.

******

Gimana sama cerita ini?

Semoga kalian suka dengan cerita ini

Ini cerita pertama saya, jadi saya mohon maaf kalau ada typo, atau agak gimana ceritanya.

So jangan lupa komentar sama vote ya:)

DIRGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang