part 3

807 32 1
                                    

Happy reading:)

*****

Bel istirahat berbunyi. Kanaya dan dini baru saja tiba di kantin. Suasana kantin yang ramai bagai pasar sudah hal biasa terjadi.

"Tu disana kosong nay." Dini menunjuk meja yang berada agak di pojok kanan kantin.

"Lo yang pesen makanan, gue meja dulu, gimana?" Tanya kanaya.

"Okey boskuh."

Kanaya tersenyum sumringah ketika melihat dini datang membawa pesanannya.

"Aduh baiknya temen aku ini." Ucap Kanaya terkekeh pelan.

"Baru nyadar kalau gue baik, kemarin lo kemana aja!"ucap dini.

"Berkelana cari jodoh!" Dini tertawa mendengar ucapan kanaya,"tuh jodoh lo dateng." Ujarnya menunjuk ke arah pintu kantin dimana dirga dan yang lainnya datang.

"Dirga ganteng banget astaga!"

"Kak regan gantengnya gak manusiawi."

"Anjirr rahim gue anget sialan!"

"Kak andra manis banget anjir."

Teriakan-teriakan seperi ini sudah biasa terdegar ketika dirga dan yang lainnya datang. Kanaya hanya memutar matanya malas, "dasar alay!"

Dirga tersenyum manis dan mengusak rambut kanaya pelan sebelum dirinya duduk di saming kanaya.

"Ihs apaan sih!" Kanaya menatap dirga jengkel. Bakso yang ia ingin ia makan malah sudah mendarat sempurna di mulut dirga.

"Pedes yang, makan ini aja."

Kanaya menatap sepering ayam goreng dengan sayur yang di sodorkan dirga dengan malas.

"Gak mau, aku lagi pengen makan bakso!"

"Gak boleh yang, makan nasinya atau mau aku yang suapin."

"Apaan si maksa banget."sungut kanaya.

"Ini baksonya pedes sayang, nanti perut kamu sakit.sini buka mulutnya." Ucap dirga seraya menyuapi kanaya.

"Aku makan sendiri aja." Ucap kanaya.

Dirga hanya tersenyum melihat kanaya yang sebal dengan dirinya, dirga tak lupa mengusap pelan rambut kanaya dengan sesekali mencium rambut kanaya dengan sayang. Baginya wajah kesal kanaya membuatnya tambah menggemaskan membuat dirga semakin jatuh hati saja.

"Ahh dirga sweet banget,gue juga mau kali." Ucap dini.

"Sama gue aja gimana din?" Tanya regan.

"Jangan mau lo sama regan, ntar lo tiap hari makan ati mulu lo din." Sahut patrick.

"Iya regan itu rajanya buaya darat kasian gue sama lo kalo sama regan." Sahut andra.

"Fitnah itu, gue mah orangnya setia dijamin ntar lo bahagia lahir batin kalau sama gue." Ucap regan membela dirinya.

"Pala lo setia." Sahut andra.

"Playboy kelas kakap kek lo di bilang setia. Tai!" Ucap nevan.

"Kalian lo kek anjing! Sebenernya gue temen kalian bukan?" Ucap regan keras.

"Bukan!" Jawab mereka kompak.

Melihat regan yang kesal membuat mereka tertawa lepas. Membuly teman sendiri memang kebahagiaan yang paling nikmat tiada tara.

*******

Suasana sekolah sudah sepi. Kanaya masih berada di sekolah  menunggu dirga yang sedang berlatih basket.

"Mau kemana?" Tanya dirga yang hendak pergi dari lapangan basket indor.

"Mau ke toilet sebentar."

"Mau ku anter?"

"Gak usah aku bisa sendiri." Kanaya pergi ke toilet dengan tergesa.

Setelah selesai buang air kecil, Kanaya langsung mencuci tangannya di wastafel dan merapikan seragam yang ia kenakan. 

"Awwhs" Kanaya tersungkur ke lantai ketika tiba-tiba nency mendorongnya dengan keras.

"Jauhi Dirga! Cewek kayak lo gak pantes  buat dirga!" Teriak nancy dan menjambak rambut Kanaya dengan kuat.

"Lepasin tangan lo sialan!" Teriak kanaya dan mencoba melepaskan jambakan nency.

"Wahh kurang ajar lo,udah habisi aja cewek kayak gini nen."ucap bela.

Plakkk

Kepala kanaya terbentur kerasnya lantai toilet ketika nancy menamparnya dengan keras. Tak hanya itu dirinya juga di siram air dan menendang tubuhnya dengan kuat.

"Nency sialan!"ucap kanaya dan menendang kaki nency.

"Anjing lo." Ucap nency murka.

"Kurang ajar lo!" Ucap bela dan membenturkan kepala kanaya ke lantai.

"Makanya jadi cewek jangan kecentilan, muka burik kek lo gak pante jadi pacarnya Dirga." Ucap nancy.

Kanaya hanya bisa menangis. Dirinya sudah tidak kuat lagi menahan sakit dan tak punya tenaga untuk melawan nency dan bela.

"Mati lo birch!"ucap nency dan membenturkan kepala kanaya dengan keras. Kanaya sudah benar-benar lemas , rasa sakit di kepala sudah tak bisa ia tahan.

Brakkkl

"Brengsek apa yang lo lakuin sialan!" Teriak dirga mendorong nency dengan keras.

"Dirga tolong.."ucapan kanaya terhent. Dirinya kehilangan kesadaran.

"Gue akan bales semua perbuatan lo ke kanaya bitch!" Dirga menggendong kanaya untuk segera di bawa ke runah sakit.

"Lo kanaya kenapa?" Tanya regan.

"Urusi mereka berdua! Gue bawa kanaya ke rumah sakit dulu. Vam siapin mobil."Ucap dirga.

"Ooh ok ok." Ucap nevan dan berlari menuju ke parkiran.

******

Dirga menatap sendu ke arah kanaya yang terbaring lemah. Mata gadis itu tertutup rapat dengan wajah putih pucat yang membuat dirga semakin sedih.

"Sayang.."ucao dirga.

Dirga dengan setia menggenggam tangan mungil kanaya sesekali menciumnya dengan sayang. Perasaan bersalag dan kecewa melingkupi dirga karena tak bisa menjaga gadis pujaan hatinya.

Decitan pintu terbuka mengalihkan fokus dirga. Terlihat tante mela dan om ardi orang tua kanaya baru datang setelah mendengar putrinya yang sedang di rawat di rumah sakit.

"Maaf om tante dirga lalai dalam menjaga kanaya,"ucap dirga.

"Gak papa dirga ini bukan salah kamu, tante dan om makasih kamu sudah menolong kanaya." Ucap tante mela.

"Sekali lagi dirga minta maaf."

"Aku tidak akan membiarkan hal ini, dirga bisa om bicara dengan kamu?"

Dirga hanya menganggukan kepala dan mengikuti langkah om ardo keluar kamar rawat inap kanaya.

******
Gimana menurut kalian cerita ini?
Jangan lupa vote komen ya gyus:)
...

Maap maap aja kalau masih agak kaku atau garing soalnya ini cerita pertama aku hehhe

DIRGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang