Happy Read:)
"YOO DIRGA SEMANGATT!!""GILAA GANTENGG BANGET MEREKA"
"REGAN SAYANG SEMANGAT"
"AKU PADAMU KAK ANDRA"
"DIRGA!!REGAN!!"
Lapangan basket seketika dipenuhi para siswa. Sekolah sudah dipulangkan sepuluh menit yang lalu. Para siswa lebih memilih menonton anak ragonda bermain basket daripada pulang kerumah masing-masing . Riuh penonton memenuhi lapangan,ini hanya pertandingan iseng antar siswa namun antusias penonton sudah seperti pertandingan resmi saja.
Kanya berjalan seorang diri di sepanjang koridor. Langkahnya terhenti sejenak ketika melihat kehebohan yang ada dilapangan basket. Dirinya hanya menggelengkan kepala melihat kehebohan yang dikarenakan dirga sedang bermain baske dengan yang lainnya.
Kanaya memandang takjub permainan dirga yang terlihat sangat gesit dan mahir dalam bermain basket. Dirga sangat lincab mendrible bola, punggungnya tegap serta insting yang gesit melindungi musuh mengambil alih permainan.
"Kerennya dirga, sampai gak kedip gitu lihatinnya." Kanaya terkejud, sontak menoleh ke kiri ternyata bela yang berbicara.
"Apaan si lo bel."jawab kanaya.
"WOWWWW!!"
Seruan kompak penoton. Dirga berhasil mencetak tree poin dengan sempurna. Kekaguman kaum hawa semakin bertambah berkali-kali lipat melihat aksi dirga . Permainan yang hanya iseng ini mampu membuat jantung berdebar.
Permainan semakin seru. Sorai-soraikan semakin ramai. Dentangan musik yang dimainkan oleh patrick serta penampilan team cheerleader menjadi pelengkap keseruan permainan kali ini
Dirga menoleh kesamping kiri lapangan, dirinya tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya kala melihat kanaya sedang menatapnya.
" GILAAA MANIS BANGET SENYUMNYA!!"
"PANASS RAHIM GUE!"
"ANJJNG ANJING GAK KUAT GUE!"
"SETAN KETERLALUAN GANTENGNYA"
Kanaya mendengus, memalingkan muka dengan raut kesal. Padahal hatinya sudah banyak kupu-kupu yang bertebaran dan jangan lupakan mukanya yang sudah merah bak kepiting rebus.
"Bhaaaa muka lo merah amat nay." Ucap bela dengan tawanya.
"Berisik deh lo, udah ayo cepetan ke gazebo ntar vano ngomel lagi kalo kita telat." Ucap kanaya seraya berjalan menuju gazebo tanpa memperdulikan bela yanv masih asik tertawa.
****
Deruman motor saling bersahutan di belakang sekolah. Anak-anak ragonda baru saja datang ke warung pojok. Dirga memakirkan motornya setelahnya merapikan rambutnya yang tampak berantakan. Tak lama kemudian patrick datang dengan beberapa junior yang sudah berganti tak memakai seragam. Keadaan warjok begitu ramai oleh anak-anak ragonda.Kepulan asap rokok dan vape saling beradu di udara. Nevan menyudutkan rokok di meja lalu berjalan ke dalam untuk mengambil minum.
"Haloo epribadehh, cogan in here!!" Ucap romeo.
"Seketika pengen muntah lihat lo rom." Ucap andra.
"Parah lo bang, sakit ni hati." Romeo berkata dengan memegang dadanya.
"Gilani cok!"sahut adis.
"Sumpah malu gue punya temen sebangsa lo rom." Ujar nino kesal.
" Harusnya lo bangga punya temen kek gue,gimana si lo!" Balas romeo.
"Apanya juga yang bisa dibanggain anjing." Ucap adis.
"Maap ni bukannya sombong ya, gue kasih tau gue ganteng, sekali senyum cewek cewek langsung terpesona sama gue, terus gue pinter, masalah dompet jangan ditanya dompet gue selalu terisi anti bokek bokek club. Masih gak bangga lo semua punya temen kek gue?" Romeo menaikkan sebelah alisnya dengan senyum tengilnya.
"Narsis lo kebangetan cok" Ucap nino.
"Bang dirga buang aja si romeo gue ikhlas bang."ucap adis.
"Iya buang aja tu bocah, dari pada disini bikin ngap aja." Sahut andra.
"Kalian semua jahat!" Romeo berucap dengan gaya super duper alay dengan tangan memgang dada seraya mengibaslan rambutnya yang sukses mengundang gelak tawa lainnya.
"Jancok gilani." Ucap dirga seraya terkekeh.
"Cocok lo jadi pemeran suara hati suami rom." Andra berucap di sela gelak tawanya.
"Bangsat kalian semua! Ganti sasaran jangan gue mulu, bang nevan kek apa si adis." Ucap romeo.
"Bocah jangan bertingkah ya lo!" Ucap nevan dengan melempar botol ke arah romeo.
"Jangan nevanlah kasian dia, lagi galau karena cintanya bertepuk sebelah tangan." Ucap regan.
"Jangan buka kartu juga paijo." Ucap nevan kesal.
"Masih jaman bang cinta bertepuk sebelah tangan. HAHAHA!" ucap adis dengan tertawa.
"Lo diemnya memet, gue tebas juga pala lo."
"Santaii bre, jangan emosi tetap tersenyum walau hati sedang merana."
"Hahaha sumpah gak nyangka gue bang nevan bisa galau." Ucap romeo.
"Wahh itu kaos ragonda yang baru ya bang?gila keren parahh si." Ucap nino.
"Jelaslah, siapa dulu kita." Balas patrick.
"Lo semua cepet ambil di markas, habis itu kita touring." Ucap andra.
"Widiww jadi beneran touring nih?" Tanya adis.
"Jadilah, nanti kita semua kumpul di markas buat nyusun acaranya." Ucap dirga.
"Siap komandan." Ucap andra.
*****
Rapat panita HUT sekolah elah usai. Kanaya menghela nafas pelan dan merenggaka ototnya yag terasa kebas Ponsel kanaya tiba-tiba berdering. Kanaya mengambil ponselnya, nama dhirga tertera dilayar ponsel. Kanaya terenyum manis dan segera menerima panggilan telfon sang kekasih."Hallo?"
"Udah selesai rapatnya sayang?"
"Baru saja selesai,kamu dimana?" Tanya kanaya,senyumnya tak pernah luntur.
"Di warjok sayang,tunggu sebentar ya aku jemput." Terdengar suara gaduh di seberang sana.
"Iya, aku tunggu di pos satpam ya."
"Okey aku kesana sekarang."
Kanaya segera bergegas membereskan corat coret hasil rapat. Dirinya melirik bela,kanaya terkekeh mendengar bela mengoceh sendiri lanatran sang kakak yang tidak bisa menjemputnya.
"Pulang naik abang ojol lagi bel?" Tanya kanaya seraya terkekeh.
"Iyanih, laknat emang abang gue lebih milih ngebucin daripada jemput adiknya yang imut ini."jawab bela.
"Dih narsisnya kumat,yaudah ayo kedepan bareng." Ucap kanaya.
"Ayolah,abangnya juga udah sampai kayaknya di depan."
*****
Hallo:)SEMOGA MASIH ADA YANG NUNGGU CERITA INI YA:)
Maaf Kalau lama banget🥺
Tetap jaga kesehatan ya kalian🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGA
Teen FictionDirga Fortunio Bagaskara cowok berparas tampan, bertubuh jangkung rahang gang kokoh serta tubuh yang atletis. Dirga sosok yang keras kepala,angkuh serta kejam kepada siapapun yang membuatnya menjadi pemimpin Ragonda. Ragonda, perkumpulan anak laki-l...