part 2

1K 47 4
                                    


"Kanaya ceritain dong gimana bisa lo di tolongin sama dirga!"Tuntut Dini.

Pasalnya berita kanaya yang kejebak dalam tawuran kemarin dan dirga yang menolongnya sudah banyak yang tahu. Kanaya memalingkan wajahnya, sudah bukan rahasia umum lagi apapun yang menyangkut tentang dirga akan menjadi sorotan di sma garuda. Si selebritas sekolah!

"Ihs dini suara lo!" kebiasaan dini yag seperti inilah yang membuat kanaya terkadang merasa kesa.

" heheh maaf, gue kepo soallnya." Dini terkekeh pelan, " jadi kemarin itu gimana?" Tanyanya lagi dengan suara yang sudah terkontrol.

" iya bener."

"Cerita dong nay!"tuntut Dini.

Dengan malas kanaya menceritakan kejadian kemarin. Kanaya melempar pandang ke arah lapangan dan melihat gerombolan dirga yang lagi di hukum oleh bu ety. Sudah sejak tadi mereka di hukum berdiri di lapangan, mungkin hukumannya akan segera berakhir mengingat jam isturahat sudah berlangsung.

" ihss juna apaan sih!" Teriak Kanaya kesal. Pasalnya cowok itu mengambil ponselnya seenak jidat sendiri.

"Pinjem bentar nay.Pelit amat si!"

"Gak boleh! Balikin junaa!" Teriak kanaya kesal. Bukannya berhenti juna malah berlari keluar sambil tertawa mengejek ke arah kanaya dan dini.

"Wah kampret emang tu monyet!! Kejarr nay!" Teriak dini berlari keluar dan di susul oleh kanaya di belakangnya.

"Woy juna berhenti lo!!"

Teriakan kanaya menggema di ujung koridor sekolah. Suasana sekolah tampak ramai mengingat jam istiahat sedang berlangsung. Tak memperdulikan situasi dan pandangan aneh dari orang-orang cewek tersebut, kanaya tetap berlari mengejar juna dengan tak henti-hentinya berteriak.

" Kejar gue kalau bisa!" Balas juna.

"Rasain ini, dasar monyet lo" ucap kanaya kesal. Ia berhenti berlari dan melempar botol air mineral yang di bawanya.

Bukkk

"Mampus gue," ucapnya lirih.

" Wadawadidaw.. tamat riwayt lo nay."ucap dini.

Wajahnya nampak pias dan pucat, begitu dirinya melihat lemparannya tidak tepat sasaran. Lemparannya meleset jauh dari target dan mendarat sempurna di kepala seorang cowok yang sedang berjalan di ujung koridor dengan teman-temannya. Sial!

Cowok itu adalah Dirga Fortunio Bagaskara. Seorang siswa yag berparas tampan, pahatan wajah yang sempurna, rahang yang kokoh serta postur tubuh yang tinggi dan atletis membuat para gadis tak bisa berpaling dari sosoknya. Dan juga seorang lelaki yang terkenal akan kebrutalannya dan kebengisannya. Fakta bahwa dirga merupakan keturunan dari arkanda miselio Bagaskara membuat orang-orang di sekitarnya tak mau mengganggu atau terlibat masalah dengan dirga. Dan tak hanya itu dirga adalah orang yang menolongnya kemarin saat ia terjebak dalam tawuran dan berhasil memporak -porandakan kesehatan hatinya.

"Kenapa harus kak dirga si! Sial banget gue.."ucap kanaya dalam hati.

Dirinya semakin takut dan hatinya tak berhenti berdebar ketika melihat dirga dengan wajah sangarnya sedang berjalan kearahnya

Dirga berjalan dengan langkah tegap, pandangan yang tajam serta menusuk tak lepas dari seeorang cewek yang berada tak jauh darinya. Seketika suasana menjadi hening, baik teman-teman dirga atau yang lainnya tak berani menghentikan langkah dirga. Semua terdiam menanti apa yang akan di lakukan dirga kepada seorang cewek malang tersebut.

" ma..maa..maaf." ucap cewek tersebut dengan terbata. Entah mengapa nyalinya hilang begitu saja ketika dirga berada tepat di hadapannya.

Tak ada tanggapan berarti dari dirga, ia hanya menaikkan sebelah alisnya dan terkekeh pelan membuat kanaya semakin menciut. Dirga semakin mendekat, memperkikis jarak dirinya dan kanaya hingga membuat kanaya terhimpit antara dirinya dengan tembok. Jarak mereka benar-benat dekat bahkan selangkah lagi dirga melangkah hidung mereka akan bersentuhan.

DIRGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang