09. berani

799 71 0
                                    

Hari ini aku berjalan-jalan sendiri disekitar sekolah, yeri dan seulgi sedang sibuk seulgi ada perlombaan menyanyi sedangkan yeri ada olimpiade sains antar SMA, yaa jadi aku jalan-jalan sendiri deh

Kini aku berada di koridor lantai 3 dari atas sama, pemandangannya sungguh indah, mataku tertuju pada sekumpulan geng cecan yang sedang berjalan mungkin hampir menuruni tangga, mereka berada dilantai dua makanya aku bisa melihat dari atas diam-diam

"Lisa cepetan jisoo sudah lapar" itu rose yang verteriak sedangkan jennie hanya berselfie dibelakang rose, namun tiba tiba...

Brukk

"Jisoo!!!!!!!" Rose berteriak, diikuti lisa yang juga ikut panik, diiringi dengan jennie yang kebingungan

Jisoo jatuh terguling ditangga, lukanya cukup parah, aku melihatnya dengan jelas dari atas namun tiba-tiba, rose mendorong jennie

"Kau yang mendorong jisoo aku melihatnya dengan jelas, kau harus dihukum" rose berteriak sambil mendorong jennie

"Benar kau mendorongnya aku melihatnya dengan jelas" giliran lisa yang berteriak sambil memelototi jennie

"A-a-aku? B-bukan aku aku tidak mendorongnya, aku sumpah"  kini jennie melakukan pembelaan, dan tanpa sadar jennie melihat ku tatapan jennie seolah minta tolong padaku, tapi sebelum dia memanggilku aku bergegas pergi
.
.
.

Keesokan harinya aku memasuki kelas, sedikit perasaan bersalah entah apa itu, ketika sudah memasuki lagi lagi aku melihat hal yang tidak senonoh, yaitu jennie yang dibulli oleh gengnya sendiri, mereka menarik rambut jennie, bahkan mendorong dorong jennie, jennie hanya menangis. Yeri dan seulgi menarik lenganku, kemudian menceritakan tentang jennie yang padahal aku sendiri sudah tau.

Jennie hanya menatapku dengan mata yang sembab karena terus terusan menangis, aku hanya berlalu meninggalkannya.

Aku berjalan pulang tiba tiba taehyung menarik lenganku, sebenarnya hari ini aku merasa sangat lelah sampai melihat taehyung yang tampan pun tidak berminat.

"Joy tentang jennie.... aku tau dia tidak bersalah" kata taehyung sambil memegang tanganku

"Bagaimana jika dia benar-benar bersalah oppa? Apa yang harus kau lakukan?"

"Kata jennie kau...."

"Sudahlah aku mau pulang lepaskan tanganku"

Entah kenapa aku merasa sakit ketika taehyung membela jennie, makanya aku memilih pergi meninggalkannya

.
.

Keesokan harinya jennie dipanggil kekantor oleh wali kelas kami aku menatapnya dari balik pintu mencoba mendengarkan percakapan mereka, aku memberanikan diri untuk membuka pintu dan berniat membela jennie, tapi yeri dan seulgi malah menarik lenganku

"Apa yang kau lakukan joy, apa kau berniat untuk kena masalah juga?" kata yeri dengan tegas

"Aku....."

"Sudahlah kita pergi saja" sambung seulgi

Mereka menarik lenganku dengan berat hati aku harus menuruti mereka

.
.

Dikelas masih dengan situasi yang sama jennie terus dibulli oleh rose cs kini mereka tidak mengakui jennie sebagai ketua dengan kata lain jennie telah dikeluarkan dari geng BlackP, mereka menjambak rambut jennie, mendorongnya bahkan menja jennie mereka coret dengan kata pembunuh.

Aku sudah merasa gemas dengan tingkah mereka kemudian aku pun berteriak

"Yaaa hentikan"

"Apa maksudmu, menghentikan kami untuk membullinya, dia itu pembunuh jisoo"

"Kau lah yang mendorongnya rose, aku melihat sendiri, sialan"

"A-apa maksudmu, jelas jelas aku melihatnya sendiri dia yang mendorong jisoo"

"Tidak, kau yang mendorongnya aku melihat pakai mata ku sendiri dikoridor atas"

Rose sudah tidak tahan lagi kemudian mendekatiku dan menjambak rambutku, melihatku dijambak yeri dan seulgi juga ikut menjambak rose, namun geng BlackP tidak tinggal diam mereka juga ikut menjambak ku yeri dan seulgi, sampai klimaks  wali kelas kami datang.

"Kalian ikut saya kekantor"

Sesampainya dikantor aku menjelaskan secara detail tentang hal yang terjadi, kini geng BlackP di hukum dan jennie tidak bersalah

"Terimakaaih joy" jennie memeluku

"Kau hebat joy" kata seulgi dengan tersenyum

"Iya kau hebat" dilanjutkan dengan yeri juga ikut bangga

"Maafkan aku jenn"

"Emm tidak masalah joy, aku memahami mu" kata jennie dia memahamiku, aku sebenarnya sedikit takut membangunkan kandang singa, tapi karena sudah tidak tahan lagi aku bergerak sampai wajahku luka, dan sekarang sudah ditutupi dengan plester

"Emm tidak masalah joy, aku memahami mu" kata jennie dia memahamiku, aku sebenarnya sedikit takut membangunkan kandang singa, tapi karena sudah tidak tahan lagi aku bergerak sampai wajahku luka, dan sekarang sudah ditutupi dengan plester

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuma di wattpad doang mereka jahat jahatan aslinya mereka temenan, mungkin udah tukar nomor telpon

Ordinary You (Vjoy) (END) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang