6

1.2K 108 4
                                    

"Tolong... rahasiakan ini dari tomioka-san terlebih dulu" ucap shinobu sedih

"Baik kochou-sama"

Kochou menundukkan kepalanya, ia meneteskan air mata yang keluar makin banyak setiap detiknya.

Ia meremas kimononya dan mencoba menahan isakanya sekuat tenaga.

Ia mencoba menghela nafas panjang, berusaha menghentikan tangisanya sebelum giyuu datang. Namun nyatanya tidak bisa.

"Semuanya sudah hilang"

Flashback off

Shinobu melompat-lompat dari lantai, namun tak bisa menyampainya, padahal ia sudah berjinjit tapi tinggi badanya tak mampu untuk mengambil buku itu.

"Eugghh !!" Keluhnya kesal

Ia mencoba mencari alternatif , namun tak ada sesuatu di perpustakaan.

Jadi  yang bisa ia lakukan cuma mencobanya lagi dan lagi.

Jadi  yang bisa ia lakukan cuma mencobanya lagi dan lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tomioka-sensei ?!"

"..." giyuu menarik buku yang berada di rak dan membaca judulnya terlebih dahulu sebelum memberikanya pada shinobu.

"Ah ! Tidak berikan p-padaku" pinta shinobu

Shinobu merebut buku itu dari giyuu dan mendekapnya seraya menyembunyikan rasa malunya.

"Romance ?" Tanya giyuu

Shinobu menganggukkan kepalanya.

"A-aku membaca ini , k-karena tak tau romance itu seperti apa, j-jadi-"

"Tidak tau ?"

"Iya"

"Apa kau pernah jatuh cinta ?"

Blushh

"T-tentu saja pernah"

Shinobu terdiam sejenak.

"Tapi itu sudah begitu lama, dan aku sudah lupa bagaimana rasanya, apakah sesakit yang ada difestival kembang api " gaya bicara shinobu tiba-tiba saja berubah.

Giyuu membelalakkan matanya dan langsung teringat pada gadis yang sama persis seperti di mimpinya.

"Apa ini ? Siapa dia ?"

"K-kembang api ?" Tanya giyuu.

"Heh ?"

"Kau bilang festival kembang api"

"A-aku bilang begitu ?" Shinobu kembali menjadi sosok yang gugup
"Aku tidak tau, tiba-tiba saja aku mengatakanya"

"....."

Giyuu entah kenapa menghela nafas lega,

"Aku ingin ikut membacanya"

"Kalau begitu kita baca bersama saja" ucap shinobu seraya menyodorkan buku itu pada giyuu.

"Sensei yang mencari tempat duduknya ^_^"

"Baiklah"

Giyuu menggandeng tangan shinobu dan menariknya melewati rak demi rak buku yang menghimpit mereka berdua.

Shinobu tersenyum tipis.

"Segaris cahaya yang melewati sela-sela buku, debu tipis yang berterbangan di antara kami berdua, tangan sensei ... yang terasa begitu hangat.. begitu lembut..membuat langkahku melambat, rambut hitam dan mata biru itu..membuat jantungku berdebar..semuanya begitu sunyi.. yang kudengar cuma dentuman sepati milik kami berdua.. adakah yang bisa menghentikan waktu sebentar.. aku merasa kesalahan besar baru saja terjadi.. 'aku menyukainya' bahkan jika aku berteriak sekencang-kencangnya, itu adalah suaraku sendiri"

Tbc

In MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang