[C a l v i n 0 6]

12 3 0
                                    

🌻

Coba aja lo lihat kebelakang. Ada gue yang selalu nunggu lo.

- A n g e l

——Calvin——

Hari ini kelas Angel lagi pembelajaran bahasa Inggris. Pelajaran yang sangat disukai Angel. Bagaimana tidak suka, jika ia saja sudah lancar dan fasih bahasa inggrisnya.

" Angel?" panggil seorang wanita yang berada di depan kelas.
" eh iya mrs, ada yang bisa saya bantu?" Jawab Angel sopan.
" tolong kamu cari buku grammar di perpustakaan yah?"
" oh iya siap mrs."

Angel bangkit dari kursinya. Ia melangkah keluar kelas menuju perpustakaan. Angel melihat dua orang berada di depan perpustakaan. Dipikiran Angel, sedang apa mereka?

" ngapain lo di sini?" tanya Angel pada Evellyn.
" Angel lo di sini juga?" jawab seseorang yang jatuhnya malah memberi pertanyaan.

Angel tersenyum sinis melihat Evellyn seperti cari muka di depan Calvin.

' ngapain sih nih anak berdua sama Calvin? Mau cari muka yah? Muka sok dimanisin lagi!' Angel membatin.

Yah harus di akui, Evellyn lebih cantik dari pada Angel, namun sifat Evellyn dibanding Angel lebih baik Angel. Mungkin kalian menganggap Evellyn itu baik, cantik, sopan, pinter dan lebih cocok sama Calvin. But, itu semua ditolak mentah-mentah sama Angel. Yah Angel lihat Evellyn itu seperti ular yang bersembunyi dalam rumahnya. Angel juga dulu menganggap Evellyn itu baik, ramah, cantik sopan dan sebagainya. Tapi lama-lama Angel merasa Evellyn itu seperti ular berbisa yang sedang mencari mangsa. Katakanlah Evellyn munafik bermuka dua. Depan orang ia pura-pura baik, pendiam dan polos. Coba lo lihat dari sisi lain, kalian juga akan berpendapat seperti Angel.
Okey this is opinion.

" gue tanya sama lo ngapain lo di sini? Sama Kak Calvin lagi?!" suara Angel kini naik menjadi satu oktaf.

" oh ini gue lagi tanya siswa yang ikut basket biar bisa didata OSIS." Jawab Evellyn.

" kenapa harus Calvin? Kenapa nggak kapten basketnya aja? Kak Rio?" Angel berusaha menyudutkan Evellyn.

" apaan sih Ngel! Dia cuma nanya. Ngapain lo sampe marah segitunya. Inget Ngel lo bukan siapa-siapa gue!" Jawab Calvin lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Evellyn yang melihat Angel dibentak Calvin hanya tersenyum miring. Ingin sekali Angel menonjok tuh muka. Tapi ia ingat tujuannya kesini.

——Calvin——


Malam ini Calvin terlihat buru-buru. Ia ingin menemui seseorang pukul 07.00 nanti, kurang 15 menit lagi waktu untuk sampai kesana. Ia memakai pakaian santai seperti biasa dengan celana jeans dan kemeja navy dengan jas  hitam. 

" Ma, Calvin berangkat dulu ya?" pamitnya sebelum melenggang pergi.
" kemana sayang?"
" jalan-jalan ma."
" jangan pulang larut malam."
" iya mamaku, yaudah Calvin pergi ya?" Calvin mencium pipi kanan sang mama dan langsung pergi ke garasi mengambil mobil hitam miliknya.
.
.
.

Kini Calvin berada di sebuah cafe' dengan nuansa glamour. Ia berjalan penuh wibawa. Matanya yang tajam menatap lurus kedepan, dengan rahang tegasnya.

" iya sayang, dia nggak akan tahu tentang ini." Ucap seorang gadis dengan nada terbilang santai.
" okey, aku percaya sama kamu. Lagian kalo pun ketauan dia bisa apa?" ucapnya dengan nada meremehkan.

" gue bakal kasih dia ke lo cuma-cuma, gimana?" balas seseorang dari belakang dengan gaya coolnya tapi tetap santai.

Dua orang berbeda jenis menampilkan wajah tegang. Lalu menoleh ke belakang, dan wajah ketakutan mereka beradu dengan Calvin yang menahan marah.

" Cal.. Calvin?," Nessa, gadis itu terlihat gugup dan takut. Ia berdiri lalu menghampiri Calvin. Ia meraih tangan Calvin, memohon dengan mengatakan ini hanya salah faham. Alasan klasik bukan?

" Calvin, ini semua bohong. Kamu salah faham. Aku bisa jelasin Vin." Ucap Nessa. Tangan Nessa yang bergelanyut pada lengan Calvin langsung dihempas kasar oleh cowok itu.

" lo pikir gue bodoh?! Gue denger semuanya. Kita putus." setelah mengucapkan kalimat yang menusuk hati Nessa. Calvin lalu pergi dari situ. Nessa hendak mengikuti Calvin, tetapi seorang yang dari tadi menjadi penonton itupun mencegahnya. Katakanlah jika Nessa tengah terciduk selingkuh. Hohoho.

Calvin memang berniat untuk memergoki mereka. Karena ia mendapat sebuah panggilan dari temannya yang mengatakan ia melihat Nessa berada di cafe' mereka terlihat romantis.

Calvin memang sudah tahu tentang Nessa selingkuh. Karena ia pernah melihat dengan mata kepalanya sendiri. Namun, ia tetap bersikap seperti biasa. Ia menunggu waktu yang tepat, dan well ini waktu yang tepat.
.
.
.

Ckittt....

" lo gila!——"

——Calvin——

Annyeonghaseo.....
Komen ceritanya yah.
Calvin marah guys, karena diselingkuhin. Tapi buat Calvin itu mah b. Aja wkwkwk.
TBC yeuuuu... Next dong. Jangan lupa juga vote dan komennya. Hohoho

Calvin cinta Choco

Salam

Choco

Calvin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang