[C a l v i n 0 7]

18 3 0
                                    

🌻

Aku pernah mencintai, namun tak pernah dicintai. Aku pernah berjuang tapi disiasiakan. Dan akhirnya, aku takut akan jatuh pada hati seseorang lagi. Karena aku tak ingin sakit lagi.

- Choco

——Calvin——

" ma, Angel mau cari angin bentar yah?" pamit Angel sebelum pergi.
" emang di rumah nggak ada anginnya dek?" tanya mamanya.
" jalan-jalan maaa."

Mama Angel hanya menganggukkan wajahnya. Di sisi lain Aldo tengah memainkan handphonenya. Ia menoleh ke arah Angel, memperhatikan lamat-lamat adiknya. Ia melihat Angel sudah rapi, ia memakai jeans hitam di bawah lutut, dan sweater warna abu-abu serta rambut yang dikuncir kuda.

" mau kemana lo dek?"
" jalan-jalan abaaanggg....!" jawab Angel greget.
" gue titip dong, pisang keju istimewah yah."
" ya!" jawab Angel ketus.

Angel menghampiri papanya yang sedang menonton siaran televisi kesukaannya.

" pa?" panggil Angel. Ia mengadahkan tangannya berniat meminta uang tambahan. Namun, sang papa tak menengok sedikitpun ke arah Angel. Dan bersikap acuh seolah tak peduli. Itu hanya akal-akalan papanya Angel aja biar Angel tidak meminta uang lagi.

" yaudah hati-hati pulangnya jangan kemaleman." jawabnya santai dan acuh.

" ish papa, masa gitu nggak peka!"

Papanya hanya terkekeh lalu mengeluarkan uang ratusan ribu tiga lembar.

" kurang?" tanya papanya.
" iya sih. Tapi nggak papa deh. Makasih papakuuu. Muah."
.
.
.

Angel kini tengah berjalan dipinggir jalan. Ia berjalan sambil menjilati es krimnya yang ia pesan sepuluh menit yang lalu. Ia terlihat sangat bahagia sekali karena sudah lama ia tidak makan es krim.
.
.
.

Ckittt...

Suara rem mobil terdengar tiba-tiba. Angel yang es krimnya belum habis harus menelan pahit itu semua. Karena es krimnya kini jatuh naas tak berbentuk.

" es krim gue," pekik Angel saat melihat es krimnya tak berbentuk di aspal.
.
.
.

" woi! Tanggung jawab dong! Ini es krim gue jatoh! Turun woy!"

Air muka Angel merah padam karena menahan emosi.

" ada apa?"
Tanya seorang yang baru keluar dari dalam mobil.

" kak Calvin?"

Air muka Angel masih sama merah namun bukan menahan marah, tetapi nahan malu. Calvin menghampiri Angel dengan langkah santainya.

" eh sorry nggak sengaja. Tapi lo nggak papa kan?" Tanya Calvin.

' gila! Calvin ganteng banget woy! Pengen peluk atau nggak karungin terus bawa pulang. Ini jantung kenapa kayak marathon sih! Dag dig dug mulu perasaan.' Batin Angel.

Karena Angel tak kunjung menjawab, Calvin bertanya lagi.

" woy! Lo nggak papakan?"

" eh nggak papa kak. Hehe."

Angel merasa jika pipinya sekarang lagi merah. Ia memegangi kedua pipinya.

" ikut gue yuk!"
Tanpa mendengar jawaban dari Angel, Calvin menarik pergelangan tangan Angel. Angel yang tampak begitu senang seketika pipinya lebih merah dari pada tadi.

.
.
.

Sepasang remaja yang berlawan jenis kini menikmati taman kota yang terbilang ramai dengan orang-orang, bahkan remaja pun ada. Calvin dan Angel dua remaja itu terlihat sedang menikmati es krim masing-masing. Yah, sejak sepuluh menit yang lalu mereka berdua berada di bangku taman. Menikmati es krim dan malam  yang sejuk namun terasa hangat bagi mereka berdua.

" eh Kak Calvin lihat deh itu bintangnya terang banget! Bagus deh, foto ah!" pekik Angel.

Calvin mengambil alih handphone yang dipegang Angel. Angel hanya dibuat melongo karena ia difoto oleh Calvin.

" ih Kak Calvin! Gue kan belum siap!"

Angel kesal dengan Calvin karena ia belum siap difoto. Calvin hanya terkekeh karena menurutnya Angel sangat lucu ketika marah.

' Angel lucu kalo kayak gini. Cantik juga nih bocah, gemes gue pengen gue karungin.' batin Calvin.

" Ngel?"

Angel hanya menengok ke arah Calvin dengan menaikkan sebelah alisnya.

" gue gemes tau sama lo—"

Angel yang mendengar itu sangat malu hingga pipinya merah, sudah dipastikan itu pipi sudah seperti tomat.

" sampe-sampe pengen gue karungin, terus buang deh ke TPA." Lanjut Calvin santai dengan memandang lurus ke arah depan.

Ia tak tahu jika Angel sudah kesal menahan marah. Bagaimana bisa anak orang sudah salah tingkah karena diterbangin ke langit eh taunya di jatuhan ke bumi.

" Bangsad! Gue udah deg-degan nih. Kirain dibawa pulang kek. Eh taunya dibawa ke TPA."

Calvin hanya mendengar celoteh Angel hanya terkekeh. Tangannya terulur untuk mengacak rambut gadis itu.
Calvin bangkit dari duduknya mengabaikan Angel yang masih kesal.

" pulang yuk!"

Calvin mengajak Angel untuk pulang karena memang sekarang sudah malam. Angel langsung berjalan cepat menyusul langkah Calvin yang lebar.

" udah dijatuhin ditinggal lagi, dasar cowok aneh." gerutu Angel yang masih sempat didengar Calvin.

.
.
.

" makasih!" ucap Angel selepas turun dari motor Calvin. Calvin hanya berdehem.

" yaudah sana tidur, bocil gak boleh tidur malem-malem." ucap Calvin.

" cie calon pacar perhatian," ledek Angel.
" yaudah sana pulang, hati-hati!"

Angel tak bisa menahan rasa bahagianya. Ia memasuki rumahnya dengan senyum yang masih setia terlukis di wajah cantiknya. Ia bahagia sekali.

Dari arah dapur Mami Angel terlihat begitu penasaran dengan sikap Angel yang senyum-senyum sendiri. Ia menghampiri putrinya dan bertanya.

" ini putri mami kenapa senyam-senyum sendiri?" Angel terkejut karena kedatangan Maminya yang mendadak.

Angel hanya menggelengkan kepala cepat, imut sekali. Lalu pipinya blushing karena menahan malu. Ia menggigit bibir bawah bagian dalamnya. Terlihat seperti anak usia lima tahun yang tertangkap basah mencuri permen. Ahhaha.

" eh e, Angel ke atas dulu ya mi?" pamit Angel. Sebenarnya ia menahan malu tadi. Padahal ia sudah terbiasa bercerita tentang Calvin. Namun malam ini ia ingin hanya dirinya, Calvin dan tuhan yang tahu.

Saat ia berada di pertengahan tangga. Ia merasa pening di kepala. Ia memegang pinggiran tangga untuk menjaga keseimbangan tubuhnya. Lalu ia memanggil Maminya karena ia sangat pusing.

" Mami—" Panggil Angel sembari menoleh ke belakang.

Mami Angel terlihat terkejut lalu menghampiri anaknya yang terlihat lemah.

" Angel kamu mimisan lagi?!"

Pandangan Angel buram, ia terasa lemas bahkan sampai menitihkan air mata. Tubuhnya tak sanggup menompang lagi hingga ia jatuh pingsan.

Brukk

" Angel!"

" Aldo bantu Mami!"

——Calvin——

Haloo readers Calvin....
Apa kabar? Baik kan?

Gimana ceritanya? Comment dong pengen tahu respon kalian....
Jangan Lupa Vote juga hehehhe

Salam

Choco

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Calvin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang