3. Good Father, Bad Husband (Part 1)

200 22 3
                                    

S.E.O Company

Johnny terlihat begitu stress menghadapi kertas-kertas di hadapannya. Lihatlah bagaimana tak tertatanya rambut dan dasi yang ia kenakan. Sesekali ia nampak memijat pelipisnya menandakan bahwa ia begitu pusing dengan berkas-berkas di hadapannya. Menjadi seorang CEO memang tidak mudah, ia paham betul akan itu. Terkadang ia harus bepergian jauh dan berhari-hari yang mengharuskannya meninggalkan keluarga demi pekerjaan. Sudah lebih dari 1 jam ia memeriksa berbagai macam berkas di hadapannya, ia sangat butuh istirahat.

"Yuta-ya, datanglah ke ruanganku" menelfon Yuta sang sekretaris memang pilihan tepat, lelaki Jepang yang sekaligus teman SMA nya itu cukup pintar membuatnya tertawa.

knock .. knock ..

"Come in"

"Nde, Sajangnim, anda butuh sesuatu?" tanya Yuta sesampainya di hadapan Johnny.

"Yuta-ya, hibur aku" ujar Johnny memelas.

"Waeyo? bukannya kau sudah biasa dengan berkas-berkas seperti itu?" tanyan Yuta santai.

"Memang, tapi sudah 3 hari aku seperti ini.. Aku bisa gila Yuta, aku butuh hiburan" eluhnya lagi.

"Mau ke pub?" tawar Yuta.

"Boleh, tapi kau tak akan melihatku lagi besok" jawab Johnny malas. Mendengar jawaban Johnny, Yuta pun meringis. Ia tahu betul bagaimana nasib Johnny ditangan Wendy. Membayangkannya saja ia sudah bergidik.

"Ya sudah maumu apa? Karaoke?" tawar Yuta lagi, ia masih terus berusaha.

"Sepertinya aku akan menemui Yeri, dia selalu bisa membuatku tertawa" putus Johnny sambil beranjak dari kuris kebesarannya.

"Ah benar, aku jadi merindukan anak-anakmu, Haneun bahkan selalu bertanya tentang unnie kesayangannya itu"

"Mainlah sesekali ke rumah, bawa juga anak dan istrimu" ujar Johnny sambil menepuk pundak Yuta "Nae khanda~" lanjutnya dan melangkah pergi.

"Hati-hati"

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dankook Middle School

Porsche Macan hitam milik Johnny terparkir di depan sekolah sang maknae. Ia sempat menghubungi putrinya untuk memberitahukan bahwa ia akan menjemput. Tak lama setelahnya, ia melihat sosok sang putri keluar dari pintu gerbang.

"Hi Dad" sapanya saat membukan pintu mobil.

"Hi sayang, how was your day?" tanyanya sambil melajukan mobilnya

"Was great, tadi aku mendapatkan nilai tertinggi untuk Sains dan mengalahkan Jennie, Dad" cerita Yeri penuh semangat. Putrinya ini memang penuh dengan keceriaan, lihatlah ia tak bisa berhenti mengoceh.

"Huh? where are we going, Dad?" tanyanya karena sang ayah mengambil jalan sebaliknya dari arah pulang ke rumah.

"Let's spend time together, how about Lotte World?" tawar Johnny.

"Wow, serius Dad? Daddy sudah minta ijin Mommy? Wow, kita harus mengajak Mark Oppa" seru Yeri sangat antusias.

"Belum, tapi Daddy yakin Mommy mengijinkan. Baiklah, ayo jemput Oppamu" jawab Johnny tenang.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Lotte World

Why This is Happen?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang