Happy Reading~
================================
"Aku pulang" ujar Jaehyun yang baru saja memasuki rumah. Kerutan nampak di dahinya, tak biasanya rumah sepi di jam segini. Ia melangkahkan kakinya menuju ruang makan, biasanya jam jam segini keluraganya sedang makan malam.
"Oh hyung, kau sudah pulang" sapa Mark saat melihat Jaehyun.
"Hanya makan berdua? Dimana Mommy?" heran Jaehyun.
"Mommy di kamar hyung, sedang beristirahat, sepertinya Mommy sangat kelelahan setelah bekerja di Boutique-nya seharian" jelas Mark.
"Iya Oppa, Mommy terlihat begitu kelelahan, apalagi setelah bertengkar dengan Kun Oppa, wajah Mommy terlihat pucat" jelas Yeri yang membuahkan pelototan dari mata Mark.
"Bisa gawat kalau hyung tahu Mommy dan Kun hyung bertengkar" batin Mark.
"Bertengkar?" tanya Jaehyun tak paham.
"Nde Oppa, aku tak tahu apa yang terjadi, yang ku dengar Kun Oppa tadi mempphhhh" perkataan Yeri terhalang oleh tangan Mark yang dengan teganya menyumbal mulutnya.
"Yak! Mark!" teriak Yeri kesal.
Tanpa memperdulikan perdebatan kedua adiknya, Jaehyun pun segera berlalu menuju kamar orang tuanya.
"Yak! Mengapa kau mengatakan kalau Mommy bertengkar dengan Kun hyung?" ujar Mark frustasi.
"Wae???!!!" tanya Yeri masih kesal.
"Jaehyun hyung pasti akan mengamuk. Aiiish, kau ini" Mark mengusak wajahnya kesal. Yeri yang tak mengertipun hanya terdiam.
-----------------------------------------------------------
Johnny Wendy Room
Ceklek~
Mendengar suara pintu yang terbuka, Wendy bergegas menghapus air matanya. Jangan sampai Mark atau Yeri tahu kalau ia habis menangis.
"Mom?" ujar jaehyun pelan.
"Jaehyun? sudah pulang? Mommy pikir kau akan pulang lebih malam lagi" balas Wendy disertai senyuman. Ia sedikit kikuk saat Jaehyun menatapnya intens dan datar.
"Mommy habis menangis?" pertanyaan bodoh. Sangat jelas kalau mata Ibunya terlihat sembab dan ia masih bertanya. Jaehyun sebenarnya hanya ingin memastikan apa benar ini perbuatan kakak sulungnya.
"Aniya, Mommy baru saja bangun tidur. Mommy sangat lelah seharian di Boutique" elak Wendy.
"Karena Kun hyung?" desak Jaehyun lagi.
"Tidak sayang, sudah Mommy bilang kalau---"
"Jangan membohongiku Mom, aku bukan lagi anak kecil. Apa yang ia lakukan ke Mommy?" cerca Jaehyun.
"Tak ada Jae, percayalah"
"Baiklah, kalau Mommy tak ingin menjawab, akan ku tanyakan padanya langsung" ucap Jaehyun yang membuat Wendy membolakan matanya. Bahkan ia bisa dengan jelas melihat raut marah di wajah putra keduanya itu.
"Jaehyun-a, tidak sayang, Mommy baik baik saja" Wendy masih berusaha menghalangi putranya untuk mendatangi putranya yang lain. Ia tak ingin mereka bertengkar karena dirinya. Namun kalimatnya tidak didengarkan Jaehyun, ia berjalan dengan cepat menuju kamar si sulung.
Brak!
"Yak! Apa yang kau lakukan di kamarku" Teriak Kun dari atas ranjangnya. Ia sepertinya sedang asik membaca komik sebelum ketenangannya di ganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why This is Happen?
FanfictionSeo Johnny dan Son Wendy, oh Seo Wendy menikah di usia yang terbilang muda. 25 dan 22. Setahun setelah pernikahan mereka, lahirlah putra kebanggan Seo Kun. Dua tahun berselang lahirlah Seo Jaehyun, Mark Seo tiga tahun setelahnya dan si bungsu Seo Y...