Seokjin sekarang tengah terduduk di kursi yang disediakan. Di depannya ada seorang Dokter dengan marga Lee yang tengah menjelaskan kondisi adiknya yang hanya dibatasi meja berukuran sedang di tengah.
"Dia berhasil melewati masa kritisnya, namun benturan di kepalanya sangat keras sehingga mungkin pasien akan koma selama beberapa hari ke depan. Dan juga..." Dokter itu menjeda kalimatnya dalam sepersekian detik, "...pasien akan mengalami kebutaan akibat cedera di kepalanya yang menyebabkan rusaknya serabut saraf secara langsung dan berkurangnya suplai aliran darah di persarafan tersebut."
Seokjin menggertakkan giginya, dengan ekspresinya yang masih datar.
Kemudian dokter melanjutkan penjelasannya. "Namun Anda tidak perlu khawatir karena adik Anda kemungkinan bisa kembali melihat. pilihan penanganan pada kondisi ini dapat berupa pemberian obat golongan steroid melalui injeksi ke pembuluh darah, maupun tindakan operasi. Tindakan operasi yang dilakukan disini bukan operasi donor mata, melainkan operasi untuk mengurangi tekanan pada serabut saraf dan pembuluh darah yang menyuplai saraf pengelihatan dengan mengurangi pembengkakan yang terjadi akibat cedera."
"Jadi dia belum mati?" ucap Seokjin pelan namun masih bisa didengar oleh lawan bicara.
Dokter itu menjawab seraya tersenyum, "Beruntung adik Anda segera dibawa kemari sehingga kami bisa cepat memberi pertolongan pertama, sedikit saja terlambat, mungkin nyawanya akan melayang. Pasien kehilangan banyak darah, namun untungnya kami masih memiliki stok darah yang cocok dengan pasien."
Seokjin mendengus, "Padahal akan lebih baik jika dia mati."
"M-maksud Anda?"
"Lupakan." Seokjin mengembuskan nafas mengatur emosinya kemudian berkata, "Jika sudah tidak ada yang ingin Dokter katakan, saya ingin pamit," ujar Seokjin sembari berdiri.
"Oh, iya, silahkan." Dokter itu berucap seraya tangannya dengan sopan menunjuk ke arah pintu.
"Terima kasih." Setelah mengucapkan itu, Seokjin melenggang keluar dari ruangan itu dengan langkah berat menuju parkiran. Mungkin ia berniat pulang ke rumah dan melanjutkan tidurnya mengingat ini hari minggu dan waktu tidurnya semalam terganggu.
Air mukanya sangat tenang seperti tidak terjadi apa pun. Dia bahkan tidak berniat melihat Taehyung barang sedetik saja.
Dan ya... Seokjin juga tengah memikirkan akan membeli ponsel baru, nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Go
FanfictionTerkadang, apa yang terlihat tidak sama seperti apa yang dilihat #☡Terdapat kata-kata kasar dan kekerasan☡# Hanya sebuah cerita mainstream yang setiap chapternya pendek