1

1.7K 28 0
                                    

"Zahraaaaaaa.....!!"

Sontak seoseorang bernama zahra itu merasa terpanggil mencari sumber suara, dan ternyata sahabatnya yang memanggilnya. Dengan ngos ngosan citra berlari mendekati zahra yang hanya diam di tempat sambil memandang citra yang terus berjalan ke arahnya, sedangkan citra pun memandang zahra dengan wajah panik.

"kenapa?" Ucap zahra bingung

"lo lupa?" Ucap citra dengan wajah shock

"lupa apasih cit? Kan gua gak lupa nunggu lo di sini! Karena kita ada kelas dari dosen pengganti bu asri kan? jam 10:20 benerkan!" Ucap zahra panjang lebar dengan suara yang lumayan cempreng

"ya amsyong zahra tralala yang cantik jelita, kita itu udah telat! Lo gk liat gue wa sama misscall lo sampe puluhan kali! Mangkanya di pake nada deringnya zahra tralala! Ini itu udah jam 10:26!!" Ucap citra dengan gemas kepada sahabatnya yang sangat-sangat subhanallah lemotnya.

"astagfirullah cit iya ini udah jam 10:26 Ayooo kita kekelas. Bisa gak boleh masuk nanti kalo sudah lewat 15 menit" ucap zahra panik dan di balas anggukan oleh citra

Mereka pun dengan kekuatan yang di miliki berlari di sepanjang jalan menuju gedung dan ketika sampai di gedung lantai dasar mereka terus menekan tombol naik pada lift namun tak kunjung terbuka padahal ada 4 lift yang sudah mereka tekan. Sampai akhirnya salah satu lift yang mereka tekan terbuka, dengan segera mereka masuk dan menekan tombol untuk pergi ke lantai 7 karena ruang kelasnya berada di sana. Waktu mereka pun semakin sedikit karena menunggu lift yang tak kunjung terbuka dan jika naik tangga maka mereka juga tak akan sanggup karena dari lantai 1 ke lantai 7, jangankan ke lantai 7 dari lantai 1 ke lantai 3 saja mereka ngeluh capek.

"tinggal 2 menit gilaa, Gue gak siap di usir!" ucap citra dengan wajah paniknya.

"ya samalah, Gue juga heran kenapa tadi gak pake nada dering."ucap zahra dengan penyesalannya

"ini lift kenapa pake berhenti- berhenti segala sih, bikin makin lambat kan jadinya!" Kesal citra yang mulai tak sabaran

"ini lift umum citra, orang bebas pake!" sambil menatap citra

Dan ketika lift sudah sampai di lantai 7 mereka pun berlari sampai di depan ruang kelas. Zahra pun mengetuk pintu tiga kali sambil membuka pintu pelan.

"maaf pak kami terlambat" sambil menunduk tak mau melihat dosennya

"kalian terlambat 5 menit, hari ini saya toleransi untuk kelas saya. Tapi lain kali saya tidak akan memberi izin untuk masuk jika kalian terlambat lagi, mengerti?" ucap dosen itu yang memandang zahra serta citra di belakangnya

"mengerti pak"ucap zahra dan citra

"hal ini juga berlaku untuk kalian semua yang ada dikelas ini!" sambung dosen laki-laki itu para seluruh penghuni kelas

"kalian boleh duduk" sambungnya

"terimakasih pak" ucap zahra sambil tersenyum tulus dan merasa lega karena tidak di marahin lebih dari itu

"dosennya ganteng sih masih muda pula, tapi dingin. Tapi juga lumayan baik, buktinya masih di kasih toleransi" batin zahra setelah meneliti dosen laki-laki di hadapannya

Zahra dan citra pun menempati kursi yang masih kosong untuk di isi dan melanjutkan pembelajaran mata kuliah mereka. sampai waktu kuliah habis citra mengajak zahra untuk ke kantek atau bisa di artikan kantin tekni, biasanya citra kalo ngajak zahra kesana selalu di tolak oleh zahra karena alasan malu. Ya zahra tidak bisa dengan tatapan orang-orang yang berada di sekitarnya seperti di kantin teknik yang umumnya lebih banyak lelaki ketimbang wanitanya. Bahkan bisa dihitung dengan jari berapa kali zahra datang ke sana dari semester 1 sampe 5.

"ra ke kantek yuk, laper nih gue belum makan dari tadi" rengek citra sambil natap zahra

" emm gimana ya cit" ucap zahra yang merasa tidak niat ke tempat itu

" ayolah ra, lo mau liat gue mati kelaparan apa?" ucap citra dengan wajah yang dramatis

" lo gak akan mati kalau gak makan sehari kali" Ucap zahra

" isss lo mah gak setia kawan, Masa gue lapar lo gak mau nemenin!" Ucap citra lagi

" gue mau nemenin tapi gak di sana? Mau?" Ucap zahra mencoba menawar

"tapi gue pengen makanan punya bu rinda zahra, gue pengen nasi goreng buatan dia. Kan udah lama kita gak kesana, ayolah ra...please.... " rengek citra sambil memasang wajah melasnya

"yaudah ayo, tapi cuma sebentar aja ya! Gue gak mau lama-lama inget lo" ucap zahra mengingatkan

"oke siap bosku, yang penting lo ikut makan hehehe..." kata citra dengan senang

"oke fine" ucap zahra

"btw dosen kita ganteng ya ra, masih muda juga Jadi naksir gue" ucap citra sambil tersenyum genit

"ganteng tapi dingin kek es" jawab zahra

"tapi hot tau Ra" ucap citra sambil membayangkan pandangan indah di kelas tadi

"stop bahas dosen itu, gue males dengernya"ucap Zahra yang mulai malas dengan pembahasan membosankan sahabatnya

"Okay bu bos, heran gue sama lo masa sama yang ganteng gitu gak suka"ucap citra sambil memasang wajah herannya

"bukan gak suka, tapi males" ucap zahra membetulkan

Akhirnya mereka berjalan ke kantek yang memang tidak terlalu jauh dari gedung mereka. Saat baru memasuki kantek sebagian besar dari spesies laki laki yang ada di sana menatap ke arah zahra dan citra. maklum saja mereka jarang melihat perempuan di fakultas mereka, jadi kalau ada perempuan ke wilayah mereka pasti akan berubah menjadi buaya buntung

"Hai ra neng, kalian mau duduk di tempat gue gk? Gratis kok buat lo berdua" ucap sandi kating dari jurusan mesin dengan senyum ramah

"emm emang boleh? Nanti kita di bully lagi karena lo baik sama kita?" Kata citra, kenapa dia nanya gitu? Alasannya ya karena sandi itu salah satu idola kampus yang sangat populer wajar kalo citra dan zahra takut di bully karena dekat dengan idola kampus

"enggak lah, nanti lapor aja ke gue kalo ada yang macam-macam" jawab sandi menatap kedua wanita di hadapannya

"ya udah deh dari pada kita gak dapat tempat duduk, mau gak ra?" tanya citra pada zahra

"boleh deh tapi lebih cepet ya!" bisik zahra, citra pun mengangguk pertanda dia menyetujui perkataan zahra

mereka akhirnya duduk di meja sang idola kampus dan memesan makanan sesuai dengan keinginan, tak jarang zahra fokus ke hpnya dari pada obrolan antara citra dan sandi. walaupun sesekali zahra di tanya oleh sandi dengan pertanyaan ringan, zahrapun hanya menjawab seadanya.

BEFORE MARRIAGE || Raka (Completed)✓ revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang