7

597 9 0
                                    

"anak-anak bunda, semuanya kumpul di ruang makan ya sayang" kata bunda yen, kepada anak-anak panti yang sedang bermain setelah ditinggalkan oleh rara dan raka tadi.

"bunda, kita mau ngapain sih kok ngumpul di ruang makan?" tanya salah satu anak panti yang berumur sekitar 10 tahun.

"kan hari ini ulang tahunnya adek bima sayang, jadi kita makan-makan gimana?" tanya bunda yen

"wahhh, iya bun" kata anak tadi

"bunda?" panggil anak sebelahnya

"iya niko" kata bunda

"apa ada kuenya? Niko ingin sekali makan kue" kata anak bernama niko itu

"tentu sayang tadi aunty rara bawa kue yang lumayan besar, jadi kita bisa makan semua di sini" kata bunda yen

"yeyy makan kue" seru anak bermana niko itu

"ya sudah kalian langung ke sana aja ya" kata bunda

"iya bunda" kata anak-anak serempak











(Sedangkan di dapur)
"mas kenapa sih ngeliatin kayak gitu? sambil senyum segala, nanti kemasukan loh" kata rara yang sedari tadi merasa diperhatikan oleh raka. Bukan apa! karena dia sendiri jadi salting diperhatikan se intens itu oleh raka.

"kamu cantik" kata raka tanpa sadar

"hahh, mas bilng apa?" tanya rara meyakinkan

"kamu ca.....!!" ucap raka terpotong

"aunty rara" kata anak-anak panti serempak

"eh iya sayang-sayangnya aunty dan bunda dimana?" kata rara

"bunda tadi ke kamar bima aunty" kata niko

"baiklah sekarang kalian semuanya duduk di kursi masing-masing ya" kata rara lalu menuntun anak-ank kecil yang lainnya agar duduk di tempat yang benar.

"nah sekarang aunty mau ambilin minum dulu ya" kata rara

"iya aunty" ucap anak-anak panti

Setelah itu rara pergi ke dapur untuk menyiapkan minum untuk semua anak-anak, sedangkan raka hanya diam di tempat sesekali memijat kepalanya yang berdenyut menahan sakit.

"loh, mas kenapa" tanya rara kepada raka, karena melihat raka memijat kepalanya rara pun memberanikan diri untuk bertanya

"enggak papa ra, kamu lanjut aja" kata raka yang masih mengerutkan dahinya

"mau aku ambilin teh anget mas?" kata rara
"mas kelihatan kesakitan gitu"
"mas enggak kenapa-kenapa kan?" ucap rara bertubi-tubi

"Bisa diam gak Ra, kamu urus aja pekerjaan kamu!" kata raka dengan suara sedikit keras agar tidak sampai didengar anak- anak di meja makan

"i-iyaa mas, maaf" kata rara menunduk karena kaget jika raka akan megucapkan kata sedikit keras, lalu mulai meninggalkan raka di kursi dekat dapur kotor

"maaf ra, gue sebenernya ngelihat kemiripan sifat antara Lo sma dia, Gue masih sayang sama dia ra, tapi gue mulai terbiasa sama adanya lo" batin raka sambil memandang punggung rara yang mulai menjauh

"kenapa mas raka emosi, apa aku salah bertanya?" batinnya rara yang sedari tadi merasa ada yang tidak beras "mas raka mungkin lagi ada masalah di kantor" yakin rara

Setelah semua anak-anak berkumpul diruang makan rara dan raka pun juga sudah duduk di kursi masing-masing, ruang makan ini terdiri dari meja yang panjangnya 4 meter dengan lebar 2 meter yang di desain khusus untuk menampung lebih dari 25 anak panti. Rara dan raka duduk di bagian dekat kursi bunda sebagai pemimpin.

"hallo kakak-kakak" kata bunda menirukan suara bima, bima hanya tertawa lalu mulai bergerak turun dari gendongan bunda yen

"mommy" kata bima sambil berlari dan memeluk rara, sedangkan raka terkejut saat anak itu memanggil rara dengan kata "mommy"

"hey sayangnya mommy, mommy kangen banget sama bima" kata rara sambil terus mencium bima sampai terdengar suara raka berdehem "ekhem" menggenggu aktivitas rara dan bima

"ada apa mas?" tanya rara yang masih sibuk dengan bima

"lihat anak-anak yang lain, mereka sudah tidak sabar untuk makan" kata raka memberi alasan

"ah iya, sayang mommy hari kan lagi ulang tahun yang ke 3 ya kan?" kata rara pada bima

"iya mommy, Bima mau kue" kata bima sambil menunjuk kue yang dia belikan

"tentu sayang, ayo sini duduk di pangkuan mommy" kata rara dan di balas anggukan oleh bima

"ya sudah ayo kita mulai acaranya" kata bunda yen

Setelah itu acara dimulai dengan membaca doa untuk bima agar diberi kebahagian dan selalu dalam lindungan Allah yang dipimpin oleh raka. Selanjutnya acara memotong kue dan dibagikan kepada semua anak-ank panti yang duduk di meja makan. Tiba-tiba bima berkata pada rara


"mommy apa om itu papi?" tanya bima kecil, hingga membuat rara diam membisu tak mampu menjawab apapun. Raka sendiri yang mendengar itu sama kagetnya dengan rara. raka pun mulai menetralkan perasaannya gugup agar tidak terlihat berlebihan

"ekhem, iya bima om adalah papi kamu, jadi sekarang panggil om papi okey" kata raka sambil memegang kepala bima lembut dan tersenyum kepadanya

"yeyy sekalang bima punya papi" kata bima senang
Hal itu tentu membuat rara menjadi merasa bersalah karena dia tau pasti raka terpaksa mengatakan hal itu. Sama halnya dengan bunda yen, tetapi bunda tetap fokus pada anak-anak yang lain dan sedikit senang karena bima memanggil raka dengan papi sesuai keinginannya selama ini.

Setelah acara selesai rara dan raka berpamitan pulang karena waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam dan semua anak-anak panti sudah tidur termasuk bima yang menangis karena tidak mau ditinggalkan oleh rara dan raka bahkan dia sampai hampir terjatuh dari tangga jika tidak di tahan oleh raka.

BEFORE MARRIAGE || Raka (Completed)✓ revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang