Sorry typo bertebaran
Happy reading😘
____________________________________Author POV
Sudah tiga hari Leon dan Laila tidak sekolah, sekarang hari senin mereka kembali sekolah seperti biasa, tanpa ada yang tau kalau mereka sudah menikah.Laila bangun subuh jam 04.30 pagi, ia disarankan rita sang mamah harus bangun pagi, karena statusnya yang telah berubah saat ini menjadi seorang istri dari cowok yang dingin.
Flasback on
"Laila, nanti kalo kamu udah jadi seorang istri harus patuh sama suami jangan membantah perkataan suami dan kamu harus bangun pagi untuk menyiapkan Segal keperluan suami kamu, harus masak, siapin bajunya. Pokoknya harus menjadi istri yang terbaik dan penurut." Nasehat rita panjang lebar, agar kelak anaknya menjadi pribadi yang disiplin dan menjadi seorang istri yang baik dimata suaminya, yaitu Leon."Iya. Mah Laila pasti ingat nasehat mamah." Sambil memeluk rita sang mamah dengan erat.
Flashback off***
Laila POV
Bangun tidur gue langsung shalat subuh dan berniat untuk ngebangunin Leon. Tepat didepan pintu gue langsung ajah ketuk tuh pintu.Tok tok tok
"Leon bangun sekolah." ujar gue sambil mengetuk pintu kamarnya Leon, karena gak ada sautan dari dalam, gue terus ketuk tuh pintu."Leon bangun." Teriak gue sambil terus ngetuk pintu.
Pintu kamar pun terbuka, tampak Leon muncul dengan mata tajamnya melihat kearah gue, sungguh menakutkan. Ingin rasanya gue colok tuh mata, natep gue gitu amat. Batin gue.
"Berisik!!!" Ujarnya sedikit menbentak gue, sungguh ingin air mata ini jatuh, gue belum pernah dibentak sama mamah dan papah gue.
"Gue hanya ingin bangun lo doang kok." Ujar gue menundukan kepala dan pergi dari hadapan Leon kembali ke kamar gue, dengan hati yang terluka karena bentakannya.
Gue gak mau lagi ketemu sama si es itu lagi, sungguh gue masih sakit hati sama sikapnya tadi ke gue.
"Ingin banget gue hajar tuh orang, berani bentak gue." Oceh gue sendiri sambil menyiapkan sarapan buat gue dan si es, tapi sarapan gue. Gue bekel ajah biar gak ketemu sama si es nyebelin.
***
Di sekolah
Akhirnya gue sekolah lagi, sekolah tercinta gue. Btw gue sekolah di SMA ICB,Bandung. Sekian lama gue gak sekolah, padahal baru tiga hari gue gak sekolah. Tapi gue kangen banget sama suasana sekolah, temen-temen gue dengan kesenangan dan canda tawa temen gue."Heyyy. Everybody, Lisa blackpink comeback." Sapa gue dan langsung duduk di bangku gue.
"Gue kangen kalian semua." Peluk gue dibalas ama temen-temen gue Farel dan Dini.
"Iya gue juga kangen sama lo, La." Ujar Dini melepaskan pelukannya.
Kita bincang-bincang, bercanda, tertawa, hingga tiba-tiab ada seseorang datang dan langsung ngerangkul gue, sampe gue kaget.
"Haiii, my queen " Ujar cowok yang ngerangkul gue.
"Hai juga ki." balas gue pada cowok yang namanya Rizki itu. Dia itu cowok yang selalu ngejar-ngejar gue, kaya farel sihh dia suka sama gue. Dulu dia pernah nembak gue, cuman gue gak dibolehin pacar sama mamah, papah gue.
"Lepas ki ga enak diliat orang." gue menjauhkan sedikit bahu gue, agar lepas dari rangkulan Rizki.
"Iya sorry, kemana waktu kemarin ga masuk." ujar Rizki.
"Kemarin kan minggu yah liburlah, mana mungkin gue sekolah hari minggu." balas gue.
"Lu tuh yah bikin gue tambah cinta ajah." Rizki ngacak-ngacak rambut gue sampe berantakan.
"Ihhh, lo mah yah berantakin rambut gue." menyingkirkan tangan Rizki dan merapikan rambut gue yang diacak acak Rizki. Dasar ihh nyebelin. Batin gue.
"Pulang bareng gue yah." pinta Rizki.
"Emmm, gimana yah gue..." ucapan gue terpotong." Pleace mau yah." Menyatukan kedua tangan dan menampilakan puppy eyes menunjukan permohonan.
"Iya gue mau" Rizki langsung meluk gue lagi. "Udah gue bilang jangan meluk-meluk gue." menepis tangan Rizki.
"Iya, iya sorry. Gue tunggu diparkiran." Dasar cowok aneh, udah ditolak masih ajah ngejar-ngejar, tapi gue salut sama Rizki meskipun udah gue tolak gak pantang menyerah buat dapetin gue, padahal dia gak tau kalo gue udah nikah sama Leon. Beda banget sikap dan sifat antara Rizki sama Leon, rizki dengan tinggahnya yang humoris bisa buat gue ketawa. Sedangkan Leon sikapnya yang cuek, dingin dan datar kaya es tembok, ehhh emang ada yah es tembok, keras dong. Batin gue. Ada lah contohnya kaya suami lo laila. Author🤣🤣🤣
Suara bel pulang pun berbunyi, gue pun memasukan semua buku pelajaran dan meninggalkan kelas. "La, lo pulang sama si rizki." Tanya farel mengintimidasi gue.
"Iya, gue pulang bareng dia. Emang kenapa." balas gue.
"Yah, ga papa. Tapi gue rasa si rizki masih punya rasa sama lo."
"Emang iya, tapi gue juga kasian sama dia. Abisnya gue udah ni..." Aduh bego banget gue. Batin gue.
"Lo abis apa." tanya farel penasaran.
"Gue udah nikmat hidup sendiri." Bohong gue, hampir ajah gue keceplosan, kalo tau bisa berabe. Satu sekolah pasti tau kalo gue udah nikah.
"Yah udah, gue duluan udah dijemput tuh. Bye la." pamit farel.
Diparkiran sudah ada rizki yang menunggu gue untuk pulang bareng. "Hai, kuyy pulang." ajak rizki.
"Yuk, tapi lo anterin gue apart sepupu gue. Soalnya gue sekarang tinggal sama sepupu gue." ujar gue.
"Kenapa, orang tua lo dimana." Tanya rizki.
"Orang tua gue lagu keluar negri." bohong gue lagi. Astagfirullah, gue hari ini bohongin temen gue, hanya karna status gue yang udah menikah. Batin gue.
Gue pun pulang bareng Rizki dan di dalam mobil gue bercanda ria sama rizki. Dan dia terus ngelucu membuat gue tertawa lepas.
"Lo tau gak jus apa yang nyakitin." tanya Rizki.
"Mana ada jus yang nyakitin." Balas gue.
"Adaa."
"Apaa."
"Just friends." balasnya.
Gue langsung menundukan kepala , gue berasa bersalah, karena engga menerima cinta Rizki. Abis gimana lagi gue udah nikah, gak mungkin gue selingkuh. Walaupun pernikahan ini tidak dilandasi rasa cinta dan kasih sayang. Gue gak mau dicap sebagai cewek gak bener dimata suami gue.
"Ehh, kenapa jadi nangis." Rizki memegang kedua pipi gue.
"Gue minta maaf ki, karna gue gak nerima cinta lo. Maafin gue." Gue nangis berasa bersalah.
"Ga papa gur bakal tunggu lo, sampai lo siap laila." Jari jemarinya menghapus air mata gue.
"Makasih ki, lo emang cowok yang pengertian." ujar gue sambil melepaskan tangan Rizki dari pipi gue.
"Gue pulang dulu yah, makasih udah nganterin gue pulang, bye." melambaikan tangan gue kearah mobil Rizki yang sudah meninggalkan gedung apart gue.
***
Author POV
Tak jauh dari tempat laila berdiri, seorang cowok tampak dengan memperhatikan laila yang diantarkan oleh seseorang, menampilkan wajah yang dingin+datar.Laila menekan pin apartermentnya dan memasukinya, tampak apart yang begitu sepi. Laial merebahkan tubuhnya disofa, merilekkan badannya yang lelah. Dan naik keatas untuk kekamarnya, ia ingin segera membersihkan tubuhnya yang lengket.
***
____________________________________Jangan lupa follow, vote dan comment.
Jangn segan kasih saran atau kritik
See you next time
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
LEON & LAILA
Teen FictionAku pikir, aku mencintai kamu. Tapi aku salah cintaku tak sepenuhnya terbalas. Aku tak pernah merasakan rasa yang menyakitkan seperti ini, begitu banyak penolakan darimu. Aku pantas bahagia Aku pantas dicintai Aku pantas mencintai Tapi kenapa?hanya...