7. Murid Baru

55 5 2
                                    

Warring!!! Typo bertebaran 

Penuh dengan rasa kesepian
Kebun ini tengah mekar
Penuh dengan duri
Aku menggantung diriku diistana pasar ini

Happy reading

____________________________________

Tak terasa pernikahan Laila dan Leon sudah berjalan selama 2 mingguan lebih, tapi Leon masih sama tak pernah senyum padanya apalagi menyapanya. Ketika Laila menyapanya pun Leon hanya membalas dengan deheman atau melirik sekilas dan pergi begitu saja tanpa bicara sepatah kata pun.

Bagai tak dianggap, memang tidak pernah dianggap. Diabaikan memang dari awalnya diabaikan, namun bukankah seharusnya kita memperjuangkan cinta. Walau tak pernah dibalas, itu sangat menyakitkan dan cukup menyayat hati. Tetapi dengan berusaha kita untuk mencairkan hati yang beku lama-kelamaan pasti  hatinya akan luluh, seperti halnya hati Leon yang beku, dan keras.

Pagi ini Laila berniat ingin memasak sarapan untuknya dan Leon, ia ingin memasak menu sederhana nasi goreng dengan toping baso dan sosis. Ia lumayan pandai memasak, karena dulu Laila sering membantu rita sang- mamah memasak di dapur.

Suara treng-treng dari arah dapur, yaitu Laila sedang sibuk berkutat membuat sarapan,aromanya sangat enak dengan rempah rempah didalamnya. Akhirnya sarapan pun selesai dibuat dan disajikan, ditata rapi diatas meja.

Tiba-tiba suara langkah kaki terdengar dari tangga, dengan langkah cool dan wajah yang datar. Leon menuju ke meja makan.

"Gue udah nyiapin sarapan untuk kita." Ujar Laila menyodorkan satu piring nasi goreng pada Leon.

"Ga, gue udah telat." Tolak Leon. Sungguh bagai hati disayat silet, begitu sakit dan perih.

"Dibekel ajah." tawar Laila.

"Gaa, usah."

"Gue siapin."

"Gue bilang gak usah!!!" Leon sedikit membentak, membuat Laila jadi ciut, hanya dengan melihat tatapan tajam dari mata Leon.

"Ya udah, ga papa kalo gak mau." Laila lebih memilih diam dan memakan sarapannya.

Leon pergi meninggalkan sarapannya yang telah dibuat Laila sang-istri dengan sepenuh hatinya, padahal waktu masih lama. Kenapa Leon tega sama gue, apa ga ada sedikitpun rasa gitu sama gue, batin Laila kecewa.

Memang perjuangan itu harus dengan hati dan niat tulus, agar berbuah manis. Meskipun Lagi  dan batin kita yang akan terluka.

Itulah takdirku. Jangan tersenyum padaku, terangilah aku karena aku tak bisa datang kepadamu, tak ada nama yang bisa aku panggil. Kau tahu kalau aku tak bisa menunjukan padamu diriku, memberitahu mu diriku. Aku tak bisa menunjukan menunjukan bagian diriku yang hancur. Aku mengenakan topeng lagi dan pergi menemui mu dan aku masih menginginkan mu.

***

Sekolah

Hari senin upacara bendera semua murid mengikutinya dengan hikmat, tak terkecuali juga ada saja oknum murid yang suka ngobrol, bercanda dll.

Upacara selesai, semua murid masuk kelas, tapi tidak bagi Laila dia dan dua sahabatnya mengunjungi kanti dulu.

"Kantin dulu kuyy, gue mau beli air dulu, haus nih." Biasa rombongan ciawi tali yang beli satu dan yang mengantar banyak😄😄😄

Merekapun masuk kelas, duduk dibangkunya masing-masing dan ngobrol lagi. Membahasa tentang kpop, pasalnya mereka sangat suka pake banget sama kpop, tapi farel tak terlalu hanya sekedar suka doang, tak seperti Dini yang sangat tahu betul semua nama member boy grup dan girl grup.

"Woy woyyy, ada murid baru, cewek cakep lagi." Teriak Hadi.

"Masuk kelas berapa." Sahut Beben dengan wajah playboynya.

"Masuk Kelas XII IPA 1 kayanya." Balas Hadi.

"Yah gak bisa gue godain." Beben kecewa.

"Dasar lo ben udah punya juga masih ajah deketin cewek lain, dasar cowok playboy." Sahut sinis farel.

"Oh, lo cemburu yah rel sama gue."

"Ihhh sorry yah, gue gak mungkin cemburu sama cowok playboy kaya lo." Jawab Farel sinis.

"Hati -hati ke makan omongan sendiri hayo." Ujar Laila disertai tawa.

"Lo ngomong apa sih La, gak mungkin yah gue..." omongannya terpotong Dini. "Kalo mungkin gimana."

"Udah ahhh gak usah bahas itu, cari topik lain." Kesal farel.

"Ngomong-ngomong murid pindahan dari mana." Tanya Laila.

"Setau gue, kayanya dari luar negeri." balas Hadi.

"Ohhh." ber-oh ria.

Tiba-tiba pak yoyok guru matematika killer tapi ada kocaknya muncul. "Assalamualaikum, semua keluarkan kertas selembar, sekarang ulangan." Ujar pak yoyok, membuat seisi kelas tercengang. Pasalnya ulangannya dadakan, mana sempet mereka belajar.

"Ulangan apa pak." Tanya Hadi.

"Ulangan kimia Hadi." Balas pak Yoyok.

"Kok kimia sih, kan bapak ngajar pelajaran matematika." Sahut Laila.

"Nah itu kamu tau, cepat sekarang keluarkan kertasnya."

Memang yah si bapak tega banget ngadain ulangan dadak mana pelajaran matematika lagi, eumm harus pake rumus kira-kira ini mah.

Bel pun berbunyi, akhirnya ulangan matematika selesai juga. Aduh butek banget pala gue, batin Laila.

"Kantin yuk gue laper, gegara ulangan pala gue butek butuh asupan energi nih." ajak Laila.

"Kuy ah, gue juga laper bet."

Sampai dikantin mereka pun duduk. Begitu ramai dikantin dengan para siswa siswi yang mengisinya ada yang lagi ngerumpi, ngegitar nyanyi nyanyi ga jelas. Hingga pandangan Laila tertuju pada seorang cowok bermuka datar yang duduk dimeja pojok kantin bersama teman-temannya, yaitu Leon yang terus fokus pada ponselnya, entah apa  yang ia lakukan. Sehingga begitu fokus hanya pada ponselnya, beberapa detik kemudian seorang cewek cantik bertubuh ramping dengan rambut digerai berjalan menuju meja Leon dengan wajah ceria.

"Leon hayyy, i miss you so so much." Ujar cewek tersebut, memeluk Leon begitu erat, namun tak disangkat Leon membalas pelukannya, membuat Laila terkejut sekaligus tak percaya ada cewek yang gak dikenal berani-beraninya meluk Leon sembarangan.

"Aku juga kangen sama kamu." balas Leon.

Loh loh kok Leon gak marah dan ngomongnya juga gak dingin sama kaya ke gue, kenapa dia ke gue dingin banget kalo ngomong?kebingungan menyelimuti benak Laila.











____________________________________

TBC


Jangan lupa tinggalkan vote, follow dan jangan segan kasih kritik atau saran.



LEON & LAILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang