Tetaplah Hidup

511 26 0
                                    

Judul : Tetaplah Hidup  (Wolpis Carter x Reader)
Request by : -
Written by : Yuzuki24608
Warning : ooc, typo, gaje, ala ala sinetron, dll

~~~

Jalanan Tokyo pagi itu sangat basah karena hujan mengguyur kota metropolitan itu. (Name) berdiri ditengah tengah banyaknya orang yang lalu lalang menggunakan payung.

Dari jauh ia melihat sekelompok orang memukuli seseorang lainnya. Tapi ia tidak peduli.
(Name) sangat membenci hujan, apalagi ketika ia melihat pemandangan seperti itu.

Tapi otak dan anggota badannya sangat berlawanan. Kaki rampingnya mengarah pada gang kecil itu dan menghalangi sekelompok orang itu untuk berbuat hal yang lebih jauh.

" berhentilah memukuli dia atau aku akan lapor polisi "

" cih mengganggu saja ! "

Setelah sekelompok orang itu pergi, (Name) mengulurkan tangannya pada si korban.

" sudah tidak apa apa, bisa berdiri ? "

Lelaki itu memiliki rambut biru tosca yang dikuncir dibalik topinya.
" maaf merepotkan "

" tidak apa apa, ayo obati dulu luka mu. Pasti sakit kan ? "

Lelaki itu mengangguk dan menerima uluran tangan (Name).
Sesampainya diapartemen (Name), ia menyuruh laki laki itu untuk duduk di sofa sementara ia mengambil obat dan pengompres untuk lukanya.

" siapa namamu ? "

" eh ? (Name) namaku (Name). Kau ? "

" Wolpis "

" Wolpis ya ? Nama yang sangat imut. Apalagi rambutmu. Aku suka warna itu "

" kenapa kau menolongku ? "

" bukannya itu hal yang wajarkan ? "

" tapi kita bahkan belum-- akh "

" hsst, ujung bibirmu robek "

Wajah (Name) begitu dekat dengan Wolpis, tapi Wolpis tak menyadari hal itu.

Wolpis melihat sekitarnya. Ia hanya bisa merasakan hawa suram dari rumah itu. Begitu juga dengan perempuan didepannya ini.

" yosh, sudah. Sekarang tinggal menunggu luka itu sembuh "

Wolpis meraba pipi dan ujung bibirnya yang sudah tertutup dengan plester luka.

" terima kasih "

" sama sama "

(Name) pergi kedapur dan membawa 2 gelas teh untuknya dan untuk Wolpis.

" aku ingin berterima kasih lagi (Name) "

" tidak apa apa, aku sangat membenci hal itu. Aku hanya ingin menolongmu. Oh dimana tempat tinggalmu ? Perlu kuantar ? "

Wolpis menggaruk pelan pipinya dan mengarahkan pandangannya kearah lain.

" uhm... sebenarnya apartemenku tepat berada dibawahmu "

" benarkah ? "

" iya, tapi tidak apa apa kok. Aku bisa pulang sendiri. "

" baiklah, jaga dirimu baik baik. Wolpis san "

[HIATUS] Utaite x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang