Latent

#02 his gaze

"Naree, aku kembali ke kelas, ya?"

Aku mengangguk, membiarkan Taehyung pergi dari hadapanku. Namun, bukannya segera pergi ia malah meninggalkan sensasi mengejutkan di pipi kananku. Sontak membuat teman sekelasku ricuh karena ia menciumku di depan pintu kelas.

Semua orang di kelasku memandangi kami dengan sorot mata beragam. Ada yang mengerling menggoda, ada juga yang memasang tampang iri, tapi aku tak begitu peduli. Wajar. Taehyung itu tampan dan aku cantik. Kami serasi. Normal saja jika berhasil membuat banyak pasang mata iri. Namun, sesuatu menarik perhatianku. Ketika tatapanku terhenti di bangku pojok paling belakang, aku melihat Jungkook duduk di sana sambil menatapku.

"Kau ini sedang apa?" bisikku menahan malu.

Lalu dengan kurang ajarnya Taehyung malah terkekeh dan mengatakan, "Pipimu merah."

Iya pipiku merah juga karena ulahmu, Taehyung sialan! Ah, tapi dia manis sekali. Apa aku terlalu berlebihan menyebutnya sialan begitu?

Sebelum pipiku semakin merah dan memalukan, kudorong bahu Taehyung agar dia cepat pergi. Suasana kelasku masih ricuh walau Taehyung sudah lenyap dari ambang pintu.

"Ah, Naree. Kau ini beruntung sekali punya pacar kelewat manis seperti Taehyung," sahut Ayeong.

Seolri mendesah panjang dengan hiperbolis, "Kalian benar-benar serasi!"

"Aniya," Kyungseok menyela. "Aku jauh lebih baik dari Taehyung. Naree lebih serasi jika disandingkan denganku."

Suasana makin ricuh usai Kyungseok melemparkan kalimat penuh percaya diri itu. Sudah menjadi rahasia umun kalau Kyungseok menyukaiku. Kyungseok hanya salah satu dari sekian banyak lelaki yang suka padaku. Hanya saja, Taehyung lebih beruntung daripada mereka semua.

Setelah itu, hampir satu persatu di antara mereka mengungkapkan rasa irinya padaku secara terang-terangan. Kupandangi satu persatu wajah mereka sambil sesekali menanggapinya dengan senyuman. Namun, entah kenapa tatapanku terlempar pada Jungkook. Dan ia masih duduk di sana sambil menatapku.

Aku tak mengerti apa yang sedang ia pikirkan sekarang. Ini kali pertama ia menatapku selama itu. Guru Yoo bahkan sudah memasuki kelas. Jam pelajaran berjalan hampir seperempat jam. Dan saat aku menoleh ke belakang, aku kembali melihat Jungkook,

dan dia masih menatapku. []