🌹I Believe 3🌹

85 9 0
                                    

Aku melihat jam di atas nakas menunjukkan pukul 7 malam."Lama juga aku tidur". Aku segera bangkit dari tempat tidur dan bergegas turun ke bawah karna tenggorokanku terasa kering.

Aku baru sadar setelah meminum segelas air putih, rumah ini nampak sepi. Jadi ngeri sendiri."pada kemana semua orang" aku bertanya-tanya entah pada siapa.

Tiba-tiba decit suara pintu kamar mandi terbuka, anehnya yang keluar seorang laki-laki yang sama sekali tidak aku kenal. "Apa jangan-jangan maling ya?"monolog hatiku.

"Aaaa...!kamu siapa?maling ya?ngaku?" Aku juga bisa melihat dia juga kaget tapi dia mampu mengendalikan diri bahkan dia tersenyum. Senyum?aku akui senyumnya mampu memikat hati wanita manapun termasuk aku. "Oh ayolah adel sadar, sekarang bukan saatnya untuk mengagumi pria ini".batinku

"Tidak usah teriak-teriak, aku bukan maling. Nama aku Aldebaran Rahman Aditya. Orang tua kita ada dia taman belakang dekat dengan kolam renang milik keluarga kamu".

aku hanya ber oh ria mendengar jawabannya dan itu berhasil membuat dia kesal. Tanpa sadar aku tersenyum.

Aku segera pergi ke taman belakang seperti yang di ucapkan pria tadi dan memang benar ada dua keluarga yang tengah asik berbincang di sana. Tanpa aku sadari dia yang tadi sudah berada tepat di sampingku.

"Apa yang aku bilang benar kan?pasti awalnya kamu tidak percaya. Tapi sekarang sepertinya percaya".

Aku mematung bagai orang gila. Aku bisa merasakan hangat nafasnya menerpa bagian pipi kananku. Yaa pria ini berbicara tepat di dekat telingaku. Sedangkan dia sudah beranjak pergi menuju orang tua kami. Hingga sebuah suara membuatku kaget.

"Adel! Sini sayang bunda mau kenalin dengan sahabat bunda sama ayah".

Aku sudah berada di tengah-tengah kedua keluarga ini. Aku menampilkan senyum terbaikku mungkin. Aku bisa melihat tatapan dia tidak lepas dariku dan itu membuatku risih.

"Assalammu'alaikum om, tante". Senyuman tante ini persis dengan senyuman pria dihadapanku ini Batinku.

"Wa'alaikumsallam nak. Wah sudah besar yaa kamu adel. Dulu padahal kamu masih sering nangis jika Aldebaran gangguin kamu dan satu lagi jangan panggil om sama tante yaa mulai sekarang panggil saja mommy sama dady"

aku tersipu malu mendapat pujian dari tente cantik. Dan aku juga mengiyakan apa yang beliau minta. Yaa walaupun aku masih bingung apa maksud dari perkataan tante cantik? Aku dan Aldebaran.

"Aku baru ingat sepertinya tidak asing dengan kamu"yaa aku baru ingat pria di hadapanku ini kan dokter baru di tempat kerjaku nanti.

"Maksudnya bagaimana?"dasar cowok dingin

"Kamu dokter yang akan bekerja di tempat yang sama dengan aku nanti kan? Kamu dokter itu ternyata". 

Sontak pertanyaan dariku membuat kedua keluarga itu tersedak minuman mereka. Tapi apa yang salah dari pertanyaanku

"Iya" jawabnya datar

"Oh"balasku tak kalah datar. Emang cuma dia yang bisa apa.

Malam ini kedua keluarga yang lama tidak berjumpa menghabiskan waktu bersama. Tertawa bersama dan saling melepas rindu masing-masing.

.
.
.

🌻🌻🌻
Maaf yaa kalau ceritanya aneh😁
Maaf juga kalau bagian ini pendek
Jangan lupa di komen & vote yaa❤
Ingat jangan di copy "Dosa"

I BELIEVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang