🌹I Believe 5🌹

97 8 0
                                    

"Adel sini nak! Ayah sama bunda mau bicara"

Aldebaran dan kedua orang tuanya sudah pulang 20 menit yang lalu. Jam menunjukkan  pukul 12. Aku berjalan gontai menuju ayah sama bunda.

"Tumben! Padahal kan aku sudah mengantuk". Batinku

"Sini sayang duduk samping bunda"ajak bunda padaku.

"Mau bicara apa yah? Adel sudah mengantuk" yang di tanya hanya tersenyum.

"Kamu sudah ambil cuti kan nak?". Tanya ayah padaku.

"Iyah yah! Itu saja?"aku benar-benar mengantuk sekarang dan ayah hanya tersenyum.

"Rencananya besok siang kita sekeluarga akan liburan di bali" penuturan ayah membuatku senang bukan main.

"Yee...! Aku mau yah, bun! Kalau begitu besok pagi adel akan belanja keperluan yang harus aku bawa". Bunda sama ayah tersenyum melihat tingkah aku seperti anak kecil

"Oke besok jam 2 siang kita berangkat. Kita akan memakai pesawat pribadi milik keluarga kita" aku semakin senang karna memakai pesawat pribadi lebih cepat sampainya.

"Ya udah kalau begitu yah, bun. Adel mau tidur duluan yah! Udah ngantuk banget" bunda tersenyum padaku

"Iya sayang" jawab bunda padaku.

Tak lupa setiap aku mau tidur aku selalu mencium pipi kedua orang tuaku.

"Padahal ayah belum selesai bicara"

"Udah mas. Mungkin adel memang mengantuk sekali. Sebaiknya kita tidur  udah larut malam juga"

Tanpa mereka sadari samar-samar adel masih bisa mendengar pembicaraan kedua orang tuanya. Dia juga penasaran apa yang belum di sampaikan orang tuanya.

"Tapi sudahlah aku juga sudah mengantuk. Dan sepertinya malam ini aku benar-benar akan tidur nyenyak" Gumamku.

Matahari menerpa wajah seorang perempuan yang masih betah dengan tidurnya. Padahal jam di atas nakas sudah menunjukkan 9 pagi

"Aaa...! Udah jam 9 aku belum berkemas" aku kaget bukan main melihat jam di di atas nakas samping tempat tidurku. "Oh astaga" gumamku

"Sayang kamu sudah bangun nak?" Aku mencari sumber suara itu. Ternyata bunda berada tepat di belakangku. "Pasti baru selesai sholat" batinku

"Hehehe...! Iya bun  adel baru bangun" jawabku pada bunda

"Ayo sayang sarapan dulu. Ayah udah nunggu di bawah" bunda merangkul bahuku sambil tersenyum. " Ah sungguh beruntung aku bisa terlahir dari rahim seorang ibu yang sangat sayang padaku" monolog hatiku

"Ayo bunda" jawabku penuh semangat.

Aku dan bunda telah bergabung bersama ayah. Kami bertiga sarapan dalam keadaan hening. Ayahku tidak suka makan sambil bicara kata beliau tidak sopan.

"Nak apa kamu sudah berkemas?" Tanya ayah padaku.

"Astaga! Belum yah. Untung ayah tanya adel" jawabku tanpa berdosa pada ayah.

Kami telah selesai sarapan 10 menit yang lalu. Sekarang aku dan ayah ada di ruang keluarga sedangkan bunda aku tidak tau.

"Ya udah yah, adel naik ke kamar dulu ya mau berkemas" aku pamit undur diri pada ayah.

Ayah hanya bergumam sebagai jawaban

"Oh iya yah, bunda kemana ya? Dari tadi ko adel nggak lihat" tanyaku penasaran pada ayah.

"Bunda kamu udah di kamar untuk berkemas kayanya" jawab ayah padaku.

Aku hanya ber oh ria mendengar jawaban ayah.

"Semua barang sudah aku massukan"yap aku sedang berada di kamarku untuk berkemas.

"Bali I Coming"

.
.
.

🌻🌻🌻
Jangan lupa di vote & comen ya teman-teman😊
Ingat juga jangan di copy"Dosa"💙

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I BELIEVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang