🌹I Believe 4🌹

68 8 0
                                    

♡Aldebaran Pov♡

Aku berada di rumah sahabat orang tuaku. Kami disini sudah sekitar 1 jam akan tetapi sedari tadi aku tidak melihat adel. Yaa gadis yang pernah menjadi sahabat masa kecilku.Aku sering bartanya-bertanya. "Apa dia masih mengingatku?bagaimana dia sekarang?" Ah batinku bergejolak

Tiba-tiba aku merasakan ada yang tidak beres dengan perutku.

"Maaf tante kamar mandinya di mana ya?" Tanyaku pada bunda adel

"Kamu masuk saja ke dalam, kamar mandinya ada di bagian dapur" jawab bunda adel

Tanpa fikir panjang aku langsung masuk dan mencari kamar mandinya. Selang 20 menit aku keluar dan betapa kagetnya aku melihat sosok gadis yang sedari tadi aku cari. Dan aku juga bisa melihat wajah kaget dari dirinya. "Manis"batinku

"Aaaa...!kamu siapa?maling ya?ngaku?"rentetan pertanyaan dari bibir mungilnya itu. "Tapi apa-apaan ini dia menuduhku maling?mana ada maling setampan diriku?"batinku.

"Tidak usah teriak-teriak, aku bukan maling. Nama aku Aldebaran Rahman Aditya. Orang tua kita ada di taman belakang dekat dengan kolam renang milik keluarga kamu".

Aku menjawab pertanyaan darinya sembari memperkenalkan diri. Sedangkan dia hanya ber oh ria dan itu membuat aku semakin kesal. Tapi dia tersenyum. "Senyum yang manis" monolog hatiku

"Apa kamu tidak mengingatku adel?aku Al teman masa kecilmu" gumamku yang tak akan di dengarnya. Karna dia telah beranjak dariku dan pergi menuju orang tua kami.

"Apa yang aku bilang benar kan?pasti awalnya kamu tidak percaya. Tapi sekarang sepertinya percaya"

Aku mengatakan itu tepat di telinga kanannya. Aku juga bisa melihat tubuhnya menegang bagai patung."lucu"batinku

Tapi ada yang tidak beres  dengan diriku, bahkan aku tak bisa mengendalikan degub jantungku. "Ada apa dengan diriku?dan kenapa pula dengan jantungku?"lagi-lagi batinku berbicara.

"Adel!" Panggilan itu membuat dirinya kaget dan betapa lucu ekspresinya itu."Lucu" gumamku yang tanpa sadar mommy masih bisa mendengarnya.

"Kamu suka ya sama adel?"goda mommy padaku. Pertanyaan mommy ini benar-benar tidak tau harus ku jawab apa.

"Kenapa dengan mata kamu?kenapa melotot sama mommy seperti itu?"lagi-lagi mommy menggodaku dan itu berhasil membuat  kedua orang tua adel tersenyum padaku. Aku makin malu.

"Awas aja mom"batinku

Kami semua telah bercengkrama dan tertawa bersama. Adel juga telah bergabung di tengah-tengah kami. Dan betapa cantik senyumannya itu. Bahkan dia membuatku tidak berkedip tapi aku sadar tatapanku membuat dirinya tidak nyaman jadi aku kembali fokus pada buku yang sedari tadi aku pegang.

"Kenapa jantungku berdegub kencang seperti ini?apa aku punya penyakit jantung?tapi waktu tes kesehatan aku baik-baik saja tak ada penyakit mematikan"batinku.

"Aku baru ingat sepertinya tidak asing dengan kamu"aku mengangkat wajahku dan mengernyitkan kening tanda tak paham.

"Maksudnya bagaimana?" Aku masih berusaha mengendalikan rasa gugup yang menjalar di seluruh tubuhku.

"Kamu dokter yang akan bekerja di tempat yang sama dengan aku nanti kan? Kamu dokter itu ternyata".

Sontak pertanyaan yang keluar dari bibir mungil adel membuat aku dan kedua orang tua kami tersedak minuman kami sendiri.

"Iya"jawabku datar.

Bukan maksudku seperti itu aku hanya saja menyembunyikan rasa senangku. "Terimah Kasih Vidya"batinku

"Oh" jawabnya tak kalah datar. Aku hanya tersenyum mendengar jawabannya.

"Ah bibir mungil itu aku menyukainya! Oh astaga ada apa dengan diriku? Buang jauh-jauh fikiran kotormu Al"monolog hatiku.

Dan malam ini keluarga kami menghabiskan waktu bersama, tertawa dan saling melepas rindu.

"Dan terimah kasih untuk malam ini telah mengizinkanku menikmati setiap inci wajahmu di bawah sinar rembulan dan terimah kasih juga untuk senyum mu itu Adelia Faramiza Azmi". Batinku

.
.
.

🌻🌻🌻
Oke teman-teman jangan lupa di vote & comen❤
Ingat jangan di copy"DOSA"
Maaf kalau ceritanya juga kurang menarik!

I BELIEVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang