00

166 13 0
                                    

"Appa, akan menjodohkan kamu dengan anak dari teman Appa. Kamu tidak boleh menolak, ini sudah keputusan Appa!" Tegas Park Hwonju kepada sang anak, Park Jimin

"Jinjja? Aku sudah memiliki pacar dan aku tidak pernah bertemu dengan calon istriku. Selain itu aku pun tidak mencintainya. Aku tidak setuju!" Tolak Jimin dengan rahang yang mengeras

"Besok mereka akan datang untuk membicarakan perjodohan ini. Siapa pacarmu? Jika perlu putuskan hubunganmu sekarang!" Perintah Park Hwonju dan meninggalkan Jimim yang masih berdiri di ruang kerja Hwonju

"Argh! Dasar ayah gila!" Kesal Jimin dengan menendang kursi yang ada di ruang kerja Hwonju

•••

Setelah mendapat kabar bahwa Jimin akan dijodohkan dengan orang yang tidak dikenalinya ia memutuskan untuk pergi menuju base camp atau tempat berkumpul Jimin dan teman temannya.

Sedari tadi Jimin hanya memasang wajah murung seperti orang yang sedang memikirkan banyak masalah. Teman temannya pun heran mengapa Jimin bisa seperti itu.

"Yakk! Jimin-ah mengapa sedari tadi kau murung? Apakah ada masalah??" Tanya Hoseok sambil menghampiri Jimin yang sedang melamun

Jimin tidak menjawab pertanyaan Hoseok melainkan ia malah menjambak rambutnya.

"Heyy, Jimin! Aku mengajakmu bicara? Apakah kau tidak mendengarku??" Ujar Hoseok

"Ceritakan pada kami jika kau sedang ada masalah, siapa tahu kita semua bisa membantumu." Sahut Namjoon yang sedari tadi juga memperhatikan Jimin

"Aku akan dijodohkan dengan wanita yang tidak ku kenal dan tidak ku cintai."

"Mengapa kau menolak, hyung?" Tanya Jungkook mendekat kearah Jimin

"Sudah ku bilang aku tidak mencintainya!" Bentak Jimin membuat semua terkejut

"Bisakah kau kendalikan emosi mu itu? Ceritalah dengan baik baik jangan seperti ini!" Kini Yoongi yang berbicara kepada Jimin

"Aku tidak bisa, hyung." Ucap Jimin lalu berdiri meninggalkan mereka semua

"Dasar aneh." Umpat Seokjin kesal

Taehyung yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan mereka sedikit kesal. Jimin adalah seorang yang sangat keras kepala dan egois hingga membuat Taehyung sedikit jengkel dengan sikap Jimin.

Bukan hanya keras kepala dan egois, Jimin sering menghabiskan waktunya di club dan meniduri banyak wanita atau jalang.

Tidak habis pikir, anak seorang pengusaha kaya tetapi malah sering menghamburkan uangnya untuk hal yang tidak penting.

"Taehyung-ah, mengapa kau sedari tadi hanya diam disitu? Kemarilah." Ucap Seokjin yang menyadari bahwa Taehyung hanya diam memperhatikan mereka

"Ah mianhae, aku sedikit mengantuk. Aku harus pulang." Pamit Taehyung lalu meninggalkan mereka semua

•••

Jimin sangat emosi. Kini Jimin sedang mengendarai mobilnya menuju tempat yang sering ia kunjungi setiap ada masalah atau pun setiap hari.

Saat ditengah jalan tiba tiba ada seorang wanita yang menyebrang tanpa melihat, hal itu membuat Jimin sangat terkejut dan ia menginjak rem dengan mendadak. Emosi Jimin semakin menjadi jadi.

Jimin membuka setengah jendela mobilnya dan mengeluarkan kepalanya "Hei! Apakah kau ingin mati?!"

"Mianhae, aku tidak melihatmu. Sekali lagi, maafkan aku." Ucap wanita itu menunduk meminta maaf

"Dasar wanita gila!" Umpat Jimin namun bisa didengar oleh wanita tersebut

"Apa katamu?! Hei aku bukan wanita gila! Yang gila itu kau!" Teriak wanita tersebut dengan menghampiri mobil Jimin

"Terserah kau, aku tidak memiliki waktu untuk meladeni wanita gila sepertimu!" Ujar Jimin lalu menutup kaca mobilnya dan meninggalkan wanita tersebut

"Dasar sombong!"

Jimin melanjutkan perjalanannya menuju ke club untuk menenangkan diri sejenak.

Setelah sampai di club yang sering Jimin kunjungi, ia memesan satu botol alkohol dan ikut bergabung teman temannya yang sering menemaninya ketika di club.

"Hai Park Jimin? Ada apa? Tumben wajahmu sangat murung?" Tanya salah satu temannya yaitu Jang Do Yoon

"Aku akan dijodohkan."

"Mengapa kau tidak mau??" Tanya Choi Yo Haan

"Aku tidak mengenalinya."

"Wajar jika semua orang tidak mau dijodohkan karena alasan itu." Ujar Do Yoon

"Baiklah mari kita minum!" Seru Yo Haan lalu mereka semua bersulang

•••

Seorang wanita telah duduk sendirian di balkon kamarnya, rambutnya diterpa oleh angin malam yang membuat seluruh wajahnya terlihat semakin sempurna. Dia Bae Eunra.

Tak lama, ibu Bae Eunra yaitu Bae Hae-Won menghampirinya dan duduk disamping putrinya tersebut.

"Tak apa, kau tahu kan Appa mu itu sangat keras kepala, jangan kau lawan dia. Sudah turuti apa kemauan Appa mu. Arasseo?"

"Nde, Eomma. Arasseo."

Air mata Eunra tiba tiba membasahi pipinya. Sebenarnya ia tidak mau dijodohkan karena ia telah memiliki kekasih.

"Apakah kau masih berhubungan dengan pria itu?"

"Masih, Eomma."

"Tolong, segeralah putuskan hubunganmu itu. Jangan menangis, Eunra. Eomma akan selalu mendukungmu." Ucap Hae-Won dengan menepuk pundak Eunra agar Eunra merasa sedikit tenang

Eunra mengangguk dan menghapus air matanya.

"Baiklah, tidurlah nak. Besok kita harus menemui calon suamimu. Bersiaplah." Lanjut Hae-Won dan meninggalkan Eunra

"Nde, Eomma." Lirih Eunra yang kembali meneteskan air matanya.

"Sungguh, jika membunuh seorang ayah itu tidak dosa aku akan segera membunuhnya. Aku sangat tidak ingin dijodohkan." Batin Eunra

TBC

Semoga kalian suka sama fanfiction ini😉❤

19 Maret 2020
AilsaAlana

Cast

Park Jimin

Park Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bae Eunra

Bae Eunra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bad Boy [PJM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang