Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
i'm sorry pt.2 [Yangyang]
this is actually about my life, but i want to continue this story until pt.2 and in this story not from my life, only my imagination, and a little bit from my life maybe? haha, idk and i don't have a boyfriend btw, only an extra cast
flashback lisa and yangyang first meet
---
Lisa sedang duduk di bangku taman, ia menangis, ia terlalu lelah untuk semuanya
dan guyuran hujan deras yang menemaninya, sepertinya alam semesta tau bahwa ia bersedih, atau hanya ingin menertawainya?
Lisa tak tahu pasti apa yang membuatnya seperti ini. . .
apa salah lisa?
lisa hanya ingin hidup seperti kebanyakan orang
tanpa merasakan tekanan, kesedihan, dan teriakan yang tak bisa orang lain dengar, selain dirinya
ia benci fakta bahwa ia terpuruk
lemah
ia benci itu!
dan semua hanya karena satu laki laki brengsek yang merusak hidupnyaㅡpemerkosaanㅡ
yang membuat lisa menjadi seperti ini
orang tua lisa? tentu orang tua lisa tak mempercayainya, karena laki laki tersebut berasal dari keluarga terpandang, dan menyalahkan balik ke lisa
teman? bahkan ketika lisa bercerita bahwa ia melakukan percobaan bunuh diri pun tak ada satupun yang peduli, dan hanya menganggap lelucon belaka. . . atau membuat bahan guyonan
lisa tak memiliki siapapun yang mempercayainya
mendukungnya
jika ditanya apa yang di rasakannya saat ini?
lost
just empty
kekosongan
and don't care about anything
don't care about herself, parents, friends, anything
dia menangis, seolah olah mengadu kepada hujan, seolah olah membuang kesedihannya dalam larut air hujan, menitipkannya, berharap tak akan pernah kembali
namun nyatanya, itu hanyalah sebuah harapan yang tak akan pernah terkabul, maybe
sampai tiba tiba
"kau boleh bersedih, namun jangan lukai dirimu, bersedihlah secukupnya, aku tau kau tak butuh nasehatku, kau hanya butuh telinga untuk mendengar keluh kesah mu, bahu untuk sandaranmu, dan rangkulan hangat yang membuatmu kuat" ujar yangyang
"and, the reality i don't have someone, i don't have anything, no one people care about me, and this is the fact"
"No! you have me! aku siap menjadi tempat keluh kesah mu, menjadi sandaran mu"
"you lied"
"just trust me" ujar yangyang
"ayo ikut aku" ujar yangyang menarik lisa
"biarkan aku menangis sebentar, seolah aku sedang bersandar pada hujan, sehingga orang tak akan melihat air mataku" ujar lisa
"tak ada gunanya! sudah ayo ikut aku!" ujar yangyang membawa lisa ke apartemennya
trauma? iya, lisa trauma sama anak laki laki, but yangyang?
entahlah, mengapa ia tak merasa takut kepada yangyang? kenapa ia merasa aman? bukankah ini kali pertama mereka bertemu?
---
"ini" ujar yangyang meletakkan hot chocolate di depan lisa
"thanks" ujar lisa sambil menyeruput minumannya
"btw nama lu siapa?"
"lisa, lalisa manoban, lu?"
"just call me yangyang"
"umm okay"
dan malam itu dihabiskan mereka dengan bercanda, lebih tepatnya yangyang yang mencoba menghibur lisa kembali
tanpa mereka tahu, mereka menjadi semakin dekat
---
aku serahkan lanjutan ini ke imajinasi kalian see you soon
