Di Kerjain

12 3 2
                                    

Jan lupa vote okee?:) maaf kalo ada yg typo

"Nay maaf."

"Lepas!" Ujar Nayla sembari menghempas tangan Revan dari pergelangan tanganya.

Nayla semakin mempercepat langkahnya,tapi Revan tak tingal diam di terus mengejar Nayla hingga
skakmat! Nayla masuk kedalam toilet cewe.

Revan membuang nafasnya kasar.Sial kenapa harus bel masuk?mau tidak mau Revan harus masuk ke kelas.Sebagai seorang ketos,ia tidak boleh terlambat masuk ke dalam kelas.

"Shit!" Umpatnya,lalu berjalan kekelas meningalkan Nayla didalam sana.

Di sisi lain,Nayla senang karena bel masuk berbunyi,ia yakin kalo Revan pasti udah pergi.Jadi aman untuk nya keluar sekarang.

"Yes!" Serunya girang melihat di luar sudah sepi,tak ada bau bau adanya Revan disana.

"Tumben telat masuk?" Tanya Alena saat pantat Nayla sudah mendarat di kursi sampingnya.

"Panjang ceritanya."

"Eh Nay gua ada novel baru lo."

"Tentang?"

"Taelice."

"Owh,gua ga suka kalo ff."

"Siapa yang nanya lo suka apa enggak,kan gua cuma ngasih tahu kalo punya novel baru."

Nayla menoyor kepala Alena "Bangsat lo!" Pekik Nayla.

"Ekhm,kamu ngapain Nayla?!" Tegur pak Bowo dari meja guru.

"anu ini lho pak anu." Gugub Nayla.

"Ona anu ona anu kamu! Keluar kelas saya,hormat bendera sampai jam saya habis! Lagi di jelasin tentang pelajaran kok malah ramai sendiri.Udah tadi telat masuk." Celoteh Pak Bowo mengiringi kepergian Nayla keluar kelas.

"Ya pak..." patuhnya

Dengan berat hati Nayla keluar kelas,tak lupa ia memberikan salam jari tengah kepada Alena,karena semua yang terjadi padanya adalah akibat dari ulah Alena.

Sumpah serapah terus keluar dari mulut Nayla.

"Kamu tuh ya,ga bosen bosenya buat telat!" Suara pak Darko mengelegar di lapangan.Membuat Nayla sedikit penasaran.inget ya sedikit.

Anal.Cowo itu kini berdiri di samping Nayla,melakukan hal yang sama juga.Hormat Bendera.

"Kenapa di hukum?" Tanya Anal,memecah keheningan di antara mereka.

"Gapapa,cuma masalah kecil.Lo sendiri?"

Anal tersenyum miring "Masalah kecil juga."

"Telat." Lanjutnya

Bel Jam berikutnya berbunyi.
Setelah ber "oh" ria Nayla pergi meninggalkan Anal yang masih berdiri menatap kepergiannya.

"Assalamualaikum.." sapa Nayla saat sampai di depan kelas.

"Waalaikumsalam.." jawab seisi kelas.

"Lho pak Bowo mana?" Tanya Nayla kepada Alena.

"Udah ke kantor."

Nayla hanya memberi beberapa anggukan untuk merespon jawaban Alena.

"Ntar pulang,maen yuk!Gua pengen ke grandmed nih."

Nayla kembali merespon dengan angukan.

Di sini lah keberadaan Nayla dan Alena di sebuah tempat pemuas rasa lapar para siswa Sma Elang.

"Siapa yang mau pesen?" Tanya Nayla.

"Lo ajalah gua mager."

Nayla menoyor kepala Alena "Dasar lo! Mahluk mars mageran "

"mau bakso sama es teh ya mba..." titah Nayla

"Oh yaa,tunggu sebentar ya."

Setelah selesai dengan ucapanya,Nayla beranjak dari duduknya kemudian berjalan menuju ke tempat penjual bakso.

Seseorang duduk di samping Alena."Liat apaan sih?serius amat?" Celetuknya. Bukan Nayla,dia bukan Nayla.Suaranya terdengar berat,khas suara cowo.

Alena cukup tersentak setelah mengetauhi siapa orang di sebelahnya ini. "Ehh vino." Sapanya sedikit canggung.

Ya.Cowo itu adalah Vino temenya Anal dan Reno.

"Ntar malem ada acara?" Tembak Vino to the point.

Alena terlihat berfikir,seraya memandang langit langit.

"Enggak,emang kenapa?"

"NgeMall yuk!Sekali kali jalan lah."

"Boleh,kebetulan gua mau beli novel."

"Sip,nanti malem gua jemput."

Baru saja Vino ingin melangkah pergi.Tapi langkahnya harus terhenti karena tanganya di cekal oleh Alena.

Vino membalik posisi badan nya "Kenapa?"

"Gua mau ngajak Nayla."

"Owh,yaudah gapapa.Biar Anal gua suruh jemput Nayla."

Alena mengacungkan ibu jarinya.

"Good bye manis." Ucapnya kemudian meninggalkan area kantin.

🍭🍭🍭🍭

19.00

Anl
Gua jemput 10 mnt lg!

Nayla
mau apa?

Anl
Di suruh Alena.

Nayla
Okw

Anl
Y

Sepuluh menit setelah pesan tersebut terkirim,Anal menjalankan montornya menuju rumah Nayla se sampainya di rumah Nayla.ia menunggu di atas montor.

"Lama." Ketus Anal.

"Ck.Sabar kek,namanya juga cewe!"

Tanpa di persilahkan atau di suruh.Nayla sudah lebih dulu menaiki montor kesayangan Anal.

"Namanya juga cewek.Langsung naik nggak permisi dulu!" Ceplos Anal

Plakk

Saking gemesnya,Nayla memukul helm yang dikenakan Anal,membuat kepala Anal sedikit terhyung ke depan.

"Bacot deh.Jadi pergi ngga sih?"

Anal menghidupkan mesin montornya,menjalankanya menyusuri jalanan yang sedikit ramai.

"Dimana sih mereka!" Keluh Nayla.Sebab sedari tadi ia dan Anal sudah muter muter mencari keberadaan dua curut tersebut.

"Au ah!gua capek!" Final Anal kemudian berjalan menjauh.

"Mau kemana?"

Nayla berjalan sedikit berlari mencoba memnyamai langkah nya dengan Anal.

"Mau kemana Nal?" Tanyanya ulang.

"Beli chatime disana noh." Ucapnya sembari menunjuk penjual Chatime mengunakan dagunya.

"Aaa mau satu.Tapi lo yang bayarin ya." Rengek Nayla.

"Hm.rasa apa?"

"Brown sugar.."

Setelah 5 menit menunggu akhirnya Anal sudah kembali dengan dua gelas Chatime rasa brown sugar di tanganya.

"Nih!" Kata Anal sambil menyondorkan satu gelas Chatime.

"Thanks."

"Kita nggak dosa kan ngerjain mereka?"
"Enggak kok,justru malah buat mereka jadi deket."

DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang