Penjelasan

8 2 0
                                    

Di kursi besi taman kompleks kini Nayla sedang duduk menunggu kedatangan Revan bersama beribu pikiran yang memutar di otak nya.

Setelah menunggu hampir sepuluh menit,akhirnya Revan datang.

"Hay!" Sapa Revan,kemudian duduk di samping Nayla.

Nayla hanya membalas dengan senyuman,Lebih tepatnya senyum palsu.

"Lo diem aja,gue yang ngomong oke?" Tawar Revan.

Nayla mengangguk.

Revan meraih tangan Nayla kemudian menggengamnya.

"Gue tau gue salah,Maaf ya Nay,nggak seharusnya gue pertaruhin hati orang demi sebuah dare.Tapi dare ini udah rutin gue dan temen temen lakuin.Kalo gue nggak nepatin dare ini,gue bisa kehilangan temen Nay."

Revan menunduk "lo mau kan maaf in gue?"

Nayla mengangguk mengiyakan kemudian Revan memeluknya "Anggep gue kakak lo,dan gue angep lo adik gue."

🐞🐞🐞

"Gimana kemaren ketemuan nya sama  kak Revan?"

"Ya gitu,dia udah jelasin semuanya."

"Sama kek yang lo kasih tau ke gua?"

Nayla mengganguk.

Alena menatap Nayla lebih serius.

"Jadi sekarang hubungan kalian apa?"

"Adek kaka!" Sahut Revan yang tiba tiba muncul.

Mendengar jawaban Revan Nayla hanya bisa tersenyum.

Mungkin status adek dan kakak lebih baik dari pada seorang kekasih.Nayla yakin suatu saat pasti ia menemukan seseorang yang benar benar cinta pada nya,bukan pasangan kekasih yang dilandasi sebuah dare.

Ketika Nayla dan Alena sedang menikmati bakso mereka,tiba - tiba mejanya di gebrak seseorang.

Nayla mendongkak,terlihatlah wajah menjijikan Gilsha.

"Kenapa sih?" Tanya Alena

Tanpa mengiraukan pertanyaan Alena,Gilsha malah menarik kerah Nayla,membuat tubuh Nayla berdiri.

Tangan kotor Gilsha menapar pipi kiri Nayla.

Nayla menyentuh pipi kiri nya yang memerah karena tamparan Gilsha

Melihat adegan tersebut Revan bangkit mencoba melerai

"Lo Gila ha?!" Bentak Revan pada Gilsha.


Tanpa ragu Nayla membalas tamparan Gilsha membuat
Senyum iblis tercetak di bibir Gilsha.Untuk kedua kalinya tangan Gilsha menapar pipi Nayla.

Sayang,saat Nayla ingin membalas bell masuk sudah berbunyi membuatnya hanya bisa mengeluarkan sumpah serapah.

🍭🍭🍭🍭

"Nayla mana? Nayla mana?"
Tanya Anal saat ia memasuki uks.

Mata nya tertuju pada seorang cewe yang sedang di obati Alena.Dengan pasti Anal melangkah mendekat.

"Nay lo ngapain sih berantem segala?"

"Lah dia duluan yang mulai!" Sarkas Nayla tak mau kalah.

"Harus nya tadi lo siram pake kuah bakso aja biar dia diem." Kompor Anal

Nayla mendengkus "tadi kata nya nggak boleh berantem.Semarang malah jadi kompor."

"Haha,gapapa.Gue juga jengkel sama dia."

Tatapan Anal berubah menjadi serius,Alena dan Nayla tak berbicara.
Membuat suasa nya jadi awkward plus tegang.

"Kemarin jadi Ketemu Revan?" Tanya Anal.

Nayla mengangguk

"Trus gimana?" Tanya Anal penuh rasa penasarah.

"Ya gitu." Balas Nayla enteng.



Maaf pendek,lagi ga mood soalnya.

Jan lupa vote ya ♡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang