menyedihkan

203 17 0
                                    

Sesampainya juna dirumah ia disambut hangat oleh bundanya arumi indriani,

"sudah pulang jun"tanya bunda sambil mengusap kepala juna "udah bun baru aja"jawab juna sambil menyalimi sang bunda.

"Juna keatas dulu ya bun"pamit juna setelah itu melangkah pergi kekamarnya.

Dikamar juna langsung merebahkan tubuhnya dikasur karena sudah lelah dan tak sadar juna tertidur lelap.

Malamnya semua anggota keluarga juna sudah siap untuk makan malam bersama hanya tinggal juna saja yang belum ada,
"juna mana bun?"tanya ayah juna Aditama Pradipta

"masih diatas kayaknya yah bunda panggil dulu kalo gitu"ucap bunda yang langsung diangguki oleh ayah.

"Jun bangun makan malam dulu yuk dibawah udah ada ayah sama adek kamu,bunda tunggu dibawah ya"ucap bunda membangunkan juna dikamarnya

"hmm iya bun"jawab juna setengah sadar "yauda bunda tunggu ya".

Setelah juna bersih bersih dikamarnya juna langsung turun kebawah untuk makan malam.

"Malam semua"sapa juna kepada ayah bunda dan adiknya "malam jun sini kita makan malam dulu"ajak ayah.

Saat makan malam berlangsung tidak ada yang bersuara hingga vino adik juna yang memulai pembicaraan.

"Abang hari minggu temenin vino ke taman ya bang main"pinta vino memohon "iya adik abang yang lucu ini"gemas juna sambil mencoel hidung vino

"ih abang"rajuk vino "jun kapan kamu punya pasangan lagi jangan dingin seperti ini mana ada cewek yang mau kalo kamu selerti ini"ledek ayah

"apasih yah gak usah bahas masalah ini" jawab
juna sambil memutar bola matanya malas

"jangan berlarut-larut dalam kesedihanmu jun mulai lah cerita barumu dengan orang yang baru juga"nasihat bunda

"ya bun"

Setelah kejadian 2 tahun yang lalu juna periang menjadi dingin dan cuek seperti sekarang ini.

Dilain tempat sesil sedang menahan agar air matanya tidak turun dia tidak ingin dianggap lemah oleh ibu tirinya ini.

Setelah kepergian sang ibu karena kecelakaan tabrak lari ayah sesil menikahi seorang wanita yang hanya baik kepada ayahnya namun tidak dengan sesil yaitu claarisa .

Ayahnya sangat baik,lembut dan tidak pernah kasar terhadap sesil tetapi ibu tirinya ini dia begitu kasar kepada sesil selalu menyuruh ini itu seenaknya saja.

"sesil jangan lupa baju baju saya kamu cucikan setelah itu setrika dengan benar"perintah ibunya

"iya bu"jawan sesil sambil menundukan kepalanya

"jangan iya iya aja kamu,awas kalo sampai tidak"ancam ibunya.

Ya seperti itulah sikap ibu tiri sesil. Selama ini dia menutupi semua masalahnya dengan sikap peringnya dia..

Jangan lupa vote dan dukung cerita ini terus

Beautiful Sad GrilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang