sesil dan juna

106 7 0
                                    

Setelah jalan jalan tadi juna dan olive pulang ke rumahnya.

Olive tinggal dengan tantenya karena orangtua olive tidak ikut dengannya.

Disinilah sekarang juna,dikamar yang penuh dengan nuansa hitam putih serta jangan lupakan bau maskulin cowok itu.

Juna sedang berfikir keras apakah ia akan menerima kedatangan sesil dihidupnya atau biarkan saja.

Juna ingin melupakan masa lalunya itu tidak dengan sesil dengan pelampiasannya tapu karena ia ingin membuka hati dan menjalani kisah cinta barunya ini

~~~

Dilain tempat sesil yang baru saja sampai dirumah setelah pergi bersama sesil,harus diwajibkan mengurus rumahnya yang sudah seperti kapal pecah seolah tidak ada hari esok.

Ya siapa lagi kalau buka ibu tirinya itu.

"Sesil cape banget rasanya hari ini semangat sesil nggak boleh nyerah"gumam sesil menyemangati dirinya sendiri

Tak lama ketika sesil sedang didapur memcuci piring ibunya memanggil

"SESIL!!"panggil ibu sesil sambil berteriak

"i iya buu"saut sesil

"kesini kamu"perintah ibunya itu

"iya bu ada apa?"

"Buatkan saya teh sekarang"

"ya" jawab sesil singkat setelah itu sesil segera membuatkan teh dan langsung mengantarkan ke kamar ibunya itu.

Setelah membuatkan teh untuk ibunya sesil melanjutkan pekerjaannya yang tertunda itu ketika sedang asyik mencuci piring, ada sebuah tangan yang bertengger di pundak sesil.

Tak lain dan tak bukan adalah bagaskara, ayah sesil yang baru saja pulang dari kantornya.

"Loh kamu tidak tidur nak sudah larut malam ini kenapa masi disini"tanya ayah

"emm itu se" ucapan sesil terpotong oleh ucapan ibunya.

Ketika ingin tidur ibunya mendengar suara suaminya yang baru saja pulang dan buru buru pergi menyusul ke dapur takut sesil membocorkan semua nya.

"Eh mas udah pulang"ucap ibu sesil sambil mensalimi tangannya

"iya baru saja,kok kamu membiarkan sesil malam malam gini bekerja sih"ucap ayah tidak suka

"aku gk nyuruh mas dia nya insiatif sendiri aku juga udah larang dia kok tapi tetep aja nggak mau"elak ibu tiri itu

"Yaudah sesil sekarang kamu masuk kamar bersih bersih lalu tidur ya"ucap ayah sambil mengusap kepala sesil

"i iya yah"setelah itu sesil naik keatas jangan lupakan mata tajam ibu nya itu ketika melihat sesil

"Ini biar kamu yang urus ya"suruh ayah

"ya mas"

Huft males banget aku ngerjain ini semua kalo nggak ada bagas juga aku ogah batin clarisa

~~~

"SESIL BANGUN,MAU SEKOLAH NGGAK SIH KAMU MASIH UNTUNG SAYA BANGUNIN"teriak ibu sesil sambil terus mengomel

Sesil yang sedang tidur nyenyak terbangun ketika mendengar suara ibu tirinya itu

"apasi bu masi pagi banget loh ini"jawab sesil lemas tanpa mata terbuka

"SIAPA BILANG INI SIANG,SEKARANG KAMU KERJAKAN TUGAS YANG SEMALAM TERTUNDA KARENA AYAH KAMU SAYA TIDAK MAU MENGERJAKANNYA"setelah mengoceh panjang lebar clarisa alias ibu tiri sesil pergi meninggalkan kamarnya

"Huft kirain sesil udah selesai ibu yang kerjain ternyata belum"guman sesil

Tiba tiba sesil teringat oleh ibu nya,ibu sesil tidak pernah bersikap seperti ini.

Sesil adalah anak satu satunya,dia juga selalu diperlakukan layaknya seorang putri kecilnya ayah dan ibu.

Tiba tiba sesil teringat akan almarhumah ibunya.

"Ibu sesil kangen sama ibu,dunia ini kejam tuhan nggak adil. Kenapa setelah ibu pergi kehidupan sesil jadi seperti ini. Ayah salah memilih pengganti ibu,dia jahat bu dia tidak pernah memperlakukan sesil seperti putri kecilnya ibu dan ayah dulu"ucap sesil sambil meneteskan air mata.

Setelah itu dia cepat cepat pergi dari kanar menuju dapur dan menyelesaikan perkerjaannya.

~~~

Dilain tempat juna dan keluarga sedang berkumpul untuk sarapan sebelum semuanya memulai aktivitas dipagi hari ini.

"Jun ayo dong makanannya dimakan,kamu nggak suka ya sama masakan bunda"ucap bunda

Ayah yang melihat raut kesedihan juna menatap bingung pasalnya apa yang sedang anaknya itu pikirkan.

"Iya bun ini juna makan,juna suka kok masakan bunda"

"Kamu lagi ada masalah jun?"tanya ayah

"Nggak papa yah"

"Yaudah kamu cepat habiskan sarapannya nanti terlambat"

Setelah selesai sarapan dan berpamitan juna langsung berangkat menuju sekolah.

Jalanan pagi ini cukup padat tapi untungnya juna masih bisa menyelip untuk bisa cepat sampai kesekolah.

Ketika sampai disekolah ia segera memakirkan mobilnya dan turun menuju kelas.

Tiba tiba ponsel yang juna taruh kantong celana bergetar menandakan ada panggilan masuk.

"Nomor nggak dikenal?siapa?"gumam juna

Juna masa bodo dengan siapakah penelponya dia langsung angkat agar tidak membuang buang waktu.

"Hallo juna masih ingat aku?"

Deg

Ketika diangkat dan mendengar suaranya juna terkejut,dia kembali lagi.

TBC jangan lupa vote dan komen

Beautiful Sad GrilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang