melupakan (2)

104 6 1
                                    


"Sekarang aku sedang ada diantara dua pilihan melupakan atau membuka lembaran baru"juna

Disekolah

Juna baru saja sampai dan hendak memarkirkan mobilnya,ya sekarang ini ia sedang ingin memakai mobil. setelahnya dia pun keluar tapi naasnya,ia bertemu makhluk yang suka mengganggunya.

Ya,siapa lagi kalo bukan sesil.

"Hai juna selamat pagi"sapa sesil dengan gembira

"Hm pagi"

"Juna jalan ke kelasnya bareng ya"

"Beda kelas"

"Kan tetap satu arah"

Setelah mengatakan itu juna berjalan mendahului sesil,sesil ingin menyamakan jaraknya tetap saja juna berusaha berjalan lebih cepat.

"Kenapa sih buat dapetin hati juna aja rasanya tu susah banget"gumam sesil yang dapat didengar oleh juna

"Ya karna gw gak mau hati gw diambil sama lo"balas juna setelah itu segera mempercepat langkahnya ketika sudah hampir sampai kelas sesil,karena kelas nya harus melewati kelas sesil

"JUNA LIAT AJA SESIL BAKALAN BISA DAPETIN HATI JUNA"teriak sesil tidak tahu malu membuat seluruh pasang mata menatapnya sesil hanya mengabaikan lalu masuk kedalam kelas

"Sesil kapan si lo berenti buat ngejar juna,capek hati doang tau ga"hesti tadi melihat juna dan sesil bukan itu aja dia juga mendengar teriakan sesil

"Sesil nggak akan nyerah lah"

"Ya bodoamat daa sil bucin kayak lo dinasehatin salah besar gw"

Tringggggg

Bel masuk berbunyi nyaring pertanda jam pelajaran pertama akan dimulai. Dilain tempat juna sedang menyumpah serapah dengan teriakan sesil dikoridor tadi yang membuatnya malu.

"Awas aja, gw nggak bakal jatuh cinta sama dia. Nggak akan"gumam juna kesal

"Ngapa luu jun pagi pagi ngedumel aja,orang mah semangat gitu"ucap bondi ketika mendengar gumaman juna

"Eh junn jangan asal ngomong gituu kalo lo sampai jatuh cinta beneran ama tu cewe gimana,haha"ledek rafael atau sebut saja rafa

"Ga akan pernah, mimpi kali tu cewe"

"Liat aja nantii"

Juna sudah dibuat pusing oleh sesil kenapa juga cewe yang satu ini selalu membuat hidupnya akhir akhir ini kacau.

-
-
-

"Sil tunggu gw kek gw juga kan mau ke kantin"ucap hesti ketika melihat sesil dengan buru buru merapikan buku bukunya dan berlari menuju kantin

"Aduhh hesti lama banget sih, sesil harus buru buru sesil mau ketemu juna"sesil ingin membelikan makanan untuk juna karena sesil lupa menyiapkan bekal yang akan dikasih untuk juna.

Sesampainya di kantin sesil langsung bergegas menuju stand makanan,sesil membelikan roti untuk juna. Setelah dapat dia langsung duduk dibangku kantin sambil menunggu juna.

"Hoosss hoooosss sesil gw kesel sama lo demi apapun"hesti yang tiba tiba muncul dengan ngosngosan membuat sesil kaget

"Hesti ngagetin sesil aja,kenapa kok kayak abis lari lari gitu"tanya sesil dengan polosnya

"Ya gw ngejar lu"ucap hesti sambil menekan kening sesil dengan telunjuknya sedangkan sesil dia hanya menyengir.

Tak lama kemudian juna dkk memasuki kantin yang membuat seluruh kaum hawa berteriak histeris.

"Itu dia juna hes,sesil mau nyamperin dulu ya..",ucap sesil

"Ya bodoamat sil"jawab hesti acuh

"JUNA..JUNA"teriak sesil memanggil nama juna

"Tu cewe ga ada kapok kapoknya heran"ucap juna dalam hati

"Waw pujaan hati datang tuh jun. Inget benci ama cinta beda tipis"ucap bondi setelah itu meninggalkan juna untuk bergabung bersama teman temannya yang sudah duduk ditemapt mereka biasa duduki.

"Ngapain lagi si lo,gaa ada kapok kapoknya ya gangguin gw terus"ucap juna kesal

"Juna jangan marah marah gitu ke sesil,sesil cuma mau bawain ini ko dimakan ya da juna"setelah itu tanpa menunggu juna sesil langsung lari karena malu

Juna menerima makanan yang sesil berikan,tapi setelahnya....

Dampp

Makanan itu sudah masuk kedalam tempat sampah yang letaknya tidak jauh darinya.

Angga yang melihat itu kesal dengan sikap juna yang sudah keterlaluan.

"Jun...lo apa apaan si keterlaluan tau nggak kalo emang nggak suka sama apa yang sesil kasih nggak usah dibuang segala. Hargain perasaannya"
Omel angga

"Peduli amat? Knpa lo suka sama dia mangknya lo belain?"balas juna lalu pergi meninggalkan kantin dan juga teman temannya

"Lo ngapa ga, emosi banget kayaknya juna kan emang begitu sekeras apapun lo kasih tau di tetep aja kan ujung ujungnya dia ggak berubah"ucap raquel

Angga yang mendengar itupun hanya diam tak menjawab. Ya,sebenarnya angga memang suka dengan sesil tapi dia tidak memberitahukan itu kepada sahabat sahabatnya.

Beautiful Sad GrilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang