Naruto berlari dari batang pohon ke pohon lainnya. Ia tak sabar mencoba kertas gulungan jutsu ciptaan Hokage kedua. Sejak perang shinobi ke-4 berakhir dunia menjadi damai. Banyak ninja pria yang tergila-gila padanya. Sasuke dan Sakura sedang LDR karena Sasuke harus menjalani misi dari Hokage sebagai penebus kejahatan di masa lalu.
Naruto umur 20 tahun, gadis manis bertubuh padat berisi berkulit tan eksotis dengan surai pirang panjang. Dia cantik sayangnya masih jomblo. Sempat beredar kabar ia dan Sasuke menjalin hubungan, sayangnya mereka hanya sebatas sahabat saja.
"Hah? Aku dan Sasuke pacaran? Gila kali, aku lebih baik seperti Shikamaru yang bisa diandalkan dari pantat ayam ga jelas itu,"komentar Naruto kala itu.
Teman-teman seperjuanngan sudah menjalin cinta mereka masing-masing sayang sekali untuk dirinya yang jomblo sejak lahir sampai sekarang belum menemukan jodohnya.
Hap.
Naruto mendarat dengan sempurna di balkon Sakura, "Sakura!! Liat aku menemukan gulungan ninjutsu Nindaime-sama." Sakura menatap sahabat pirangnya itu, wajahnya terlihat menyebalkan mengarah ke buah dada surai pirang. "Tch, padahal kami selalu bersama, ia suka makanan lemak tapi kenapa perutnya bisa rata sexy begitu dan lemaknya mengumpal didada dan pantatnya,"inner Sakura setiap kali melihat Naruto.
"Ada apa?"
"Mitte..mitte, Sakura-chan kau lihat apa yang kutemui?"tanya Naruto menunjukan gulungan ninjutsu.
Sakura menatap datar sambil melipat tangannya, "terakhir kau datang padaku, kita berdua dihukum gara-gara meledakan sebagaian Konoha karena gulung bodoh yang kau temui dan kau sebut relik dari Nindaime."
"Kali benar Sakura-chan, warna gulungan ini biru putih melambangkan Nindaime sekali. Pucat, datar, dingin namun tampan."
Sakura menjitak kepala Naruto, "aku juga ingat kau mengatakan hal seperti itu." Naruto memandang dengan jutsu rahasianya puppy-eyes mode. Sakura buru-buru mengunakan kacamata hitam, "maaf tatapanmu tak mempan. Pergi sana jangan menganggu hari mingguku, aku tak mau Tsunade-sama menghukumku lembur seminggu lagi."
"Ya sudah kalau tak mau..."Naruto melompat pergi ia ke belakang bukti patung Hokage. Ia membuka gulungan itu dengan hati-hati.
Segel rumit muncul di bawahnya ketika ia membuka gulung itu, Naruto panik. Sebuah cahay menyinari tubuhnya.
"GYAHHHH!!!"
Naruto menutup matanya kemudian ia terjatuh di pinggiran jalan dekat jurang. Ia melihat benda aneh dengan roda empat terbuat dari logam kondisinya penyok dan berasap.
"A-apa yang terjadi?"gumamnya melihat sebuah benda beroda empat datang dan keluar manusia berseragam.
"Nona Namikaze syukurlah kau selamat dari kecelakan itu. Ikut aku, kau harus kerumah sakit untuk meriksaan lebih lanjut."Seorang polisi menarik Naruto pelan agar masuk ke dalam mobil.
Naruto hanya diam memperhatikan, ia berada didalam benda logam. Ketika berjalan sontak ia mencengkram bangku. "Hei..hei.. apa ini aman?"
"Tentu saja nona Namikaze,"jawab polisi dengan name tag Rin. Dibawah jurang disana terdapat jasad wanita surai pirang dengan bersimba darah matanya masih terbuka menatap ke langit melotot.
Naruto pucat menahan mual ia benar-benar tak terbiasa menaiki benda aneh menurutnya, sesampainya dirumah sakit ia langsung muntah. "Aku tak mau naik benda aneh itu,"gumamnya.
Seorang dokter muda nan tampan datang memeriksa kondisi Naruto sejak masuk UGD mual-mual. "Namikaze-san coba lihat matamu?"Wajah Naruto dipegang paksa kemudian diperiksa bola matanya dengan senter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shinobi No Tokyo (NC+19)
HumorNaruto Namikaze seorang mahasiswi tingkah akhir, dia bodoh selalu menyuap para dosen setiap semesternya. Selain itu dia egois, mau menang sendiri, selalu menindas orang lain dengan status keluarganya. Sangat tergila-gila dengan Uchiha Itachi sayangn...