Sejak makan bersama saat itu, Shisui dan Naruto menjadi dekat mereka kadang terlihat bersama di lingkungan kampus membuat semua mahasiswa yang lain bertanya-tanya. Mereka semua tau bahwa Naruto Namikaze itu sangat tergila-gila dengan dosen mereka, Uchiha Itachi bukan pengjaga perpustakan, Uchiha Shisui.
Naruto juga sering membuatkan bekal untuk Shisui. Pria manis itu senang saja dibuatkan bekal dari gadis pirangnya. Gadis pirangnya? Mungkin Shisui sudah gila mengecap Naruto miliknya. Ia tak tau kebaikan Naruto itu ada maksudnya atau tidak.
"Naruto, kau nanti mau pulang bersama sambil mampir ke kedai es krim?"tanya Shisui
Naruto menatap Shisui tumben sekali dia mintanya pulang bersama. Dia mau saja tapi dia ada pekerjaan. "Maaf aku tidak bisa, ada urusan kak,"tolak Naruto halus.
Shisui tersenyum kecil, ia sedikit kecewa. "Kalau begitu lain kali saja,"sahutnya. Naruto memasang wajah bersalah, "Maaf kak."
"Tak apa, masih ada lain waktu."
"Kalau begitu aku duluan ya kak, Ja na~"Naruto berlari kecil sambil melambaikan tangannya. Shisui mengeleng kepalanya melihat tingkah gadis itu.
"Gaki, haduh kau kapan minta maaf dengan Itachi?"
"Ini juga akan menemuinya,"sahut Naruto sebal.
"Kirain, sudah seminggu kau menundanya sih. Memangnya kau senang hidup dengan rasa bersalah?"
"Iya Kurama, ceweret sekali."
Naruto menunggu di parkiran dekat mobil Itachi. Ia menunggu sampai 1 jam dan itu membuatnya telat masuk kerja. "Haduh, mana sih? Lama sekali,"geram Naruto sejak tadi Itachi tak kunjung datang.
Ia menghentakan kakinya dan sesekali melihat ke arah jam tangannya, "Sabar. Sebentar lagi datang."
Itachi menaikan alisnya aneh melihat Naruto di samping mobilnya, "Namikaze-san, kenapa kau disini?"
Naruto tersenyum lega akhirnya yang ditunggu datang juga. Ia mengambil sesuatu di tasnya, "Ini sensei, aku minta maaf untuk kejadian tempo lalu. Aku tak bermaksud mengataimu seperti itu. Sungguh maafkan aku, pikiranku tak terkendali."
Naruto memberikan bingkisan pada Itachi sambil menunduk. Itachi terdiam melihat tindakan Naruto. Padahal ia sejak saat itu merasa bersalah, apalagi membuatnya menangis begitu karena menuduhnya. Kenapa gadis itu minta maaf padanya?
"Aku tak-"
"Plaese, aku tau aku salah. Kalau kau maafkan aku, aku tak akan menganggumu lagi."
Nyuttt. Perkataan itu membuat hati Itachi berdenyut nyeri ada perasaan tak rela. Ia sendiri tak tau, seharusnya ia senang.
"Anggap aku ini orang asing tak ada di dalam hidupmu,"lanjut Naruto memang benarkan, Itachi tak mengenal dirinya yang ia kenal Namikaze Naruto bukan dia. Tak salah kan ia bicara seperti itu?
Itachi makin gilu namun egonya lebih tinggi, "bagus kalau kalau sadar. Menjauhlah dariku, aku tak suka kau menempel padaku atau mengikuti terus." Ia berharap gadis pirang itu sakit hati atau apa namun dia malah tersenyum lega.
"Syukurlah. Kalau begitu aku pergi." Naruto mengambil tangan Itachi dan menyerahkan bingkisannya tak kunjung diambil oleh Itachi.
Senyumnya begitu lebar dan senang saat ia meninggalkan Itachi. "Gadis aneh,"gumam Itachi pelan. Shisui tak sengaja melihat Naruto sejak menunggu Itachi.
"jadi urusan kau bilang itu ingin bertemu Itachi?"tanya Shisui sinis. Ia kenapa begitu bodoh jelas-jelas tau Naruto cinta mati dengan Itachi. Kenapa dia masih berharap?
KAMU SEDANG MEMBACA
Shinobi No Tokyo (NC+19)
HumorNaruto Namikaze seorang mahasiswi tingkah akhir, dia bodoh selalu menyuap para dosen setiap semesternya. Selain itu dia egois, mau menang sendiri, selalu menindas orang lain dengan status keluarganya. Sangat tergila-gila dengan Uchiha Itachi sayangn...