#12

7.1K 635 79
                                    

Sebelum baca klik tombol bintang ya! Itu bukan permintaan tapi perintah -Uchiha Madara-

Itachi, Obito, Shisui dan Sasuke sedang berlatih di halaman belakang rumah. Madara membawa pedang kayu untuk memukul ponakannya jika mereka salah-salah.

"Shisui pukulanmu seperti bayi, huh?"

Pletak.

Madara memukul punggung Shisui. "Ittei,"ringkisnya menahan sakit.

"Bukannya semalam kau diservis habis-habisan oleh bocah pirang itu?"aura Madara menjadi lebih menakutkan dari sebelumnya.

"Benar, aku tak bisa tidur gara-gara suara brengseknya,"provokasi Obito.

"Kamarku kedap suara sialan. Jangan provokasi paman,"ketus Shisui yang terus-terusan kena hajar Madara.

"Ckck, pria bajiangan. Menyentuh wanita sebelum jadi istrinya,"hardik Itachi.

"Jangan sok suci,"balas Obito tersinggung juga, dia juga sering melakukannya dengan Rin.

Sasuke menghela nafasnya, sejak kapan Uchiha jadi seperti ini.

Shisui menyeringai bangga, "ohh.., aku melakukannya dengan pacarku sendiri. Setidaknya aku bukan pria yang menghina dan ingat dia pernah hampir tewas karenamu Itachi."

Itachi mengeraskan rahangnya. Madara memukul-mukul pedang kayunya. "Shisui/Sui-kun."

Madara dan Naruto memanggil secara bersamaan. "Bocah tengkik mau apa kau kemari?"

"Owhh.. sama-sama bruntal,"komen Obito melihat banyak sekali kissmark dileher dan dada Naruto.

"Astaga wanita itu tidak malu menunjukan kissmark dilehernya,"Sasuke merona sambil membuang mukanya.

"Naru?"

"Sui-kun, saat aku bangun kau tak ada, kata Bibi Jan kau sedang berlatih jadi sekalian kubuatkan sarapan,"ucap Naruto mengabaikan para Uchiha karena malas berdebat, terlalu cepat paginya dirusak oleh mereka.

Madara memutih, ia masih kesal melihat Shisui dengan senyum bangga pamer luka cakar di punggung serta beberapa bekas gigitan dibahu dan tangannya seolah mengejek dirinya yang masih jomblo.

"Tch, dasar bucin,"decih Obito.

Itachi mengeluarkan aura hitam ia tak suka melihat Naruto penuh kissmark dan tersenyum hangat pada Shisui.

"Membuatkan sarapan? Kau yakin tak meracuninya?"ejek Madara.

"Naru biasa membuatkanku bento setiap kuliah,"ujar Shisui bangga menunjukan kemampuan Naruto.

"Oohh, jadi sebab itu kau menjadi gemukan,"sahut Sasuke mengerti.

Brrr...brrr...

Api membara menyelimuti Itachi. "Ini untukmu Sui-kunnn...heyyy"teriak Naruto saat Madara merampas bekal bentonya.

"Tidak ada yang makan sebelum kau mengalahkanku!"Madara mengamankan bento dibelakangnya.

"Hah!!? Kau minta dihajar ya? Kembalikan brengsek itu punya Sui-kun!"

"Kalau aku tidak mau bagaimana?"

"Kupastikan 113 tulangmu patah semua termasuk tulang jari-jari tangan dan kakimu,"Naruto tersenyum lebar.

Madara membuang pedang kayunya ia mengambil sarung tangan karet hitam. Naruto menguncir rambutnya cepol.

"Oi..oi.., paman jangan keterlaluan begitu. Naru-chan jangan kebawa emosi,"relai Obito.

"Paman astaga, dia wanita. Jangan kasar dengan wanita jika kau mau makanannya aku bisa berbagi denganmu,"ujar Shisui mencoba menghentikan mereka.

"Itachi bantu juga,"teriak Obito.

Shinobi No Tokyo (NC+19)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang