4th case end : The Cunning Woman part 2

47 2 0
                                    

Author's Pov

"dia berkata seperti itu?"

"benar, apa kau sudah menemukan sesuatu dokter. Kurasa sebentar lagi dia sampai" suara Yuuka dibalik telpon terdengar khawatir

"entahlah Yuuka, aku sudah memeriksa seluruh tempat tapi tak menemukan apapun"

"baiklah, laporkan saja padaku jika terjadi sesuatu selamat malam"

"selamat malam" Sena menutup telpon nya dan merenung sebentar, beberapa menit kemudian ia mendengar suara langkah kaki menaiki tangga dan ia melihat Yurio datang dan tanpa kalimat apapun ia masuk kedalam kamarnya. Sena menghela nafas melihat semua itu

"apa yang sudah kau lakukan....Nagahama?"

Suara dentingan piano terdengar pelan namun nadanya terasa berbeda, normalnya Yurio akan memainkan nada-nada klasik tapi kali ini nada yang terdengar cenderung pelan dan muram

==

Selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu Yurio tetap dalam kondisi diam dan muram dan lebih sering bermain piano atau biola memainkan nada yang ia buat sendiri. Sena yakin bahwa kawannya ini kemungkinan berkabung. Nyonya shinobu sebagai induk semang pun tidak mengerti dengan perilaku Yurio

"nyonya shinobu bolehkah aku bertanya?" ucap Sena pelan saat nyonya shinobu membereskan dapur flat mereka

"apa?"

"apakah Yurio pernah memiliki.....kau tahu pacar, kekasih atau semacamnya sebelumnya? Atau ia pernah bertingkah seperti ini sebelumnya?"

"entahlah dokter...ini Hirate Yurio yang kita bicarakan, siapa yang tau isi kepala gilanya"

"hm, ya kurasa kau benar"

Sena kembali ke ruangan dan mendapati Yurio sedang mengamati sebuah ponsel ditangannya, dan Sena tau bahwa itu bukan ponsel Yurio.

"y-Yurio, ponsel itu apakah....?"

"ya, ini milik wanita itu" jawab Yurio yang membuat Sena terkejut bukan kepalang

"tu-tunggu sejak kapan kau memilikinya ?"

"sejak aku kembali dengan kondisi berantakan itu, kurasa dia memberikan ini, dan karena itulah aku tahu dia tidak akan hidup lama" Yurio lalu menekan beberapa tombol "yah walaupun begitu dia masih membuatku frustasi, ponsel ini menggunakan sebuah kata sebagai sandi dan aku tak bisa menebaknya tulisan 'HIRA' dan 5 slot kosong" ucapnya. Sena lalu menarik kursi dan duduk di depannya

"jadi...bisa dibilang dia menginginkan kau menyimpan nya, dan kau tidak memberikan itu pada Yuuka?"

"oh, aku akan memberikannya saat aku bisa memecahkan kode ini, dan sampai saat itu, tidak. Jika seseorang cukup ceroboh maka dia akan meledakkan ponsel ini dan seluruh isinya"

"meledakkannya?"

"ya, aku sudah memeriksa nya beberapa waktu lalu, dia memasang perangkap dan kunci tertentu yang bisa membakar drive ponsel ini, wanita itu...Neru, dia memang pintar" Yurio sedikit tersenyum samar saat mengucap kalimat terakhir tapi Sena melihatnya. Dan sekali lagi raut masam terlihat dari ekspresi Yurio, terlebih yang membuat Sena heran Yurio menyebut Nagahama dengan nama panggilan dan bukan nama keluarga

Yurio lalu mengambil sesuatu dari laci meja sebuah nicotine patch yang ia gunakan sebagai ganti rokok. Yurio lalu menggulung lengan baju dan menampakkan sudah ada 3 patch yang terpasang disana dan Yurio menambah satu lagi sebelum duduk berdiam diri. Sena menatap kawannya itu sedikit khawatir

"kau baik-baik saja kawan?"

"tentu saja, memang kenapa kau bertanya?"

"tidak...tidak ada" Sena hanya menggeleng pelan, lalu berdiri memandangi keluar jendela dimana salju turun

The Doctor and The DetectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang