prolog

166 4 0
                                    


1st person pov

Hi, namaku sena, aku mantan dokter tentara, aku pensiun dini dari pekerjaan ku setelah kejadian tidak mengenakkan yang kualami saat sedang bertugas, singkatnya aku menderita luka tembak yang ku dapat saat bertugas, peluru itu mengenai bahuku dan membuatku menderita kelainan saraf motorik sehingga kini aku berjalan pincang, dokter mengatakan hal ini tidak permanen tapi tetap membutuhkan waktu untuk lukaku sembuh dan diriku lepas dari trauma sebelum bisa berjalan normal

Kini setelah menyelesaikan tugas ku, aku kembali ke Jepang, di tokyo dan mungkin akan menghabiskan sisa hidupku disini, namun sayangnya uang pensiunanku tidak terlalu banyak dan aku terlalu boros, jadi disinilah aku. Berjalan berkeliling kota sembari mencari flat baru yang lebih murah, aku mulai berpikir betapa bagus nya jika ada yang bisa ku ajak patungan haha

3rd person pov

Sena kini berjalan di sekitar kota, dia merasa sedikit lelah berkeliling terus untuk menemukan tempat tinggal yang lebih baik, dia berpikir dalam saat seseorang memanggilnya

"sena!...sena-senpai!" merasa tidak asing sena pun menoleh ke arah suara dan mendapati seorang pria lain berambut hitam berkacamata

"ini aku kanata, kau ingat? Aku juniormu selama pelatihan di saitama " ucap laki-laki bernama kanata itu sembari tersenyum, sena sempat tertegun sebelum dia mengingatnya

"ah, iya, kanata. Aku ingat lama tidak bertemu" balasnya sembari menjabat juniornya

"ya tuhan, aku jarang melihatmu, sekarang kau sekurus sapu taman"

Selanjutnya kedua orang itu duduk di sebuah kedai pinggir jalan dengan segelas kopi masing-masing.

"jadi bagaimana kau sekarang kanata?"

"aku bekerja di tokyo medical and surgical clinic. Yah melatih generasi muda...dan tuhan, aku sedikit membenci mereka..aku jadi tahu perasaanmu mu dulu" sena tertawa kecil mendengar jawaban junirnya itu, "ngomong-ngomong bagaimana dengan mu senpai?"

"kau tak perlu terus-terusan memanggilku begitu, aku bukan seniormu lagi. Hanya seorang pensiunan dokter tentara yang luntang-lantung mencari tempat tinggal murah" jelas sena

"apakah kau juga mencari teman flat?"

"yaah boleh juga, tapi aku tak yakin aku cocok untuk berbagi tempat tinggal dengan orang lain" kanata tertawa kecil mendengar jawaban seniornya, membuat sena sedikit heran "memang kenapa ?"

"ah tidak, hanya saja kau orang kedua yang berkata seperti itu kepadaku hari ini"

"oh, siapa yang pertama?"

Disuatu sisi lain tokyo

"uhuh, yaah ini lumayan" gumam seorang pria berambut hitam dikursinya sembari melihat ke mikroskopnya, lalu pintu ruangan yang seperti laboratorium itu terbuka dan seorang wanita berjas putih pun masuk, wanita itu seorang dokter

"ada yang menarik?" tanya wanita itu sembari menaruh secangkir kopi didekat si pria

"tidak ada hal khusus, hanya zat yang akan kau temukan dalam makanan beracun"

"dan lalu apa yang kau harapkan?" wanita itu bertanya lagi sembari sedikit kesal karena laki-laki bahkan tidak memandangnya

"mungkin sesuatu yang lain...racun baru mungkin atau zat aneh...sesuatu yang unik" laki-laki itu menjawab dan akhirnya memandang wanita itu "ngomong-ngomong terima kasih kopinya..yone"

"o-oh sama-sama" dokter bernama yone itu pun melangkah keluar dan merasa dia tidak bisa terlalu lama menghadapi pria itu, tidak..tidak dengan sociopath itu

The Doctor and The DetectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang