Cerita Jungkook yang udah mau punya anak dua :
Capek pusing. Istri minta macam-macam. Bikinnya aja enak. Tambah anak sering tanya yang aneh-aneh, harus putar otak buat ngeles.
Hari ini Taetae pergi ikut mamanya, setelah pulang sekolah tidak langsung ke rumah. Dia ikut ke rumah sakit, duduk di kursi dengan kepala mendongak karena pendek. Penasaran dengan apa yang ada disitu.
Ada mamanya dan juga dokter yang memeriksa. Ketika selesai dan keluar mamanya memberikan sesuatu untuknya.
Katanya itu adik Taetae.
Tapi Taetae tidak mengerti, karena fotonya tidak berwarna seperti yang biasa dia lihat. Hanya hitam dengan garis-garis tidak beraturan. Jadi keadaan di perut mamanya seperti itu.
"Ma, adiknya di dalam tidak kegelapan?"
Taehyung tidak tahu harus menjawab apa.
"Adiknya masih tidur, jadi tidak merasa kegelapan."
Tapi anak itu tidak berhenti bertanya.
"Yang memasukkan adik ke perut mama siapa?"
Beberapa waktu lalu ketika dia bertanya pada papanya soal caranya adik bisa masuk ke perut mama sebenarnya sudah terjawab. Tapi dia bingung karena jawaban papanya berputar-putar, ada beberapa yang tidak dia mengerti.
Terutama hal-hal yang kata papanya hanya boleh dilakukan oleh papa dan mamanya. Masak mereka punya rahasia dan Taetae tidak diberitahu.
"Nanti kalau ketemu papa coba kamu tanyakan."
Selalu begitu, pasti nanti jawabannya berbelit-belit.
Tapi Taetae sering dibuat kagum oleh papanya. Soalnya dia tahu banyak hal. Meskipun sekarang jadi sedikit menyebalkan.
Yang paling dia ingat adalah ketika dia pernah merusuh ke kamar papanya. Dan dia melihat mamanya di peluk erat sekali sampai tidak bisa bergerak, padahal Taetae juga mau memeluknya tapi sudah tidak ada tempat karena sudah ada tangan dan kaki papanya.
Taetae sampai menangis, baru mamanya di lepaskan. Dan papanya jadi musuh.
Selesai dari rumah sakit ternyata tidak langsung ke rumah. Mamanya ternyata sudah membawakan baju ganti untuk Taetae.
Dan dia juga sudah lama tidak ke tempat itu. Kantor papanya, dan sebagian pekerjanya sudah hafal dengan Taetae.
Banyak yang melihat ke arahnya saat ke situ, dia digandeng mamanya. Jadi penunjuk jalan, karena mamanya belum tahu arah ke ruangan papanya.