Udah siap pak?
JK : ...
Tengah malam Taetae terbangun ketika keributan terjadi di rumahnya. Taetae mengingat ketika papanya harus pontang-panting mengurus dia dengan mamanya. Iya, bocah itu menangis sendirian di belakang, sedangkan di sampingnya ada Taehyung yang terlihat kesakitan. Lain degan Jungkook di depan yang panik. Dia tidak menghitung entah berapa kali sudah menerobos lampu merah. Untung jalanan malam sepi. Kalau tidak pasti dia sudah di kejar mobil polisi.
Sampai di rumah sakit bocah itu juga ikut berlari-lari mengejar langkah orang dewasa, sayangnya ketika papa dan mamanya masuk ke dalam satu ruangan bersama dengan banyak orang lain dia harus sabar menunggu di luar. Duduk dengan baik, sambil berdoa. Semoga mama dan adiknya baik-baik saja.
Lama dia menunggu, beberapa orang juga datang ke tempatnya. Ada kakek neneknya yang terlihat cemas. Taetae bercerita dengan bahasa yang dia bisa meskipun membuat orang tua banyak berpikir untuk mengerti. Mulai dia terbangun karena ribut, papanya ugal-ugalan sampai dua orang tadi masuk ke dalam ruangan di depan mereka.
"Adiknya masih lama keluarnya?"
Ada kakeknya yang menjawab. Dengan bahasa sederhana, meskipun dia kurang begitu mengerti. Dokter namanya yang membantu mengeluarkan adik bayi kata kakeknya.
Sekian lama dia menghitung, ternyata proses keluarnya adik bayi sangat lama. Taetae hanya bisa menghitung sampai puluhan, diatas itu dia belum mengerti karena gurunya belum mengajari. Dan itu semua membuatnya sedikit bingung, ketika jarinya habis digunakan untuk menghitung sementara adiknya belum juga keluar. Mata Taetae juga terasa mengantuk karena waktu itu tengah malam. Dia tidak terbiasa terbangun pada waktu seperti itu.
Jadi ketika dia menunggu di damping kakek dan neneknya, kepalanya beberapa kali terjatuh ke lengan orang lain yang duduk di sampingnya. Baru ketika dia mendengar suara sedikit ribut, matanya langsung terbuka lebar dengan wajah bingung.
Dari dalam, samar dia bisa mendengar suara tangis bayi yang cempreng di telinga. Berarti adiknya sudah keluar.
"Selamat, kamu sudah menjadi kakak sekarang."
Kakeknya yang pertama kali memberikan selamat. Ada rasa bangga di dalam hati Taetae ketika mendengarnya. Juga suara tangisan adik bayinya, dia jadi ingin menangis lagi tapi sebisa mungkin menahannya. Kata papanya, kalau sudah jadi kakak dia harus member contoh yang baik. Lelaki jantan tidak boleh menangis.
coruscate