Chapter 2

12 1 0
                                    

Pagi itu, seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi itu, seperti biasa. Banyak para Mahasiswa sibuk dengan rutinitas masing-masing. Ada yang menyalin tugas dosen. Ada juga yang masih mengetik untuk mengerjakan makalah yang tertunda. Sedangkan sebagian besar Mahasiswi justru sibuk bergosip ria. Tak ada kegiatan lain yang bisa mereka lakukan selain menggibah orang lain. Mereka berkumpul, bergumul, bahkan ada yang berani merokok di dalam kelas. Cewek jaman sekarang memang edan. Merokok sudah menjadi bagian rutinitas yang tak terlewatkan. Tak malu lagi melakukannya di depan umum. 

 Kecuali seorang cewek cantik yang sedang bersandar duduk di tiang beton luar kelas. Ia mengenakan setelan Kaos putih merangkap celana jins ketat yang cukup membuat para cowok tergoda memandangnya. Ia sedang sibuk membaca buku Etika Profesi Karya Profesor Burhan Saepuddin. Saat sedang melakukan itu, seorang cowok datang menghampirinya. 

"Hei, Nancy. Tugas Pak Pudin udah kelar belum?"

Cewek yang ternyata bernama Nancy itu menoleh kepadanya. "Udah."

"Pinjam dong. Mau gue potocopy."

"Enak aja. Gue yang capek-capek , lo numpang copi doang."

"Plis.. nan. Sekali ini aja."

"Ogah!"

"Duh, Nan, oke deh, ntar gue bayar."

"Berapa?"

"Cepe."

"Kurang."

"Cepe lima puluh lah."

"Dua cepe."

"Njirr.. sadis. Oke deh. Mana?"

"Bentar.." Nancy lalu merogoh sakunya. Cowok yang meminta tadi jelas bingung. Secara tugas yang dimaksud itu harusnya dalam bentuk hardcopy atau berupa lembaran makalah yang sudah dijilid dengan sampul. Tapi, Nancy bukannya beranjak ke kelas. Malah mengeluarkan sebentuk flasdhisk yang kecil.

"Apa ni?" tanyanya setelah Nancy memberikan Flashdisk itu.

"Ini datanya. Belum gue print. Tolong print-in juga buat gue,  hehehe.."

"HAH!??" Mulut cowok itu menganga lebar.

"Kenapa? nggak mau?" Nancy terkikik melihat ekpresi itu.

"Asem! jadi yang dua cepe gue potong ya sama print ini?"

"Nggak mau!"

"Lah, malah jadi 250.000 lah semua. Gue lagi bokek nih!"

"Ya udah nggak usah. Ngga jadi."

"Aduh nan, jangan pelitlah sama teman sekelas."

"Aduh, Eko.. lo nggak usah ribet deh. Makanya tugas kerjain sendiri. Jangan nyontek aja."

Cowok bernama Eko itu menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

"Bilang aja lo emang nggak niat minjemin." Keluh Eko kesal.

Pretty Vs Handsome BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang