Chapter 8

10 1 0
                                    

 Alvino berjalan dengan sangat gusar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alvino berjalan dengan sangat gusar. Ia benar-benar tak suka cewek bernama Nancy itu, ingin rasanya ia melumat habis sosoknya hingga lenyap jejak cewek itu dari muka bumi. Ia tak mengerti kenapa cewek secantik Nancy terus menempelinya? padahal masih banyak cowok lain yang lebih ganteng darinya. Setidaknya masih ada Edward yang menurutnya jauh lebih baik darinya. Lalu kenapa hanya dia?? Huh mengesalkan, sumpah!

Sembari bergumanm begitu, Alvino menendang kerikil kecil di dekatnya dengan perasaan mangkel. Nahasnya, kerikil itu mengenai seorang cowok yang berbadan besar. Alvino gugup saat cowok itu menoleh kepadanya. Masalah datang!

"Hei.. liat siapa yang datang?!" Sahutnya ke dua orang temannya yang lain.

Alvino merasa tak punya urusan dengan mereka, terus saja berlalu dengan cuek.

Tapi, celakanya... bahu Alvino di sergap hingga ia terpaksa berhenti.

"Heii.. hei.. mau kemana bocah?" sapa Cowok yang ternyata senior dikampusnya. Perkiraan Alvino mungkin ia sudah tingkat 4 atau menjelang skripsi. Karena perawakannya yang seperti bapak-bapak.

"Lepasin gue!" selak Alvino tajam. Matanya mendelik, berusaha menakuti lawannya.

Namun tak berhasil. Hal itu justru memancing mereka jadi lebih beringas.

"Haha... liat itu bro, bocah songong, sok-sok banyak gaya. Mana hormat lo ke senior?"

Alvino tak menjawab, ia langsung menyeplak tangan di bahunya dengan kasar.

"Brengsek! dasar bocah kurang ajar.. mana sopan santun lo?" ujar yang lain berbadan dekil gantian menahan bahu Alvino.

Alvino lagi-lagi tak menggubris, detik itu juga ia langsung menarik tangan itu dan membantingnya ke depan. Salah satu ilmu dasar Judo yang ia latih waktu SMA.

Melihat temannya terhempas ke tanah seperti itu, mulailah penggeroyokan terjadi.

Seseorang berhasil menggebuk muka Alvino hingga lecet, dan untungnya bukan yang berbadan besar yang memukulnya. Alvino masih bisa menahan. Selanjutnya giliran Alvino yang membalas dengan menghajar ulu hatinya hingga sukses membuatnya terdorong mundur. Kini giliran yang besar berusaha mengunci tubuh Alvino dari belakang. Dan tentu saja Alvino berhasil mengelak dengan gesit, hingga ia berhasil memberikan tendangan berputar mengenai telak wajahnya.

Hingga akhirnya mereka semua menjaga jarak dari Alvino, jelas sekarang skornya 3-1. Alvino hanya kena sekali pukul. Sedangkan mereka sukses dihajar satu per satu.

Alvino menyadari yang berbadan besar memberi isyarat mata ke temannya. Yang hasilnya mereka menyerang Alvino serentak.

Alvino berhasil memukul dorong yang kecil, tapi gagal menghindari cengkeraman kuat yang berbada besar. Alhasil, Alvino terperangkap tak berkutik. Tubuhnya terkunci. Mulailah kedua yang lainnya memukul Alvino bertubi-tubi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pretty Vs Handsome BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang