16.Berhenti Berharap

441 9 0
                                    

Selain itu tentang Rendy dan juga Adhel Rara juga takut apabila kalau Vera bersama Rangga nantinya lalu Adhel akan kembali bersama Rendy karena Rara sudah terlanjur mencintai Rendy

Kring..... Kring...kring

Terdengarlah bunyi bel jam istirahat saat itu Rara dan Rendy mereka makan bersama di kantin selesainya mereka makan di kantin Rara dan Rendy pergi ke taman untuk mencari udara segar tiba tiba saja memberi sebuah cinderamata atau sejenis souvenir gantungan kunci berbentuk botol kaca dan didalamnya terdapat bunga

Terdengarlah bunyi bel jam istirahat saat itu Rara dan Rendy mereka makan bersama di kantin selesainya mereka makan di kantin Rara dan Rendy pergi ke taman untuk mencari udara segar tiba tiba saja memberi sebuah cinderamata atau sejenis souvenir g...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hmmm aku mau kasih ini buat kamu"ucap Rara malu

"Apa ini "-Rendy

"Souvenir buatan ibuku"

"Indah sekali makasih ya "

"Iya sama sama . Nanti pulang sama sama kan?"

"Ohhh iya donk"

"Okeh"

* * *

Saat Rara danRendy ingin pulang bersama tampak Rendy sudah pulang duluan bersama Adhel menaiki mobil Lamborghini Rendy pergi tanpa pamit pada Rara

Itu membuat Rara bersedih dan menyerah untuk mengharapkan Rendy sudah saatnya Rara berhenti untuk semua tentang Rendy ia hanya temannya bukan lebih

Sakit memang tapi apalah daya Rara yang hanya gadis berkulit coklat dan sederhana daripada Adhel yang sempurna

Saat Rara sedang jalan pulang ia melihat sahabatnya ya Vera tapi apakah Vera masih pantas di anggap sahabat ? Namun entahlah Rara tak peduli soal itu

Rara melihat untuk kedua kalinya lagi Vera bermesraan dengan Rangga yang tak lain dan tak bukan adalah abangnya Rendy meraka tertawa riang di sebuah cafe yang lumayan terkenal

Tapi ada satu hal yang aneh saat Rangga mengangkat panggilan telepon tampak wajah yang begitu licik yang membuat Rara makin membenci Rangga

"Ini tidak bisa dibiarkan aku harus memberi tahu Vera, tapi sebelum itu aku harus terus mengikuti mereka berdua"ucap Rara sendiri

Rara hanya mengikuti kemana Vera dan Rangga pergi tampak mereka berhenti di depan rumah Vera lalu Rangga mencium dahi Vera itu tampak mesra bahkan sangat mesra

Tak sampai disitu Rara terus mengikuti mobil Rangga kemana ia pergi ternyata ia bertemu dengan lelaki paruh baya yang dulunya pernah ditemani Vera makan siang

"Apakah kau mau menyewa gadis itu lagi?"-Rangga

"Ya tentu saja ia sangat cantik aku menyukainya"-ucap pria paruh baya itu

"Tapi ingat ya bayarannya lebih besar karena kau membawanya ke hotel"-Rangga

"Baiklah terserah kau saja asal aku bisa menikmatinya"-pria paruh baya

"Ya sudah kita deal "

"Deal"

"Sial ternyata Rangga memanfaatkan Vera ya ampun ternyata ia lebih jahat dari yang kukira "-Rara

* * *

Tak lama setelah Rara menyelidiki Rangga dan Vera ia melihat lagi sesuatu yang bikin hatinya seperti diremas remas begitu sakit sangat sakit ya ia melihat Rendy dan Adhel bersama lagi tampak mereka baru keluar dari mobil yang mereka gunakan tampak mereka berhenti di sebuah restoran mewah

Disitu terlihat bahwa Rendy telah mengganti pakaiannya ia terlihat rapi dengan jas berwarna hitam saat itu yang sedang merapikan jasnya Rendy adalah Adhel mereka tampak seperti sepasang kekasih yang sangat cocok pasti orang lain menganggapnya seperti itu

"Rara ayolahhh kau tak usah terlalu banyak berharap sama Rendy kau tak selevel dengannya ia tak mencintaimu sama sekali "ucap Rara dalam hati

Sesampainya di rumah ,Rara memasang wajah datar yang membuat sang ibu bertanya tanya ya ia adalah Ratna ibunya Rara

"Rara nak kau kenapa apa kau bertengkar dengan Rendy" -Ratna

Tentu saja ibunya langsung tau hal ini bersangkutan dengan Rendy karena Rara sering terus bercerita tentang Rendy kepadanya

"Iya Bu dia memang jahat sekali padahal aku sudah berharap untuk mendapatkannya aku pikir ia ada menaruh hati padaku ternyata tidak sama sekali semua laki laki sama aja,mulai sekarang Rara gak mau kenal yang namanya laki laki!"-ucap Rara geram

Lalu ibu Rara menertawai Rara
"Ya sudah makan dulu sana ibu dah siapin makan siang"

To be continued

 Kisah romantis anak SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang