11. Putus

579 20 0
                                        

Kembali lagi disekolah seperti biasanya Rara duduk sendiri dikelas sambil termenung atas kejadian semalam yang menimpanya dan bertanya tanya didalam hati"ada apa sih sebenarnya dengan Dafa, aku bingung deh salah aku Dimana cobakkan, sakit hati tau gak tiba tiba aja di cuekin kek gini perempuan mana coba yang mau diginiin? "Setelah mengumpat tak karuan tiba tiba saja Dafa datang dan menaruh tas dikursi yang ia tempati Rara sempat mengharap kearahnya memberikan kode supaya ditegur oleh Dafa tapi hasilnya nihil Rara sama sekali tidak ditegur oleh Dafa

Setelah berlama lama dikelas akhirnya Rara menghampiri Dafa yang sedang membaca buku "Dafa kok kamu kayak gini sih sekarang,  salah aku apa sampai sampai kamu gak mau negur aku? "

Dafa hanya melihat sedikit kearah Rara kemudian membaca buku lagi dan tidak ada sama sekali rasa peduli Dafa kepada Rara

Rara hanya bisa diam dan sangat kecewa terhadap Dafa "bukannya kemarin dia bilang dia mencintaiku?  nyatanya sekarang apa yang aku dapat darinya hanyalah kesedihan! "Rara mengumpat dalam hati dan kembali duduk ditempatnya

"Rara kekantin yuk" tanya Rendy yang tiba tiba saja menghampiri Rara, Rara pun mengiyakan ajakan Rendy sambil menoleh ke arah Dafa dengan rasa yang tidak enak kenapa tidak karna Dafa dan Rara masih berstatus pacaran sedangkan Rendy seperti teman dekat yang Rara anggap  mungkin bisa mematahkan hati seorang Dafa dan juga menurut Rara lebih baik dia pergi kekantin daripada harus di dalam kelas dan hanya Diem dieman dengan Dafa , Rara sangat kesal dengan Dafa kalau ia bicara dengan Dafa serasa bicara sama tembok

*Dikantin*

"Kau tidak ada masalahkan sama Dafa? "Tanya Rendy 

"Mmmm tidak kok " jawab Rara sambil mengaduk kuah baksonya

"Kayaknya enggak deh kayaknya kau ada apa apanya deh"tanya Rendy lagi dengan perkataan yang cukup terbeli belit

"Apaan sih orang dibilangin gak ada apa apa, kepo banget! "-Rara

"Aku bukannya kepo aku hanya ingin membantu keretakan yang ada dihubungan kalian berdua" jawab Rendy dengan nada tulus

"Hmm yaudah kalau emang maunya begitu dan makasih juga ya udah sering Bantu hubungan aku sama Dafa "jawab Rara senang

"Apapun untuk orang yang aku cintai demi bisa membuat dia bahagia walaupun aku sendiri yang tersakiti:) "
Rendy mengumpat dalam hati

WhatsApp


Dafa: Rara nanti malam temui aku di rumah

Rara: Hmm iy Dafa memangnya ada apa?

Dafa: Pokoknya kamu datang aja!

Rara: owh oky sip :)

Kemudian Rara menyimpan handponenya di dalam tas

"Kok Dafa tiba tiba menyuruhku untuk menemuinya ya ada apa ini jangan jangan ia ingin memberiku surprise ohhh senangnya" -Rara

Omongan Rara sukses membuat Rendy yang ada disebalahnya terkejut "kenapa? "

"Hmm tidak ada:) "

"Kau berbohong kenapa kau senyum senyum begitu? "

"Dafa mengajakku untuk menemuinya malam ini dirumahnya"jelas Rara

"Kau ajak aku ya? " Rendy dengan nada memohonnya

"Hmm untuk apa kau kesana? "Tanya Rara

"Perasaanku mengatakan ada yang sesuatu yang akan terjadi diantara kalian berdua "jelas Rendy

"Ya tentulah pasti ia akan memberikan surprise kepadaku :) "

"Tidak ini bukan masalah kesenangan menurutku akan terjadi suatu hall yang menyrdihkan diantar kalian berdua"-Rendy

"Oh gitu ya udah deh kau boleh ikut"-Rara

*Di rumah Dafa *

"Dafa,,, aku sudah datangggg"panggil Rara sambil teriak

"Berisik kali sih kalau panggil orang gak harus gitu jugak kali! "-Rendy

"Biarin, Da..... "Panggilan Rara pun terputus karena Dafa sudah datang menghampiri mereka

"Maaf aku harus bilang ini kekamu"Dafa dengan muka datarnya

"Emangnya mau bilang apa sampai sampai harus minta maaf, kamu gak ada salah kok sama aku"-Rara

"Aku mau kita Putus "-Dafa

Seketika Rara dan Rendy pun terkejut atas apa yang dikatakan oleh Dafa,  Sakit namun tak berdarah mungkin kata kata itulah yang cocok digambarkan untuk kejadian ini hati Rara begitu sakit sangat sakit karena lelaki yang ia cintai yang ia banggakan telah mengkhianati hatinya dan memutuskan hubungannya tanpa ia sadari air mata telah  jatuh di pipi mungil Rara

"Kenapa kita harus putus apa salah ku? !! Hiks hiks" tanya Rara dengan nada yang terisak isak

"Maaf aku tidak mempunyai alasan untuk itu "-Dafa
Lalu pergi meninggalkan Rara yang sedang menangis tidak terima atas kejadian ini Rendy hanya bisa memujuk agar Rara tidak menangis lagi"sudah cukup Ra nangisnya dia bukan laki laki yang baik untukmu"
Sungguh sangat sakit apa yang sedang dirasakan oleh Rara saat ini tapi ia harus tetap pasrah dengan ini dan ia mengira bahwa Dafa tidak mencintainya lagi






Oke gimana bagus gak sih,  ceritanya aku bikin panjang kali ini biar gak bosen bacanya jan lupa vote ya plise🙏

 Kisah romantis anak SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang