Dua

19 1 0
                                    

"Hai Lily, apa kabar?" Sapa seseorang yang tiba-tiba muncul dari belakangku membuatku sedikit terkejut. Ya, ternyata Agatha yang datang.

Aku langsung memeluk Agatha, tanpa kusadari surat yang tadi ku pegang jatuh dari tanganku. Begitu pun sebaliknya, Agatha membalas pelukan hangatku.

"Gatha, aku merindukanmu!"

"Aku juga merindukanmu, Lily. Sangat merindukanmu!"

Setelah kami berdua berpelukan sangat lama, kami kembali bercerita ria tentang kehidupan kami setelah lulus dari masa SMA.

"Bagaimana dengan London? Pasti asyik kan kamu disana?" Tanyaku

"Hmm lumayan, tapi aku yakin deh, kalau kamu kesana pasti suka sama suasana negaranya."

"Doain ya, biar aku kembali seperti dulu."

"Amiinn"

Kedatangan Agatha membuat suasana hatiku kembali membaik, aku bisa sedikit melupakan surat dari Deo dan melupakan semua apa yang pernah terjadi dihari sebelumnya.

"Sudah kamu jangan sedih lagi, Lily harus kuat ya! Kamu tidak boleh berlarut dalam kesedihanmu, kamu juga tidak boleh lemah hanya karena satu laki-laki yang membuatmu semakin drop. Kalau Deo sayang sama kamu, pasti dia kembali." Ucap Agatha sambil menepuk bahuku untuk memberiku sedikit semangat.

"Thank's!" Ucapku berterima kasih.

—————

Malam hari telah tiba, jam sudah menunjukkan pukul 20.55, sebentar lagi menunjukkan pukul sembilan. Aku menunggu mama dan papa di ruang tamu, sebenarnya aku tidak mau menunggu mereka, tetapi hati kecilku yang meronta-ronta untuk menunggu mereka pulang.

Aku sangat membutuhkan mereka, tapi aku tahu, aku sudah dewasa. Aku tidak boleh manja seperti anak kecil, tapi apa tidak boleh jika aku memanjakan diri kepada kedua orangtuaku sendiri?

Setelah lama aku menunggu mereka pulang, aku tertidur di sofa ruang tamu. Suster Alena yang melihatku ketiduran di sofa, segera membangunkan ku untuk pindah ke kamar saja. Tapi aku menolaknya, aku masih tetap ingin menunggu mereka pulang, walaupun hari sudah semakin larut.

Terdengar suara mobil masuk dari luar rumahku, pasti mereka sudah datang. Ada rasa senang didalam hatiku, tapi disisi lain ada rasa kecewa juga yang menyelimuti.

Pintuku terbuka dan muncullah mama dan papa dari balik pintu, mama menghampiriku. Aku melihat dari raut wajah mama yang nampak kelelahan.

"Lily, kenapa kamu tidur disini?"
"Kamu menunggu mama dan papa pulang?"
"Maaf ya, mama tidak bisa menemani kamu. Kami sibuk sekali,"

Aku sama sekali tidak menjawab pertanyaan mama yang terus memberiku banyak pertanyaan. Aku menyayangi mereka, tetapi ego menguasai diriku sehingga membuat aku seakan-akan membenci mereka.

Aku menghela napas kasar. "Tidak! Aku tidak menunggu kalian pulang. Aku disini karena mengantar Agatha pulang." Jawabku ketus membuat mama bingung dengan sikapku.

"Yasudah sekarang kamu tidur dikamar ya, sini mama bantu kamu."

"Terimakasih tawarannya, Ma! Tetapi aku bisa memanggil suster Alena untuk membantuku. Lebih baik, Mama beristirahat saja." Tolakku secara halus lalu memanggil suster Alena untuk membantuku kembali ke kamar.

Kenapa seiring berjalannya waktu semua keadaan rumahku menjadi berubah?

Aku merindukan kasih sayang mama, aku merindukan kasih sayang papa. Aku tahu, aku sudah dewasa. Tapi juga masih membutuhkan kasih sayang mereka.

Rain And Traces Of MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang