Lima

25 0 0
                                    

Tak henti-hentinya senyumanku terus mengembang disudut bibirku. Setelah aku berada dirumah dengan keadaan basah kuyup seperti ini. Andai saja dibumi ini hanya ada dirinya dengan Delvin, mungkin akulah orang yang paling bahagia di muka bumi ini.

"Lily! Kamu kenapa jadi basah kuyup begini? Kenapa sih masih suka banget hujan-hujanan? Belum pernah ngerasain sakit ya?" Pekik Agatha yang entah sejak kapan ia berada dirumahku.

Aku masih terdiam dengan posisiku yang masih senyum-senyum sendiri dihadapan Agatha. Tak memperdulikan keadaanku, aku pun langsung memeluknya. "Aku bahagia sekali."

Agatha langsung melepas pelukanku dan menjauhkan tubuhku. "Lilyyy! Baju kamu basah."

"Iya-iya maaf, Gatha."

"Kamu kenapa, sih, senyum-senyum sendiri begitu? Kesambet setan apa kamu, hah?"

"Aku tidak tahu, sih. Tapi sekarang, aku bahagia sekali." Ucapku sambil berputar-putar.

Agatha tampak bingung melihat tingkah laku ku yang aneh, ia hanya bisa menaikkan sebelah alisnya dan memandangiku dengan ngeri. "Jatuh cinta lagi, ya?" Tanyanya.

"Hmm, mungkin seperti itu."

"Daripada kamu sekarang senyum-senyum nggak jelas begini, lebih baik kamu mandi sana!" Perintah Agatha sambil berkacak pinggang.

Setelah satu jam berendam dikamar mandi, aku pun keluar dengan menggunakan bathrobe untuk menutupi badanku dan handuk yang ku lilitkan di kepala. Saat aku menoleh kearah kasur, sudah ada Agatha yang tidur tengkurap sambil mendengarkan musik melalui earphone yang menempel di telingannya.

Aku mengambil boneka kecilku yang berada diatas nakas lalu ku lemparkan kearah Agatha, lalu cewek itu terbangun dengan wajah cemberut.

"Lily, apa-apaan, sih? Aku ngantuk banget."

"Gatha, bangun dulu!!" Jawabku tak memperdulikan dia akan marah atau tidak. Ku tarik lengannya agar ia terduduk dihadapanku.

"Ogah, ganti pakaianmu dulu!"

"Okay..."

Aku kembali ke walk in closet untuk mengganti pakaianku dengan pakaian santai. Setelah itu, aku keluar dan melihat Agatha yang kembali tidur lagi.

"AGATHA RENOA SYAHREZA, WAKE UP!!" Teriakku tepat di telinganya.

"Iya aku bangun, ada apa?" Tanya Agatha dengan nada malas.

"Aku mau cerita sesuatu sama kamu!" Ucapku dengan penuh semangat.

"Apa?"

Akhirnya aku menceritakan semua kejadian-kejadian bersama Delvin dari awal aku dan dirinya bertemu hingga pada hari ini. Seketika hatiku bersorak senang saat aku bersama Delvin, sungguh dia adalah manusia ajaib yang diciptakan Tuhan untuk membuatku kembali bahagia.

"Kamu suka sama dia?" Tanya Agatha dengan memicingkan matanya.

Aku terdiam seribu kata. Perasaanku mulai terombang-ambing dalam kebingungan, apa iya aku menyukai Delvin? Tapi, kenapa secepat ini?

Aku menunduk. "Aku tidak tahu.."

Saking asiknya kami berdua berbincang-bincang, sampai tak sadar bahwa hari sudah mulai malam. Jam menunjukkan pukul 21.00, Agatha harus cepat kembali ke apartemennya, karena jarak antara rumahku ke apartemennya lumayan jauh jaraknya.

Agatha berpamitan pulang kepadaku, sebelum ia pergi meninggalkan rumahku, ia menyempatkan untuk memelukku. "Thank you, ya! Besok kita ketemu lagi."

Rain And Traces Of MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang