Chapter 5

642 63 45
                                    

Jessica masih menangis terisak, sungguh dia tidak ingin mempermalukan diri sendiri di hadapan Sehun tapi dia benar benar terluka dan lelah. Dia bukan wanita yang mudah menangis setelah berpisah dari Chanyeol tapi kehidupan memang tidak sepenuhnya lebih baik setelah resmi menjadi janda. Sehun sendiri hanya diam melihat Jessica berjongkok menangis pilu, Chaera bukan korban seorang tapi masih ada Jessica yang jauh lebih terluka karena keadaan. Sehun hanya berdiri bingung harus melakukan apa saat ini, dia ingin menenangkan tapi merasa tidak enak karena mereka baru dekat sedangkan kalau pergi dari sini begitu saja dia akan terlihat sangat buruk.

Sehun ikut berjongkok, dia mengelus dan mengusap punggung Jessica. Entahlah kalau tindakannya ini di anggap tidak sopan atau kurang ajar yang jelas niatnya baik untuk membantu saja " Menangislah Jessica tidak apa apa " ujarnya.

Jessica sedih sekali di anggap mengajarkan sesuatu yang buruk kepada anaknya untuk membenci Chanyeol dan dia lebih benci mendengar perkataan wanita paru baya tadi yang mengatakan dirinya egois karena memilih bercerai. Semua orang seolah menyalahkannya karena memilih untuk bercerai. Apa salah dia ingin mengakhiri penderitaannya selama ini? Lima tahun bukan waktu yang sebentar, bayangkan betapa hebatnya luka batin yang Chanyeol dan keluarganya berikan untuknya. Namun dia tetap kuat karena ada Chaera yang membutuhkannya dan hidupnya akan terus berlanjut sebagai ibu dari putri tunggalnya. Dia hanya dekat dengan Sehun itu juga karena Chaera ingin selalu bersama pria ini, Jessica hanya berniat baik membiarkan anaknya dekat dengan pria baik yang bisa membantu keadaan anaknya menjadi lebih baik.

Awalnya dia memang terkejut saat Sehun mengusap punggungnya tapi dia tidak marah atau menganggap pria itu kurang ajar. Bagi Jessica pria ini hanya bersikap baik. Dua puluh menit berlalu begitu saja, Jessica sudah lebih tenang dan mereka berada di sofa sekarang. Hari semakin malam tapi Sehun tahu tidak mungkin meninggalkan wanita ini seorang diri terutama di saat sedih seperti ini.

" Jessica, aku tidak tahu apa yang kau lalui atau apa yang membuatmu sedih. Aku hanya ingin mengatakan apapun yang kau lalui semuanya akan lebih baik "

" Terimakasih banyak Sehun-ssi "

" Ibuku juga seorang single parent, aku bahkan tidak pernah mengenal ayahku. Beliau hanya menceritakan kalau ayahku pergi karena tidak ingin bertanggung jawab, aku pernah melalui apa yang Chaera lalui meskipun pasti tidak sama. Ibuku adalah wanita yang kuat atau mungkin berpura pura kuat karena keadaan.  Aku mengerti apa yang kalian lalui, jika Chaera bisa terluka seperti ini apa yang kau lalui pasti lebih menykitkan. Semuanya akan lebih baik Jessica, aku yakin "

Jessica akhirnya mengerti kenapa Sehun bisa dekat dengan mereka lebih mudah mungkin karena mereka pernah merasakan hal yang sama meskipun tidak sepenuhnya sama. Sehun bisa mengerti betapa sulit dan betapa sakit apa yang terjadi kepada Chaera dan juga Jessica.

" Terimakasih Sehun-ssi, aku merasa malu menangis di depanmu seperti ini "

" Tidak masalah, aku mengerti dan jangan merasa malu Jessica "

" Apa kau mau minum? " ajak Jessica.

" Boleh "

Jessica pergi ke dapur mengambil soju, dia hanya akan minum sedikit dan alcohol selalu menjadi teman terbaik saat sedih seperti ini. Semenjak mempunyai anak, Jessica sendiri berhenti minum dan hampir tidak pernah minum sekarang dia sangat ingin minum karena ada seseorang yang bisa menemaninya jadi tidak terlalu terlihat menyedihkan.

" Apa kau yakin bisa minum? " tanya Sehun merasa khawatir Jessica akan minum banyak.

" Yakin, tenang saja. Aku dulu senang minum "

Jessica menuangkan soju ke gelas Sehun lalu mereka bersulang. Seingatnya tadi Jessica berkata kalau dia senang minum tapi lihatnya wanita sudah setengah sadar saat baru meneguk tiga gelas kecil. Jessica sudah kehilangan kesadaran dan berbaring di sofa. Sehun yang sudah minum dua kali lebih banyak saja masih sadar betul. Dia tahu membangunkan Jessica akan sia sia karena orang mabuk banyak yang tidak menyadari apa yang dia lakukan, Sehun tidak mungkin tinggal apalagi menginap di sini tapi lebih tidak mungkin meninggalkan Jessica dalam keadaan tidak sadar. Bagaimana jika ada perampok masuk dan melakukan sesuatu pada keduanya? Sehun hanya mencari alasan untuk tinggal saja, dia tentu tidak akan pergi saat hati kecilnya menyuruh untuk tinggal dan menjaga keduanya.

A Whole LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang