Paris, juni 2015
"Haura, please help me" Cecil memohon.
Haura tidak bergeming, membelakangi Cecil yang berada di bangku bar, dia masih sibuk dengan coklat panasnya.
"my grandpa was sick. please hanya sampai kakekku sembuh saja" dia masih memohon.
Haura, terdiam. Berpikir untuk membantu atau tidak, cecil masih berada di kursi bar dapur apartemen mereka, sementara Haura sudah duduk di sofa.
"Berapa lama dia akan berada di paris?" Tanya Haura.
Cecil tersenyum, dia tau Haura pasti akan membantunya.
"Satu atau dua minggu kurasa, dia sedang dalam perjalanan untuk pekerjaannya di eropa"
Haura menyesap coklat panas di tangannya, masih berpikir.
“what a relationship between you two?” tanya Haura.
“nothing, really nothing” jawab cecil mantap.
Haura sedikit curiga dengan jawabannya, Cecil tidak mungkin hanya berteman biasa saja dengan siapapun. Sahabat, Cecil hampir tidak punya kecuali Haura, apa lagi sahabat laki laki. Karena semua laki laki yang bersama dengan Cecil sudah dipastikan bukan teman atau sahabatnya, tetapi lebih dari itu. Minimal adalah kekasih yang siap menemaninya minum, atau dengan sukarela mengantarkan dia pergi kemanapun dan hanya akan mendapatkan sebuah kecupan singkat. Cecil selain seorang mahasiswi mode juga seorang model catwalk yang terkenal, dia sering kali menjadi model peraga haute couture di paris. Dia juga sangat cantik, dengan wajah percampuran asia dan eropa yang sempurna. Ayahnya keturunan eropa yang telah menetap di Singapura, ibunya seorang Malaysia. Maka tak heran jika banyak sekali laki laki yang rela mengantri demi bersama dirinya.
“ceritakan tentang dia” ucap Haura akhirnya.
“he is a guy that i meet through instagram, a handsome boy i guess… seseorang yang menyenangkan selama kita berbincang melalui chat.”
“itu saja?”
“ya itu saja, oke listen Haura, tama adalah seseorang yang bahkan sama sekali belum pernah melihat wajahku, so you don't need to worry. kau tahu kan, jika aku tidak pernah memasang foto wajahku di instagram, not even an Instagram story. jadi dia sama sekali belum tahu seperti apa aku, ya meskipun dia tahu seperti apa bentuk tubuhku, tapi kita memiliki ukuran tubuh yang sama jadi kau tidak perlu khawatir. kau cukup berpura pura menjadi seorang Cecil with mode as your passion. just it. and you can wear any clothes in my closets.”
Haura memejamkan matanya,
"Erghh.... Aku tidak bisa melakukanya, bagaimana jika kita katakan sejujurnya? Aku akan menemaninya sebagai haura"
"No. Don't, really. Aku tidak mau dia kecewa. Aku takut dia pergi setelah ini"
"Shit, what the fuck is that Cecil, you like him?" Umpat Haura tiba tiba.
"No. Aku hanya suka memiliki teman sepertinya. Aku percaya kamu bisa melakukannya. So please"
Haura tidak mengatakan apapun setelahnya.
*****
Notre-Dame de Paris
Suara lantang dan merdu paduan suara gereja memantul di antara pilar dan dinding dinding kokoh gereja. Haura duduk dengan hikmat, kepalanya tertunduk, tangan mengepal, dia merapal doa dalam hatinya.
Meski bukan seseorang yang religius, tapi dalam keadaan kali ini dia benar benar harus mempercayai Tuhan, Setidaknya memohon Tuhan untuk selalu melindunginya, dan memohon pengampunan untuk apa yang akan dia lakukan kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
IN YOUR ATMOSPHERE
रोमांसHaura Casisty Wasa dan Naratama Janardanu pernah bertemu tiga tahun yang lalu saat dia masih menyelesaikan studinya di Paris. Mereka bertemu Setelah apa yang telah terjadi sebelumnya, pertemuan yang hampir saja dilupakan Haura, dia terpaksa bertemu...