Maaf Typo masih bertebaran ya😊
"Sebenarnya gue mau bilang kalau......." masih dengan pandangan yang sama kearah Ziizi yang tampak penasaran dengan wajahnya yang terlihat lucu.
Lalu Alan melanjutkan ucapannya "ada laba-laba dibelakang lo." ucapan Alan cepat dengan satu tarikan nafas.
Ziizi yang takut dengan laba-laba tanpa pikir panjang langsung melompat kearah Alan sambil memeluk lengan alan meminta pertolongan cowok tersebut.
Degh
Sebenarnya Alan tau dari Tiara bahwa Ziizi sangat takut pada hewan satu itu jadi Alan bermaksud mengerjai Ziizi tapi semua diluar dugaan Alan. Dia tidak menyangka Ziizi akan seperti itu padanya.
Tapi entah kenapa harusnya jantung Ziizi yang berdetak kencang karena takut tapi kenapa malah jantungnya yang tidak terkendali seperti ini. Ada apa dengan jantungnya? Apakah ia memiliki penyakit jantung? Suara hati Alan.
"Alan kenapa kamu diam aja? Ambilin cepat aku beneran takut nih." bentak Ziizi yang ketakutan.
"Ih geser ah jauh-jauh sana lo." ketus Alan menjawab pada Ziizi sambil mengempaskan tangan Ziizi dati tangannya. " jangan lebay deh, gue cuman bercanda aja sama lo." lanjut Alan dengan cekikikannya.
"Nggak lucu ya Lan, aku beneran takut sama laba-laba tapi kamu sengaja bikin aku takut?" sentak Ziizi pada Alan dengan deru napas yang naik turun karna masih terkejut dengan kerjaan Alan bersamaan juga dengan amarah Ziizi yang memuncak.
"Yah...yah ngambek kan jadinya." bercandaan Alan pada Ziizi lagi karna Alan pikir Ziizi hanya pura-pura marah padanya.
"Terserah kamu deh." putus Ziizi yang beranjak dari tempat duduknya tadi berjalan kekamar miliknya lalu menutup pintu dengan sedikit kencang karna bunyinya yang lumayan keras mengisi pendengaran Alan.
"Ihh padahal kan gue cuman bercanda kenapa jadi ngambek beneran??" pikir Alan pada dirinya sendiri karna jujur Alan benar-benar tidak bermaksud membuat Ziizi ketakutan sampai berkeringat seperti tadi. Bahkan Alan berani bersumpah atas nama neneknya spongebob.
"Lah ini gimana cara baikannya coba?"
***
Tok! tok!! tok!!
Alan mengetuk pintu kamar Ziizi dengan niat ingin berbaikan dengan Ziizi. Bagaimana pun hal ini harus bisa diselesaikan hari ini."Zii, bukain pintunya dong." pinta Alan pada Ziizi yang hanya diam meskipun Alan sudah mengetuk beberapa kali.
"Masuk aja nggak aku kunci juga." teriakan Ziizi dari dalam kamarnya.
Alan membuka pintu perlahan lalu melihat Ziizi yang sedang rebahan sambil memainkan hp miliknya. Lalu alan berjalan mendekati Ziizi lalu duduk disebelahnya.
Tidak ada yang bicara diantara mereka, baik Ziizi maupun Alan sama-sama memilih untuk diam tanpa ada niat untuk memulai diantara keduanya. Ziizi yang sibuk dengan hpnya tidak memperdulikan keberadaan Alan, sedangkan Alan hanya diam sambil memperhatikan sekeliling kamar Ziizi.karna selama tinggal dengan Ziizi Alan belum pernah memasuki kamar cewek tersebut, bahkan ketika mereka membuat rencana untuk kedekatan Alan dan Kania pun mereka membicarakannya di halaman belakang.
Seperti kamar cewek pada umumnya, kamar Ziizi terlihat rapi dengan susunan buku-buku kuliah yang tertata rapi dimeja belajar milikinya dengan beberapa foto dirak paling atas meja tersebut. Beberapa boneka tampak menghiasi meja lampu tidur yang lumayan panjang.
Setelah selesai mengamati kamar Ziizi Alan memfokuskan pandangannya kearah cewek yang sedari tadi mengabaikannya tersebut.
"Zii" panggilan pertama Alan setelah lama saling diam.
"Hmm"
"Gue mau minta maaf Zii." tulus dari hati yang paling terdalam Alan berkata pasa Ziizi. "Gue nggak akan ngulangin lagi, gue janji" lanjutnya sambil bergeser lebih dekat lagi pada Ziizi.
"Iya nggak apa-apa."
"Ini seriuskan lo udah maafin gue?"
"Iya, jangan bawel deh."
"Iya ini nggak bawel lagi kok. Tapi sekarang gue mau ngomong seriuss sama lo." kedua mata Alan tampak menatap Ziizi.
"Jadi tadi nggak serius?" tanya Ziizi sambil mengembungkan mulutnya.
"Maksudnya nggak becanda kayak yang pagi Zi."
"Yaudah, mau bilang apa?"
"Jadi gue mau minta tolong sama lo buat bantu gue bikin cake yang kayak waktu itu lo buat. Soalnya kania besok mau ulang tahun jadi gue mau kasih kejutan sekalian mau nembak dia."
"Kenapa nggal beli aja sih Lan? Lagian kan duit kamu banyak." Alan memang anak orang kaya, kedua orang tuanya juga sangat memanjakan Alan mungkin karna yang paling kecil begitu juga dengan kakak-kakaknya.
"Bukan masalah duitnya Zii tapi cake buatan lo enak banget jadi gue mau lo bikinin, nanti gue bantu kalau lo butuh apa-apa." jelas Alan pada Zeeyha.
"Nanti aku dapet apa kalau udah bantu kamu?" tanya Ziizi sambil menaik turunkan alisnya.
"Nanti gue traktir deh."
"Oke nanti sore aku bikinin."
"Yee kalau ada traktiran kencang banget lo."
"Suka-suka aku." ejek Ziizi sambil menjulurkan lidahnya pada Alan lalu mereka berdua sama-sama tertawa.
***
-biarin-
Jangan lupa VOTE dan COMMENT ya😊
Karna vote atau pun Comment dari kalian sangat berarti, terimakasih🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Zeeyha
Random"Gue nggak habis pikir lo orang kayak apa" sambil marah-marah ALan beranjak dari sofa yang tadi tengah didudukinya -Alan Sanders- "emang aku orang kayak apa yang kamu maksud?" tanya cewek polos yang baru menduduki sofa tersebut -Zeeyha Fradipta- D♡